Telset.id, Jakarta – Saat menjadi pembicara di acara Newfront di New York, Amerika Serikat pada Kamis (03/05/2018) waktu setempat, CEO YouTube, Susan Wojcicki mengatakan bahwa kini ada 1,8 miliar orang yang terdaftar di YouTube menonton video pada platform milik Google tersebut setiap bulannya.
Angka itu tidak termasuk dengan jumlah pengguna tanpa akun yang tonton YouTube setiap bulannya. Ini berarti hampir tiga kali jumlah penduduk negara-negara di kawasan ASEAN, yang menurut halaman worldsometers sekitar 650 juta orang pada Januari lalu.
“Ini sangat penting bagi saya dan bagi semua orang di YouTube bahwa kami tumbuh dengan baik,” katanya, seperti dikutip dari CNET, Jumat (04/05/2018).
“Tidak ada pedoman untuk bagaimana platform terbuka seperti kami beroperasi dalam skala seperti ini. Yang penting bahwa kami berada di sisi yang benar dalam sejarah,” sambung Wojcicki.
Baca Juga: Google Play Music jadi Tumbal Peluncuran YouTube Remix?
Laporan ini tentu saja menjadi catatan positif bagi YouTube yang selama setahun terakhir kerap mendapatkan permasalahan terkait iklan. Misalnya saja ketika YouTube memutuskan menarik iklan pada video bernada sensitif atau offensive.
Keputusan tersebut nyatanya malah membuat marah beberapa pengunggah yang kehilangan pemasukannya. Permasalahan ini sendiri dijuluki sebagai kasus “Adpocalypse”. (WS/FHP)