Telset.id, Jakarta – Google memberi pernyataan resmi terkait kabar bahwa aplikasinya tetap bisa melacak lokasi pengguna ketika tombol aktivasi dimatikan. Google menjelaskan tentang cara melacak pengguna menggunakan aplikasi tertentu.
Google memperbarui halaman bantuan untuk tools pelacak lokasi setelah menuai banyak kritik dari beberapa kalangan.
Sebelumnya diberitakan laman bantuan mengatakan bahwa pengguna bisa menonaktifkan riwayat lokasi kapan saja.
Dengan penonaktifan riwayat lokasi, dilansir CNET, Google menyebut bahwa tempat-tempat yang dikunjungi pengguna tidak akan tersimpan. Namun, sekarang, Google memberi pernyataan berbeda terkait hal tersebut.
Baca juga: Google Chrome Kini Tak Makan Banyak Memori
Menurut Google, pengaturan riwayat lokasi tidak memengaruhi layanan lokasi lain di perangkat pengguna, seperti Google Location Services dan Find My Device. Beberapa data lokasi bisa disimpan sebagai bagian dari aktivitas pengguna di layanan lain, semisal Google Search dan Google Maps.
“Ya, kami telah memperbarui bahasa penjelasan tentang riwayat lokasi untuk membuatnya lebih konsisten dan jelas di seluruh platform. Demikian pula dengan pusat bantuan kami,” ujar juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.
Perubahan di halaman bantuan mengikuti laporan AP pada awal pekan ini yang mengungkapkan bahwa Google masih melacak lokasi pengguna meski pengaturan riwayat lokasi telah dinonaktifkan.
Baca juga: Masuk via Chrome Bakal Lewat Sidik Jari
Jika pengaturan dijeda, Google masih melacak keberadaan pengguna tetapi tidak akan merekam tempat yang pernah dikunjungi di Google Maps. Meski begitu, pengguna bisa menjeda pelacakan lokasi dengan mematikan Aktifitas Web dan Aplikasi.
Sebelumnya, Google menghadapi kontroversi penggunaan data dengan aplikasi lain. Bulan lalu, karyawan pihak ketiga dikabarkan juga bisa membaca kotak masuk pengguna. Google berkilah, praktik tersebut dicakup oleh persyaratan layanan perusahaan. [BA/HBS]
Sumber: CNET