Telset.id,Jakarta – Sebentar lagi, mouse dan keyboard akan menjadi bagian dari masa lalu. Pasalnya, perusahaan startup CTRL-labs yang berbasis di Manhattan berhasil mengembangkan perangkat yang memungkinkan orang untuk mengontrolnya lewat pikiran.
Selain perangkat komputer, seperti mouse dan keyboard, perangkat yang dikembangkan CTRL-labs ini juga bisa mengendalikan robot dan juga aplikasi dengan cara melacak aktivitas listrik yang dihasilkan ketika seseorang berpikir tentang bergerak.
Didukung oleh perusahaan teknologi raksasa, Amazon dan Alphabet (induk perusahaan Google), CTRL-labs membangun neural interfaces agar interaksi kita dengan teknologi lebih lancar, ke titik di mana perangkat terasa seperti menjadi bagian dari Anda.
Perusahaan ini didirikan oleh Patrick Kaifosh dan Thomas Reardon. Keduanya memiliki gelar PhD dalam ilmu saraf dari Columbia University. Reardon juga pernah menciptakan Internet Explorer saat berada di Microsoft.
Kini keduanya menemukan cara untuk membuat hubungan manusia-mesin ini menjadi mungkin, dan mereka menemukan cara untuk memasuki sistem saraf tubuh.
Keduanya membuat sebuah alat berbentuk menyerupai gelang yang dipasang di lengan. Alat ini dilengkapi dengan sejumlah sensor yang dapat mendeteksi aktivitas listrik di otak dan mengirimkannya ke komputer. Kemudian, algoritma akan menguraikannya dan menggunakan sinyal untuk memanipulasi mesin.
Pengguna alat ini dapat melakukan hal-hal seperti menggulir teks, memutar dial atau memilih item dari menu hanya dengan memikirkannya. Sinyal dari alat ini bahkan dapat digunakan untuk mengendalikan robot.
“Kami tidak men-decode gerakan Anda, kami menafsirkan niat Anda,” kata Reardon, seperti dikutip Telset.id dari CNBC.
Terobosan teknologi dari perusahaan startup teknologi ini akan mengubah cara manusia menggunakan perangkat komputer, seperti misalnya mengetik atau mengoperasikan aplikasi lainnya di komputer.
“Ponsel, tablet, komputer yang dibangun menjadi kios di bandara. Semua hal itu adalah area potensial di mana CTRL-labs dapat sepenuhnya mengubah cara Anda berinteraksi dengan pengalaman itu,” kata Reardon.
Tim ini berpikir, teknologi ini pada awalnya akan digunakan untuk augmented dan virtual reality, tetapi CTRL-labs sudah bereksperimen dengan aplikasi medis. Perangkat ini digunakan di Universitas Johns Hopkins, dan sedang diuji untuk neurorehabilitation bagi pasien stroke dan transplantasi tangan.
Akhir tahun ini, CTRL-labz akan merilis penemuan teknologi barunya ini untuk pengembang perangkat lunak. Jadi kemungkinan masih belum akan diterapkan pada perangkat secara massal.
“Saya memiliki keyakinan di dunia, bahwa teknologi ini akan mendominasi cara kita berinteraksi dengan mesin. CTRL-labs mungkin bukan perusahaan yang membuatnya, tetapi teknologi ini akan mencatat sejarah teknologi (masa depan),” kata Kaifosh.
Sumber: CNBC