Telset.id, Jakarta – Para raksasa Internet seperti Google dan Facebook sementara bisa merasa lega setelah karena parlemen Eropa batal merombak undang-undang (UU) mengenai hak cipta, setelah hasil voting terhadap RUU tersebut justeru tidak menyetujuinya.
Apabila UU Hak Cipta itu jadi direalisasikan, maka Google, Facebook dan perusahaan teknologi lainnya akan dipaksa untuk membagi lebih banyak pendapatan mereka dengan penerbit dan seniman yang memiliki hak cipta.
Bagi para pemilik hak cipta, termasuk artis penyanyi senior Paul McCartney, UU tersebut akan membantu musisi memeroleh pembayaran yang adil untuk hasil karya mereka.
Namun rancangan regulasi itu memicu kontroversi dengan para juru kampanye, yang memperingatkan itu akan mengarah pada penciptaan filter unggah dan pelarangan meme di internet.
Kampanye melawan RUU ini fokus pada poin tertentu, yakni Pasal 13, dengan mengatakan platform online akan rusak secara ekonomi jika mereka dipaksa untuk membayar mahal setiap konten yang diunggah.
EDiMA, badan perdagangan yang mewakili kepentingan Google dan Facebook di Uni Eropa, menyambut baik hasil voting ini. Mereka berpendapat regulasi itu berisiko menciptakan rezim sensor.
Baca juga: Uni Eropa Usul Tarif Pajak Google dkk Hingga 3%
Anggota Parlemen Eropa asal Jerman Axel Voss yang mendukung berlakunya RUU tersebut, mengatakan organisasi internet telah menggunakan argumen palsu terhadap UU hak cipta.
Dia bergabung dalam satu kelompok bersama penerbit EMMA, ENPA, EPC dan NME, dan Society of Audiovisual Authors alias Komunitas Pengarang Audio Visual, yang mengeluarkan pernyataan bersama.
“Empat komite Parlemen Eropa telah meneliti, mengklarifikasi, mengubah dan menyetujui Reformasi Hak Cipta Uni Eropa selama dua tahun terakhir. Hari ini upaya-upaya untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih adil dan lebih berkelanjutan untuk kepentingan pencipta, distributor dan konsumen telah terancam,” kata mereka.
Parlemen Eropa akan dapat mempertimbangkan pembahasan RUU ini lagi pada September mendatang.
Sedangkan Anggota Parlemen Eropa dari Partai Perompak (Pirate) Julia Reda merayakan hasil voting ini dan mendorong yang lain untuk bersiap-siap menyusun draft baru pada September.
“Kami tidak akan menerima reformasi hak cipta yang mencakup menyaring unggahan atau pajak tautan,” kata Reda.
Baca juga: Dituding Monopoli Pasar Rusia, Google Didenda Ratusan Miliar
Sebelumnya Juru Bicara Komisi Eropa mengatakan kepada Sky News bahwa sagasan di balik proposal UU hak cipta kami adalah bahwa orang harus dapat mencari nafkah dari ide-ide kreatif mereka.
“Proposal untuk memodernisasi ketentuan hak cipta Uni Eropa tidak akan membahayakan kebebasan berekspresi di internet. Mereka memperhitungkan perkembangan teknologi yang telah diperkenalkan oleh beberapa pemain utama dan yang membantu dalam dua cara” jelas dia. [WS/HBS]
Sumber: News Sky