Telset.id, Jakarta – Tesla secara resmi mengajukan gugatan kepada mantan karyawannya, Martin Tripp, yang melakukan sabotase dengan meretas informasi internal perusahaan dan membocorkannya ke pihak ketiga.
Perusahaan milik Elon Musk tersebut mendaftarkan gugatan di Pengadilan Federal di Nevada, Amerika Serikat, Rabu (19/6/2018). Dalam gugatannya, Tesla mengklaim bahwa Trip terbukti meretas sistem manufaktur perusahaan. Ia juga menransfer data-data pabrik dan membagikannya ke pihak ketiga.
TechTimes mengabarkan, Tripp diketahui mengoperasikan tiga sistem komputer untuk menarik data-data perusahaan. Bahkan, pencurian tetap terjadi meskipun ia tak lagi bekerja untuk Tesla.
“Beberapa bulan bergabung dengan Tesla, Trip teridentidikasi oleh atasannya bermasalah dengan kinerja. Ia mengganggu rekan-rekan kerja di Tesla,” tulis gugatan Tesla.
Dalam gugatan tersebut tercatat, pada 17 Mei 2018, atasan di Tesla sempat menurunkan jabatan Trip.
Baca juga: Lakukan Sabotase, Karyawan Tesla Bocorkan Rahasia Perusahaan
Gugatan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat elektronik yang dikirimkan oleh Musk kepada seluruh karyawan.
Musk menyebut, ada seorang karyawan yang identitasnya dirahasiakan melakukan sabotase terhadap perusahaan.
Musk tidak mengatakan bahwa aksi itu diotaki oleh pihak tertentu. Namun, ia mengakui, Telsa memang mempunyai banyak musuh. Mereka ingin Tesla berhenti beroperasi.
Baca juga: Gokil! Mobil Tesla Roadster akan Dilengkapi Roket
Kata Musk, musuh-musuh Tesla berasal dari sesama produsen mobil, pialang di bursa saham Wall Street, serta perusahaan bahan bakar fosil. [SN/HBS]
Sumber: Techtimes