Singapura Bakal Pindai Mata Wisatawan di Pos Perbatasan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, JakartaSingapura akan memindai mata wisatawan di beberapa pos pemeriksaan di kawasan perbatasan. Sistem yang bakal menggantikan verifikasi sidik jari tersebut saat ini sedang dalam tahap uji coba.

Inovasi itu hanyalah satu dari serangkaian teknologi yang diterapkan oleh pemerintah Singapura. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan menyusul adanya potensi ancaman di wilayah tersebut.

Menurut Reuters, Senin (6/8/2018), teknologi pemindai iris mata yang telah digunakan di sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Inggris itu menghabiskan biaya lima kali lebih besar daripada sistem sidik jari.

“Uji coba ini akan membantu kami dalam mempertimbangkan cara dalam melakukan pemeriksaan terhadap pendatang di pos,” kata jurubicara Immigration Checkpoint Authority.

Baca juga: Singapura Uji Coba 5G untuk Drone dan Mobil Otonom

Nantinya, pemerintah Singapura bakal menerapkan teknologi pemindai mata di dua pos di perbatasan utara dengan Malaysia dan satu di pelabuhan feri yang menerima layanan ke pulau-pulau di dekat dengan Indonesia.

Pemindai mata akan digunakan untuk memeriksa warga negara Singapura dan penduduk tetap. Pemerintah Singapura telah mengumpulkan gambar iris mata sejak Januari 2018 ketika orang-orang mengurus kartu identitas.

Selain pemindai mata di kawasan perbatasan, bandara Changi dilaporkan juga sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pengenal wajah guna menemukan penumpang yang terlambat melakukan penerbangan.

Baca juga: Singapura Kebobolan, Hacker Curi Data Milik Perdana Menteri

Singapura berencana pula menggunakan kemampuan pengenal wajah untuk menyesuaikan kamera dan sensor di lebih dari 100.000 tiang lampu. Otoritas menyebut, cara itu berguna untuk meningkatkan keselamatan warga.

Singapura diketahui memang sedang aktif menerapkan teknologi terbaru untuk layanan publik mereka. Selain teknologi 5G untuk drone dan mobil otonom, Negeri Singa tersebut juga akan menerapkan sistem baru yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk kereta api cepat atau mass rapid transit (MRT).

Baca juga: MRT Singapura Adopsi Teknologi AI

Teknologi ini akan meningkatkan keandalan rel dan memprediksi waktu tunggu penumpang lebih baik, artinya jadwal perjalanan bakal semakin tepat waktu. Rencananya teknologi anyar ini akan diluncurkan pada akhir tahun 2018.

Teknologi yang digunakan diantaranya adalah sensor yang dapat mendeteksi kerusakan jalur dengan lebih baik, platform digital untuk pembaruan perawatan dan sistem yang dapat membantu memprediksi kerusakan. Caranya dengan menganalisis data yang dikumpulkan oleh perangkat tersebut. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI