Telset.id, Jakarta – Pemerintah Jepang sedang ancang-ancang mengembangkan mobil terbang untuk masa mendatang. Guna mewujudkan proyek tersebut, pemerintah Jepang menggandeng Uber dan Boeing.
Menurut laporan Bloomberg, Minggu (26/8/2018), Kementerian Perdagangan Tokyo menyatakan bahwa dalam pengembangan proyek mobil terbang, pemerintah Jepang akan melibatkan 21 perusahaan dan organisasi.
“Mereka, antara lain, Airbus SE, NEC Corp, startup binaan Toyota Motor Corp bernama Cartivator, ANA Holdings Inc, Japan Airlines Co, dan Yamato Holdings Co. Mereka bertemu pada tahun ini,” kata kementerian itu.
Baca juga: Penampakan Mobil Terbang Uber di Ajang CES 2018
Konsep mobil terbang akan membantu mengurangi kepadatan kendaraan di jalanan di kota-kota di Jepang. Perusahaan serta organisasi yang terlibat digadang benar-benar bisa merealisasikan rancangan proyek tersebut.
“Sangat penting bagi pemerintah untuk berkoordinasi guna menetapkan standar keamanan mobil terbang. Mereka harus memikirkannya,” kata Yasuo Hashimoto, peneliti di Japan Aviation Management Research.
Baca juga: Airbus Siap Uji Coba Mobil Terbang Otonom Tahun Ini
Beberapa perusahaan dikabarkan sudah berminat mengembangkan mobil terbang di Jepang dam negara lain. Uber, misalnya, siap menginvestasikan EUR 20 juta selama lima tahun untuk mengembangkannya di Paris pada 2023.
Startup Kitty Hawk milik pendiri Google, Larry Page, juga telah menawarkan kendaraan wisata terbang. Perusahaan lain yang menunjukkan minat adalah Volkswagen AG, Daimler AG, dan Cina Geely Automobile Holdings Ltd.
Awal Juli 2018 lalu, pemerintah Jepang mengumumkan rencana peluncuran dewan publik-swasta untuk membahas masalah pengembangan mobil terbang. Hal itu untuk mengatasi inovasi mobil terbang yang sangat lambat.
Baca juga: Mobil Terbang PAL-V akan ‘Mengudara’ di Geneva
Ketua Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, berharap, nantinya mobil terbang yang dikembangkan bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal atau beroperasi tanpa pengemudi sehingga mengurangi kemacetan. [SN/HBS]
Sumber: Bloomberg