Telset.id, Jakarta – Pencurian komputer besar-besaran terjadi di Islandia. Tak kurang 600 server yang dirancang khusus untuk menambang uang digital Bitcoin dijarah.
Dalam kejadian ini, para komplotan penjahat juga menggasak 600 kartu grafis, 100 prosesor, 100 catu daya, 100 motherboard dan 100 set memori komputer. Total kerugian yang diderita akibat pencurian ini diperkirakan mencapai USD 2 juta atau mencapai Rp 27,5 miliar.
Menurut informasi dari halaman Cnet, aksi pencurian itu didalangi kelompok terkoordinasi asal negara yang sama. Walaupun 11 orang dilaporkan telah ditangkap dan setidaknya dua masih dalam tahanan, namun pihak berwajib belum menemukan komputer curian tersebut.
[Baca juga: Duh! Pendiri Apple Ditipu, Bitcoin Senilai Rp 1 Miliar Raib]
Kasus pencurian yang terjadi pada akhir Desember dan awal Januari ini, sempat terekam kamera pengintai Advania, perusahaan server yang menjadi korban dua dari tiga pencurian tersebut.
Kartu grafis, prosesor dan sebagainya diduga dicuri dari rumah. Advania sendiri telah menawarkan akses ke rig pertambangan bitcoin untuk pelanggannya, dan sepertinya mereka yang dicuri.
“Ini adalah pencurian besar dalam skala yang tidak terlihat sebelumnya. Semuanya menunjukkan bahwa ini adalah kejahatan yang sangat terorganisir,” kata Komisaris Polisi Olafur Helgi Kjartansson.
Kantor berita AP melaporkan bahwa polisi melacak konsumsi energi di Islandia untuk mendapatkan lokasi komputer curian. Jadi, jika pencuri yang mengaktifkan server komputer berkemampuan tinggi itu, lokasinya bisa didapat.
Kendati demikian, Kementerian Kehakiman Islandia maupun Kjartansson belum membalas permintaan CNET untuk memberikan komentar.
Saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk ikut menambang Bitcoin, karena nilai tukar mata uang digital ini terus meroket hingga menyentuh angka Rp 145 juta per 1 Bitcoin.
Namun, jika Anda tertarik dalam ‘bisnis’ menambang Bitcoin, nampaknya Anda harus berfikir ratusan kali. Hal ini dikarenakan jumlah Bitcoin yang bisa ditambang pada saat ini hanya tinggal 20 persen saja.
Ya, jika Anda belum mengetahuinya, salah satu Cryptocurrency (mata uang digital) ini memiliki jumlah limit yang bisa ditambang. Menurut informasi, hanya ada 21 juta Bitcoin yang bisa ditambang.
[Baca juga: Jumlah Bitcoin yang Bisa Ditambang Tinggal 20 Persen]
Mengutip dari laman Guardian, total Bitcoin yang telah masuk ke peredaran diperkirakan sudah mencapai 16,8 juta Bitcoin, dan kini hanya tinggal tersisa 4,2 juta Bitcoin yang dapat ditambang. Data ini dirilis pada 13 Januari lalu oleh Bitcoin News.
Dengan semakin terbatasnya jumlah Bitcoin yang bisa ditambang, ini berarti persaingan untuk menambang juga akan semakin sulit. Penambang saat ini menerima 12,5 Bitcoin untuk setiap blok yang mereka tambang.
Namun diperkirakan akan turun menjadi 6,25 Bitcoin sekitar dua tahun. Dan, harga Bitcoin juga diprediksi akan terus merangkak naik. [WS/HBS]