Telat.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara memberikan tips kepada masyarakat agar tidak termakan hoax, dan tidak ikut menyebarkannya. Apa tipsnya?
“Kalau ada yang mengajak supaya diviralkan atau dicopy dari “kamar sebelah”, jangan mau, karena biasanya itu hoax,” jelas Menkominfo Rudiantara dalam deklarasi HKKI 2018 di Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Menurutnya, konten negatif atau hoax yang disebarkan biasanya akan menuliskan kata “viralkan”. Makanya masyarakat diminta untuk lebih dulu mengecek apakah berita itu benar atau hoax.
[Baca juga: Ini Nilai Raport 10 OTT di Indonesia]
Selain itu, untuk menekan penyebaran berita bohong, Menkominfo lebih memilih pola edukasi yang mudah dimengerti untuk masyarakat luas. Misalnya menggunakan istilah fitnah daripada hoax dan
Dia juga menghimbau agar masyarakat rutin ganti password email maupun nomor identifikasi personal (PIN) ATM mereka, sebagai upaya pemerintah mengingatkan masyarakat untuk menunjang keamanan informasi dalam era digital yang semakin rawan.
“Untuk meningkatkan keamanan informasi bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti mengganti password email dan PIN ATM,” kata Rudiantara.
Sedangkan untuk hal yang lebih besar, lanjutnya, sudah dikerjakan oleh pemerintah melalui Kominfo dan aparat terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kepolisian, melalui Direktorat Tindak Pidana Siber.
“Kami punya strategi bertahap untuk keamanan siber, seperti kata Aa Gym, dimulai dari hal kecil. Misalnya edukasi masyarakat untuk ganti password email, PIN ATM dan lainnya,” jelas.
Rudiantara juga mengajak supaya generasi mudah mencintai produk nasional, misalnya dengan menggunakan aplikasi pesan buatan lokal. Karena aplikasi buatan asing dianggap cukup rentan pencurian data.
[Baca juga: Polri: Kami Tak Perangi Identitas Pengguna Medsos]
“Kami tingkatkan emosi penggunaan produk nasional. Kami dorong anak bangsa menciptakan aplikasi aplikasi nasional. Anak bangsa harus sadar keamanan siber,” tegas dia. [WS/HBS]