Pelajar Indonesia di China Ditantang Bangun Ekonomi Digital

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menantang pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di China untuk membangun ekonomi digital, sekembalinya mereka ke Indonesia.

Mahasiswa Indonesia juga diajak untuk mengembangkan perusahaan rintisan alias start up. Hal itu disampaikan Rudiantara dihadapan peserta Seminar Unplugged bertemakan S.I.D.E (Startup, Inovation, Digital, Entrepreneur) di Beijing, Tiongkok, melalui video conference dari Gedung Utama Kementerian Kominfo.

“Jadi kawan-kawan yang belajar di Tiongkok, kembali ke Indonesia bisa kembangkan start up. Kiblat kita sekarang ke Tiongkok. Belajarlah semaksimal mungkin, tidak hanya di perguruan tinggi tapi juga perusahaan yang ada di sana. Semaksimalnya, setelah itu kembali ke Indonesia,” katanya, seperti dilansir warta resmi Kominfo di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Rudiantara, saat ini merupakan masa ekonomi digital. Pasalnya, terjadi perubahan ekonomi, dari semula berbasis komoditas menjadi ekonomi berbasis layanan atau jasa. Pemerintah Indonesia diklaim telah melakukan antisipasi perkembangan ekonomi digital dan era Industri 4.0.

“Apalagi pemanfaatan teknologi digital untuk create ekonomi baru. Dalam hal ini kami bicara soal e-commerce atau platform aplikasi yang menghasilkan tantangan baru ekonomi Indonesia,” jelas dia.

Terkait potensi ekonomi digital di Indonesia, Menteri Rudiantara menyatakan saat ini sudah ada empat unicorn yang berkembang dari start up, yaitu GoJek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Dia berharap akan banyak perusahaan lain yang menjadi unicorn, untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain, khususnya Tiongkok dan AS.

Selain menargetkan perkembangan unicorn, Menteri Kominfo juga mengungkapkan pemerintah ingin supaya e-commerce di Indonesia bisa menyumbang hingga US$ 130 miliar atau hampir Rp 1.790 triliun untuk ekonomi nasional.

Baca juga: Ini Nilai Raport 10 OTT di Indonesia

“Kami punya obyektif besar, US$130 Miliar dolar Tahun 2020. Angka itu 11% dari ekonomi kita dihitung dari market exchange rate. Diperkirakan ekonomi kita nantinya mencapai US$ 1,2 Triliun,” imbuh Menkominfo.

Untuk mewujudkan itu, Menteri Rudiantara mengakui pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, namun harus melibatkan seluruh ekosistem ekonomi digital. Caranya dengan membuat arah atau Peta Jalan e-Commerce Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Itu sudah dituangkan dalam Peraturan Presiden,” pungkasnya. [WS/HBS]

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI