Sinyal Wi-Fi Ternyata Bisa Deteksi Bom dan Senjata

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Riset terbaru para peneliti Rutgers University di New Brunswick, Amerika Serikat, mengungkap fakta menarik tentang sinyal Wi-Fi. Menurut penelitian mereka, sinyal Wi-Fi bisa menjadi alat keamanan.

Dilansir Daily Mail, Senin (20/08/2018), sinyal Wi-Fi mampu mendeteksi bahan kimia, bom, dan senjata.

Studi tersebut menunjukkan bagaimana sinyal nirkabel mampu menembus tas untuk mendeteksi dimensi benda-benda berbahaya serta volume cairan.

Dengan beberapa uji coba, para peneliti menemukan bahwa sistem itu 95 persen akurat. Para peneliti berharap, sistem deteksi bisa membantu menyeterilkan area publik, semisal museum, stadion, taman hiburan, serta gedung sekolah.

Baca juga: Hati-hati Smartphone Terkoneksi ke Jaringan Wifi

“Sistem tersebut berdampak besar bagi upaya perlindungan masyarakat dari benda-benda berbahaya. Dibanding sistem keamanan tradisional, metode deteksi Wi-Fi lebih hemat biaya,” kata Yingying Chen, seorang peneliti.

Tak cuma itu, sistem deteksi Wi-Fi bisa menghindari pelanggaran privasi dengan harus membuka dan memeriksa barang-barang pribadi orang-orang. Sistem deteksi Wi-Fi juga tak membutuhkan tenaga banyak manusia.

Sistem deteksi tersebut menggunakan perangkat Wi-Fi dengan dua atau tiga antena. Satu antena berguna untuk mengirim sinyal, sedangkan satu antena lain menerima sinyal. Cara kerjanya menganalisis pantulan objek dan material.

Baca juga: Terbukti, Aluminium Bisa Tingkatkan Sinyal WiFi

Sistem itu mampu mendeteksi dan menganalisis sinyal dari benda padat seperti senjata, kaleng aluminium, laptop, dan baterai. Sistem juga mampu memperkirakan volume cairan seperti air, asam, alkohol, dan bahan kimia lain.

Selama penelitian, Yingying dkk menguji sistem dengan 15 jenis benda dan enam jenis tas. Mereka mencatat tingkat akurasi 99 persen untuk benda-benda berbahaya, 98 persen untuk logam, dan 95 persen untuk cairan.

Adapun, penggunaan ransel standar menunjukkan tingkat akurasi 95 persen dan turun menjadi 90 persen ketika benda-benda berbahaya dibungkus menggunakan lapisan lain. [BA/IF]

Sumber : DailyMail

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI