Telset.id, Jakarta – Sempat tenar, game Angry Birds kini tenggelam bak ditelan bumi. Bahkan karena makin tak laku, nilai saham Rovio, perusahaan pembuat game burung pemarah itu anjlok di lantai bursa.
Menurut laporan CNBC, Rovio harus rela kehilangan 46 persen persen nilai kapitalisasi pasar. Hal itu sangat kontras dengan target yang mereka canangkan saat pertama melantai di pasar bursa.
Pada perdagangan di Helsinki, Finlandia, nilai perusahaan Rovio cuma menyentuh angka 1,1 miliar dolar Amerika serikat (AS). Harga Rovio pun kini cuma 500 juta dolar AS.
Sebelumnya, Rovio menggadang bisa meraup pemasukan pada 2018 antara 319 juta dolar AS sampai 369 juta dolar AS. Nominal itu tak jauh beda dari pendapatan tahun lalu yang tercatat 365 juta dolar AS.
[Baca juga: Dijual ke Publik, Kreator Angry Birds Raup Rp 477 Miliar]
Menurut Box Office Mojo, situs penyedia informasi tentang pendapatan perusahaan film, pada 2016 silam Rovio menerima pemasukan uang cukup besar dari penjualan tiket The Angry Birds Movie. Angkanya mendekati 350 juta dolar AS.
Meski merugi pada awal 2018, Rovio akan memperbaiki pendapatan ketika sekuel The Angry Birds Movie jadi tayang pada 2019 mendatang. Setidaknya, menurut para analis, Rovio bisa menambal pelemahan income dari penjualan game Angry Birds di pasar internasional.
Berdasarkan data, game buatan Rovio ini telah diunduh lebih dari 3,7 miliar kali. Kendati begitu, investor khawatir tentang kemampuan Rovio untuk menghasilkan game baru. Pun bisa, Rovio bakal menyerap banyak biaya untuk menarik animo pengguna baru.
Seperti diketahui, Rovio sebagai pengembang game Angry Birds telah melakukan penawaran saham perdana publik atau IPI (Initial Public Offering) pada Oktober 2017 lalu. Saham Rovio resmi terpampang di bursa Nasdaq Helsinki, Finlandia.
Antusiasme pasar pada saham yang dilepas kreator game fenomenal ini sempat sangat tinggi. Pada awal pembukaan saja contohnya, total yang berhasil Rovio dapatkan mencapai 30 juta euro, atau sekitar Rp 477 miliar. Nilai tersebut dianggap fantastis bagi pemain baru di lantai bursa
[Baca juga: TrueDepth Camera iPhone X Adalah Teknologi Masa Depan]
Meskipun begitu, seperti dikutip dari laman Tech Crunch, nilai valuasi IPO Angry Birds hanya mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun saja. Padahal, target mereka pada awalnya mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp 27 triliun.
Akan tetapi, selain mendapatkan uang dari IPO mereka, Rovio juga dikabarkan telah mendapatkan beberapa suntikan dana dari perusahaan lain seperti Accel, Atomico, Felicis Ventures, dan masih banyak lagi. Dari perusahaan tersebut, Rovio telah mengumpulkan pundi-pundi sebesar USD 42 juta atau sekitar Rp 570 miliar. [SN/HBS]