Telset.id, Jakarta – Tencent nampaknya sedang berusaha untuk melebarkan sayap bisnis hiburan musik online mereka, Tencent Music. Raksasa internet China ini berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Amerika Serikat (AS).
Langkah pemisahan usaha alias spin off Tencent ini terpantau dari pengajuan saham mereka ke bursa efek Hong Kong pada Minggu ini, seperti dilansir ZDnet.com, Senin (9/7/2018).
Kendati sudah mengajukan rencana IPO, namun perusahaan asal kota Shenzhen ini belum merinci spin off tersebut, termasuk jumlah saham, kisaran harga dan jaminan hak atas sekuritas Tencent Music untuk pemegang saham Tencent.
Detail lebih lanjut mengenai rencana IPO perusahaan teknologi papan atas China itu akan diumumkan lebih lanjut jika urusan tersebut sudah selesai.
Berdasarkan laporan media setempat, Tencent memiliki 62 persen saham di Tencent Music Entertainment. Sementara itu, Spotify memiliki 9 persen Tencent Music dan Tencent memiliki 7,5 persen dari Spotify pasca melakukan pertukaran saham tahun lalu.
Mei lalu harian Financial Times merilis informasi bahwa Tencent Music Entertainment menggunakan jasa Goldman Sachs, Morgan Stanley dan Bank of America Merrill Lynch untuk memimpin IPO dengan valuasi diharapkan melebihi US$ 30 miliar atau mencapai Rp 430 triliun.
Baca juga: Google Gandeng Tencent, Mau Bikin Apa?
Tencent, yang memiliki aplikasi perpesanan WeChat dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif, juga memimpin pasar streaming musik di China, karena tiga platform populernya, yakni QQ Music, Kugou dan Kuo.
Menurut perusahaan riset DCCI, jika digabungkan, jumlahnya mencapai 76 persen saham pasar streaming musik China dengan lebih dari 600 juta pengguna aktif bulanan.
Selain itu, Tencent Music telah melampaui dua platform streaming musik lainnya di China, yang dimiliki oleh Alibaba dan NetEase dan memiliki lebih dari 17 juta sumber musik di perpustakaannya.
Tencent juga telah menandatangani kontrak dengan sejumlah perusahaan musik seperti Universal, Warner dan Sony untuk hak musik eksklusif mereka di China, yang menjadikannya sebagai pemilik dan distributor hak musik terbesar di negara tersebut.
Tapi koleksi musik yang luas juga berarti pengeluaran besar untuk Tencent Music, yang harus membayar setidaknya 1 miliar yuan atau mencapai Rp 2,1 triliun untuk hak musik ini pada tahun lalu, seperti dilansir laporan lain.
Dua jenis pendapatan umum untuk setiap situs streaming musik termasuk Spotify dan Tencent Music adalah pembayaran untuk musik dan iklan.
Baca juga: Tencent Suntik Dana Segar ke Go-Jek Rp 16 Triliun
Pengguna aktif Tencent Music melebihi 700 juta, yang 120 juta diantaranya adalah pengguna berbayar. Laporan berita Sina juga merilis penghasilan Tencent Music melebihi 9,4 miliar yuan atau setara Rp 20 triliun, dengan laba bersih melebihi 1,88 miliar yuan. [WS/HBS]
Sumber: ZDNet