Telset.id, Jakarta – Facebook mengakuisisi WhatsApp sejak empat tahun lalu atau 2014. Tak butuh waktu lama, raksasa jejaring sosial itu mampu membuat WhatsApp menjadi aplikasi pesan terbesar sejagat. Seiring berjalannya waktu, kolaborasi keduanya menuai protes.
Beberapa waktu lalu, Facebook dan WhatsApp mengungkapkan rencana berbagi data pengguna. Mengetahuinya, gelombang penolakan di sejumlah negara berdatangan. Walhasil, rencana itu tertunda sampai 25 Mei 2018 mendatang.
Kantor Komisaris Informasi Inggris berhasil membuat WhatsApp setuju untuk tidak membagikan data kepada Facebook. Agensi pengawas keamanan data juga mengaku siap menghentikan investigasi apabila keduanya benar-benar membatalkan rencana bertukar data.
“Rencana mereka membagikan data pengguna akan bertentangan dengan prinsip Undang-Undang Perlindungan Data. Hal itu tak boleh terealisasi,” begitu pernyataan Komisioner Elizabeth Denham seperti dilaporkan CNET.
Kantor Komisaris Informasi Inggris mengatakan, WhatsApp gagal memberikan informasi yang memadai kepada pengguna mengenai pemrosesan dan pembagian data.
WhatsApp setuju tidak akan bertukar data pengguna dengan Facebook sampai Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) mulai berlaku pada 25 Mei 2018 mendatang.
WhatsApp juga menyatakan bahwa pihaknya hanya bakal berbagi data sesuai dengan persyaratan GDPR setelah tanggal yang ditetapkan tersebut. Ia berjanji akan mematuhi ketentuan perundang-undangan agar tidak menyalahi regulasi.
[Baca juga: Akhirnya WhatsApp Nyari Duit Juga]
DI luar Inggris, khususnya di sesama negara Eropa, kekhawatiran soal rencana pertukaran data pengguna antara Facebook dengan WhatsApp masih mengemuka. Padahal, Prancis, misalnya, telah meminta WhatsApp menghentikan rencana itu sejak Desember 2017. [SN/HBS]
