Merinding! Google AI Bisa Prediksi Kematian Manusia

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kemajuan teknologi terkadang malah seperti “menyeramkan”. Seperti misalnya teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) milik Google yang bisa memprediksi umur dan kematian manusia. Duhh…

Sebagai manusia yang percaya akan adanya Tuhan, tentu semua orang akan mengatakan umur atau ajal hanya Tuhan yang tahu. Sampai dititik ini kita semua tentua sepakat.

Namun suka tidak suka dan percaya tidak percaya, tingkat keakuratan teknologi AI besutan Google yang bisa memprediksi umur manusia atau kematian ini diklaim mencapai 95 persen.

Kemampuan Google AI tersebut dirilis di jurnal Nature.com yang dibuat oleh tim di bawah kepemimpinan Albin Rajkomar dan Eyal Oren. Algoritma AI Google mengumpulkan dan mempelajari banyak data catatan medis.

Baca juga: Studi: Google AI Punya IQ Paling Tinggi

Menurut Digital Trends, total AI Google mengumpulkan dan mempelajari data catatan medis dari 216 ribu jiwa berusia dewasa selama 24 jam di dua pusat perawatan. Data berbentuk digital yang bisa langsung diolah oleh teknologi AI Google.

Ada beberapa jenis indikator yang diramu, yakni tingkat kematian pasien, standar kualitas perawatan, tolok ukur pemanfaatan sumber daya, serta berapa lama pasien harus dirawat dan bagaimana hasil diagnosis penyakit pasien.

Google AI mengolah seluruh catatan medis dan menjadikan beberapa indikator untuk menentukan usia maupun kapan pasien akan meninggal dunia. Hasil penelitian sudah diuji oleh data milik University of California, San Francisco, dan University of Chicago Medicine.

Baca juga: Google AI Lebih Cepat Baca Gerak Bibir Ketimbang Manusia

Ahli di Famili Medicine, Mikhail Varshavski, mengemukakan bahwa penemuan tersebut merupakan kabar gembira sekaligus kabar buruk. Kabar baiknya, teknologi Google AI mampu membantu dunia media mengolah data catatan medis pasien.

“Kabar buruknya, catatan medis merupakan sesuatu yang bersifat rahasia. Ada yang hal yang harus dipastikan bahwa data yang digunakan dikembalikan ke pasien, bukan dimanfaatkan oleh perusahaan,” papar Varshavski, Selasa (19/6). [SN/HBS]

Sumber: Digital Trends

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI