Telset.id, Jakarta – CEO Tesla, Elon Musk telah mengungkapkan rencananya untuk menjadikan perusahaan yang dirintisnya tertutup dan mengambil kendali lebih besar atas nasib perusahaan. Namun rencana ini baru bisa diwujudkan jika Tesla memiliki penyandang dana alias investor besar anyar untuk mengompensasi kebutuhan dana yang biasanya didapat dari penjualan saham.
Sumber Bloomberg, seperti dilansir engadget, Senin (13/8/2018) mengklaim memiliki bocoran bahwa Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi sedang dalam pembicaraan yang dapat menjadikannya investor penting di Tesla, sebagai bagian dari rencana perusahaan mobil listrik untuk menjadi tertutup alias go private.
Baca juga: Panasonic Siap Beri Tesla Investasi Tambahan
Lembaga Dana pemerintah ini sebelumnya telah memiliki lima persen saham di Tesla. Langkah ini menunjukkan bahwa mereka akan mengambil porsi yang lebih besar jika rencana tersebut diteruskan.
Hingga berita ini ditulis, Tesla dan PIF tidak memberikan komentar mengenai rumor pembicaraan investasi tersebut. 11 Agustus lalu Reuters mencatat bahwa dana Arab Saudi tidak aktif terlibat dalam mendukung langkah potensial Tesla, tetapi itu tidak menutup kemungkinan dilakukan pembicaraan.
Mungkin terdengar aneh jika pengekspor minyak terbesar di dunia mendukung perusahaan yang nantinya akan merusak industri utamanya. Tetapi sumber itu menunjukkan ketergantungan ini tepat mengapa Arab Saudi ingin membantu.
Negara Timur Tengah ini dilaporkan melihat investasinya di Tesla sebagai lindung nilai terhadap bisnis minyaknya. Jadi mereka tak perlu khawatir dengan banyak negara yang mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menariknya dari sumber utama pendapatan negara ini.
Tantangannya adalah mengumpulkan biaya-biaya yang diperlukan. Elon Musk sebelumnya mengatakan dia memiliki barisan penyandang dana. Namun dia diperkirakan membutuhkan dana tambahan US$ 60 miliar atau setara Rp 877 triliun.
Baca juga: Elon Musk Beli 72.500 Saham Tesla
Itu bukan prestasi yang berarti bagi sebagian besar perusahaan, terutama yang masih membutuhkan waktu untuk kembali memperoleh laba. Tesla harus meyakinkan Arab Saudi dan investor lainnya bahwa hari-hari cerah sebentar lagi mencapai ujungnya, dan pemulihannya tidak dijamin. [WS/IF]
Sumber : Engadget
