Telset.id, Jakarta – Selama hampir satu dekade, SpaceX melakukan pengembangan setiap akan meluncurkan roket Falcon 9. Perusahaan transportasi luar angkasa ini mencoba mengikuti perkembangan inovasi, dengan tak kenal lelah bekerja sesuai rencana-rencana besar sang pemilik, Elon Musk.
Roket Falcon 9 versi disempurnakan yang disebut Blok 5 diluncurkan untuk kali pertama pada Jumat (12/5) lalu. Awal tahun depan, tonggak baru ingin ditorehkan oleh Musk, yakni SpaceX meluncurkan sekaligus mendaratkan Blok 5 ke Mars hanya dalam waktu 24 jam.
“Kami berharap Blok 5 bakal menjadi andalan bisnis SpaceX,” kata Musk dilansir CNBC.
Sekadar informasi, Blok 5 adalah roket Falcon 9 yang telah SpaceX kerjakan sejak peluncuran pada Juni 2010. Blok 5 hampir dua kali lebih kuat daripada roket Falcon 9 edisi pertama.
SpaceX sekarang memang mendominasi pasar global peluncuran roket orbital. Perusahaan ini melakukan peluncuran hampir setiap minggu dan telah menjadi salah satu perusahaan swasta paling berharga di dunia. Nilainya hampir 28 miliar dolar Amerika Serikat.
Jumat waktu setempat, SpaceX meluncurkan satelit komunikasi orbit tinggi pertama untuk Bangladesh bernama Bangabandhu-1. Roket yang digunakan adalah Falcon 9 bernama Block 5 Falcon 9 SpaceX. Roket itu merupakan versi terakhir dan paling kuat di antara semua tipe Falcon 9.
Menurut rencana, sesampai di orbit, Bangabandhu-1 akan melakukan perjalanan di jalur berjarak 22.000 mil di atas Bumi. Bangabandhu-1 akan menyediakan cakupan telekomunikasi untuk Bangladesh dan sekitarnya. Block 5 Falcon 9 SpaceX lepas landas dari landasan Kennedy Space Center.
Awal April 2018 lalu atau hanya tiga hari pasca peluncuran 10 satelit komunikasi ke orbit dari California, SpaceX juga meluncurkan roket ke stasiun luar angkasa. Peluncuran dilakukan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 yang pernah digunakan sebelumnya.
Roket tersebut membawa kapsul Dragon SpaceX berisi kargo seberat 2.630 kilogram serta eksperimen sains ke Stasiun Luar Angkasa International. Di kapsul Dragon SpaceX, ada sejumlah teknologi baru, termasuk peralatan yang akan dibiarkan mengambang di stasiun luar angkasa. [SN/IF]