Smartfren akan Genjot 4G+ Sebelum Masuk 5G

Telset.id, Yogyakarta – Operator seluler Smartfren menyatakan cukup puas dengan peningkatan jaringan 4G LTE mereka. Hal itu dapat dilihat dengan semakin massive-nya implementasi teknologi terbaru 4G+ di jaringan LTE Advanced Smartfren.

Pihak Smartfren mengatakan akan melakukan peningkatan teknologi jaringannya di tahun ini. Untuk itu, operator milik Sinarmas Grup ini menjanjikan aksi yang lebih agresif sepanjang 2018 untuk mengoptimalkan jaringan 4G yang telah digelarnya.

“Dari sisi teknologi, kami (Smartfren) mengadopsi sistem jaringan yang paling mutakhir di era 4G LTE, yaitu 4G+,” kata Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Special Project Smartfren di acara pemaparan uji jaringan 4G+ di Westlake Hotel, Yogyakarta, Selasa (14/6/2018).

Baca juga: Paling Ngebut, Internet Smartfren Terbaik Versi nPerf

Munir menjelaskan, bahwa kelebihan dari teknologi 4G+ ini dibanding dengan dengan teknologi 4G pada umumnya adalah pada kecanggihan systems operasionalnya yang mampu secara real time mengatur situasi dan kondisi jaringan.

“Teknologi 4G+ kita ini bisa memberikan best effort pada aliran traffic data untuk pelanggan, sehingga pelanggan akan merasakan kualitas LTE Advanced Smartfren yang lebih baik,” terang Munir.

Teknologi “tambahan” pada 4G+ tersebut antara lain adalah implementasi massive Carrier Aggregations (CA), Multi Input Multi Output Antenna (MiMo), Quadratur Amplitude Modulations (QAM), dan Beam Forming (8T8R).

Baca juga: Smartfren: Kita Siap Rebut Pelanggan Operator Lain

“Pada prinsipnya, semua teknologi tambahan tersebut berfungsi meningkatkan kecepatan dan stabilitas trafik data 4G LTE,” paparnya.

Menurutnya, dengan teknologi penggabungan kanal frekwensi secara dinamis, maka akan memperbanyak I/O gate pada tiap BTS dan pengaturan transportasi paket datanya secara lebih efektif dan efisien.

“Terbukti kami bisa mencapai kecepatan konektivitas hingga 198Mbps, tentunya bagi pelanggan yang memakai perangkat dengan teknologi CAT9. Jadi, dapat kami katakan Smartfren telah memasuki era teknologi pre-5G lebih awal,” tegas Munir.

Ia menyebutkan, dari 22 kota yang pertamakali launching 4G+, hampir semua kota sudah memenuhi persyaratan 4G+. Tapi dia menegaskan Smartfren tidak menganut patokan speed dalam menilai kualitas penerapan 4G+.

“Kita tidak berpatokan pada speed, tapi kita lebih melihat bagaimana perangkat 4G bisa lebih menikmati layanan 4G lebih baik dibandingkan sebelumnya yang tidak menggunakan 4G+,” jelasnya.

Karena menurutnya, semua operator juga tidak akan bisa berpatokan pada speed, karena adanya keterbatasan di setiap kota. Makanya operator gak akan mungkin pakai patokan setting speed, karena kecepatan setiap kota juga pasti akan berbeda.

“Kalau ada operator yang mengklaim batasan speed sih cuma “hallo-hallo” aja buat jualan. Karena speed tidak akan sama tiap kota, jadi cuma average saja,” ujarnya.

Lebih jauh diiungkapkan Munir, bahwa saat ini Smartfren sudah menjalankan secara penuh jaringan 4G, baik di frekuensi 2,3 GHz dan 850 MHz.

Baca juga: Manjakan Pengguna, Smartfren Hadirkan Modem WiFi M6

“Kita sudah tidak lagi pakai teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Semua sudah 4G. Jadi bukan 4G CDMA ya, karena masih banyak orang yang salah bilangnya Smartfren itu 4G CDMA,” tandas Munir.

Ia juga mengungkapkan pengembangan jaringan akan terus dilakukan Smartfren, dengan menambah BTS baru di tahun ini.

“Tahun lalu kita punya 13.326 BTS yang sudah terpasang. Rencananya tahun ini kita akan menambah 10 ribu BTS baru,” ungkapnya. [HBS]

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI