Pasca Dakwaan Amerika, Twitter Blokir Akun-akun Terkait Rusia

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Dakwaan Amerika Serikat (AS) terhadap para perwira Rusia atas peretasan DNC rupanya berbuntut Panjang, seperti yang dilakukan oleh Twitter. Jejaring sosial ini telah memblokir akun untuk DCLeaks dan Guccifer 2.0 sebagai tanggapan terhadap dakwaan tersebut.

Menurut Engadget, Minggu (15/7/2018), Twitter mengatakan bahwa mereka terhubung ke jaringan akun yang telah ditutup karena melanggar peraturan. Pada saat yang sama, Twitter menyadari bahwa penutupan itu dianggap sudah terlambat karena DCLeaks dan Guccifer 2.0 telah lama dikaitkan dengan Rusia dan dakwaan itu hanya menegaskan koneksinya.

“Kami sedang meninjau kebijakan kami dalam menerangkan ini dan berharap untuk membuat pembaruan segera. Kami menyadari untuk mempromosikan percakapan yang sehat, kami harus responsif terhadap cara platform disalahgunakan dan kami berkomitmen untuk itu di sini dan di mana saja,” kata Twitter dalam pernyataan tambahan kepada harian New York Times.

baca juga: Twitter Hapus 70 Juta Akun, Ada Apa?

Belum pasti apa perubahan yang akan dilakukan perusahaan. Namun Twitter telah mendapati sejumlah tuduhan bahwa mereka sudah terlambat mengenali ancaman gangguan pemilu di platformnya, dengan pembersihan bot, label kandidat dan taktik anti-manipulasi lainnya yang baru dilakukan setelah pemilihan presiden AS 2016.

Ini mungkin merupakan pengakuan bahwa media sosial tersebut harus lebih proaktif dalam menangani akun yang terkait dengan peretasan dan aktivitas kriminal lainnya, terutama ketika terkait politik.

Sebelumnya Twitter menyatakan bahwa mereka telah mengembangkan teknologi untuk menemukan akun yang layak ditangguhkan atau dihapus. Karenanya dalam dua bulan terakhir, Twitter berhasil menghapus lebih dari 70 juta akun.

Menurut laporan The Washington Post, terhitung sejak Oktober 2017 lalu, jumlah akun yang dihapus Twitter juga meningkat menjadi dua kali lipat. Selain itu, Twitter juga terus menangguhkan sebanyak 1 juta akun setiap harinya.

Meski begitu, tindakan tegas Twitter juga berdampak negatif pada perusahaan. Sebab, menurut salah satu orang penting di lingkungan Twitter yang tak disebutkan namanya, tindakan tersebut memiliki efek negatif terhadap nilai saham dan juga pemegang saham perusahaan besutan Jack Dorsey itu. [WS/IF]

sumber: Engadget

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI