Telset.id, Jakarta – Kasus skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica rupanya masih berbuntut panjang. Tak cukup menghadapi parlemen AS, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga akan menghadapi parlemen Inggris dalam waktu dekat.
Menurut channelnewsasia.com, Ketua Komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Parlemen Inggris Damian Collins mengatakan pihaknya siap untuk merilis panggilan resmi agar Mark hadir dan menjawab pertanyaan atas skandal data yang telah mengguncang raksasa teknologi itu.
Sebelumnya, Jejaring sosial tersebut telah menghadapi pertanyaan AS dan Inggris rincian mengenai bagaimana jutaan pengguna masuk ke tangan konsultan politik Cambridge Analytica. Selain itu perusahaan asal California tersebut juga ditanyakan mengenai penanganan data pribadi yang lebih luas.
Zuckerberg sebelumnya menolak datang sendiri untuk menjawab pertanyaan dari para anggota parlemen Inggris. Dia malah mengirim Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer untuk menghadapi cecaran pertanyaan selama empat jam bulan lalu.
Sama seperti Mark ketika menghadapi parlemen AS, Schroepfer juga meminta maaf atas kesalahan yang dibuat oleh perusahaan dan bersumpah untuk berbuat lebih banyak untuk meningkatkan transparansi.
Namun Collins menyatakan pihaknya tetap ingin Zuckerberg langsung yang hadir di hadapan anggota parlemen pada 24 Mei mendatang. Dalam “sidang” tersebut, Mark akan menghadapi 39 pertanyaan atau poin yang tetap tidak terjawab.
“Walaupun Zuckerberg biasanya tidak berada di bawah yurisdiksi parlemen Inggris, dia akan melakukannya pada saat dia masuk ke negara itu,” tulis Collins dalam suratnya, Selasa (2/5/2018).
Pihak parlemen Inggris berharap Mark akan menanggapi permintan mereka secara positif.
“Jika tidak, maka Komite akan memutuskan mengeluarkan surat panggilan resmi agar dia muncul ketika dia berada di Inggris.” imbuh dia.
Sebelumnya, performa bisnis Facebook mencatatkan peningkatan, walaupun dilanda skandal penyalahgunaan data tersebut. Pendapatan media sosial tersebut naik, di luar ekspekstasi para analis.
Berita Terkait: Pendapatan Naik, Facebook Janji Tingkatkan Keamanan
Mengutip Washington Post, pada kuartal I-2018 Facebook membukukan total pendapatan 11,97 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, analis cuma memperkirakan 11,41 miliar dolar AS.
Facebook mampu meraup pendapatan tinggi pada kuartal I-2018 dari penjualan slot iklan. Walhasil, pendapatan bersih para pemegang saham Facebook pun naik menjadi 4,99 miliar dolar AS atau 1,69 dolar AS per saham.
Sumber: Channelnewsasia