Telset.id, Jakarta – Nasib Facebook nampaknya benar-benar tengah di ujung tanduk. Pasca terungkapnya skandal pembocoran 50 juta data pengguna, jejaring sosial itu pun mulai ditinggalkan oleh para pengguna dan koleganya. Salah satunya adalah Playboy!
Media asal Amerika Serikat (AS) yang kondang menyajikan konten-konten dewasa dalam bentuk visual ini secara mengejutkan memberikan pernyataan resminya terkait Facebook.
Seperti dilansir The Verge, mulai hari Selasa (27/3) waktu setempat, Playboy secara tegas menyatakan menghapus laman resminya di Facebook.
Melalui direktur kreatif, Cooper Hefner, yang tak lain adalah putra sang pendiri, Hugh Hefner, Playboy merasa tak lagi sepemikiran dengan jejaring sosial garapan Mark Zuckerberg.
Baca juga: Data 50 Juta Pengguna Facebook untuk Menangkan Trump
“Apa yang kami perjuangkan sudah tak cocok dengan syarat dan ketentuan penggunaan Facebook. Kami menilai, Facebook adalah media sosial yang tak ramah, khususnya terhadap ekspresi seksual publik. Kami pun memutuskan untuk meninggalkannya,” kata Hefner.
Ia melanjutkan, manajemen Playboy telah menelaah sepak terjang Facebook dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, Facebook menyalahi sejumlah aturan, termasuk ikut campur tangan dalam Pemilihan Presiden AS pada 2016 lalu.
“Ironisnya, Facebook malah menyalahgunakan data 50 juta pengguna. Padahal, mereka seharusnya dilindungi. Facebook tak akan besar tanpa loyalitas para pengguna. Jadi, kami berkeyakinan betul, menghapus akun Playboy di Facebook adalah keputusan yang tepat,” lanjut Hefner.
Seperti diketahui, Facebook dan sang pendiri, Mark Zuckerberg, tengah menjadi bulan-bulanan publik di seluruh dunia. Gara-garanya, Facebook menjual data 50 juta pengguna ke Cambridge Analytica guna keperluan kampanye Donald Trump.
Baca juga: Marak Kampanye #DeleteFacebook, Pendiri WhatsApp Ikut-ikutan
Sebelum Playboy, beberapa figur publik juga mencemooh Facebook. Bahkan, pemilik SpaceX dan Tesla, Elon Musk, sudah sejak beberapa hari lalu melakukan hal serupa. Musk menghapus laman resmi Space X dan Tesla di Facebook.
Selain Musk, pendiri WhatsApp, Brian Acton, juga tak tinggal diam melihat kampaye tersebut. Ia ikut-ikutan menyerukan kampanye #DeleteFacebook melalui akun Twitter pribadinya.
Begitupun browser Mozilla ikut kecewa dengan skandal tersebut, dan memutuskan menarik iklan dari Facebook. Siapa lagi menyusul? [SN/HBS]