Telset.id, Jakarta- Minggu lalu, muncul laporan bahwa Google berencana hadir lagi di China dengan mesin pencari baru yang telah disensor. Google juga ingin membawa layanan cloud ke negara tersebut.
Mendengar rencana Google, Baidu angkat suara. Sebagai pesaing utama Google di China, Baidu jelas tak terima ada “pemain asing” datang untuk berkompetisi. CEO Baidu, Robin Li, pun menulis via akun WeChat.
“Google memutuskan untuk kembali ke China. Kami sangat optimistis bisa PK dan menang lagi,” tulis Li di akun WeChat-nya
Seperti diketahui, PK yang dimaksud oleh Li adalah “Player-Kill”, atau istilah slang asal China dalam dunia game ketika seorang pemain membunuh pemain lainnya.
Dilaporkan The Verge, baik Google maupun Baidu memiliki layanan yang sama, seperti mesin pencari dan layanan cloud. Keduanya juga mengembangkan kecerdasan buatan untuk digunakan di produk masing-masing.
Baca juga: Google akan Bikin Mesin Pencarian untuk China
Google dan Baidu juga mengembangkan perangkat keras. Namun, persaingan utama Google dan Baidu adalah dalam pembuatan mesin pencari. Lebih-lebih, Google bakal datang lagi di “kandang” Baidu.
Li menulis bahwa perusahaan teknologi asal China telah berkembang menjadi semakin kuat sejak Google hengkang pada 2010. “Perusahaan teknologi asal China sudah memimpin. Seluruh dunia bahkan meniru China,” tulis Li.
Baca juga: Korea Selatan akan Pajaki Apple, Google, dkk
Sejak Google meninggalkan China, Baidu menyerap pangsa pasar. Angkanya lebih dari 70 persen. Namun, ke depan, Baidu terancam kehilangan perolehan itu. Para pengguna internet di Weibo mengaku lebih memilih untuk menggunakan Google daripada Baidu.
Banyak orang yang mengomentari unggahan Li. Mereka akan melakukan uninstall Baidu dan mulai menggunakan Google. Mereka tak sabar menunggu kehadiran Google kembali ke China.
Rencana Google ini sendiri bukan tanpa pertentangan. Enam Senator dari Partai Demokrat dan Partai Republik Amerika Serikat pimpinan Marco Rubio dikabarkan penasaran dengan kabar adanya proyek mesin pencari Google yang khusus dibuat untuk China.
Para senator tersebut telah menulis surat yang ditujukan kepada CEO Google Sundar Pichai, yang meminta keterangan atau jawaban konkret raksasa teknologi asal negeri Paman Sam itu.
Baca juga: Google Diminta Jelaskan Proyek Mesin Pencari di China
Para senator sangat ingin tahu mengenai semua hal, apakah raksasa teknologi ini sedang menyusun versi mesin pencarinya yang akan beroperasi di negeri ekonomi terbesar dunia itu.
Hingga kini Google menolak untuk mengkonfirmasi kepada media massa setelah laporan tentang keberadaan proyek itu terungkap, walaupun mungkin segera tidak punya pilihan selain untuk mengungkapkannya