Sempat Anjlok, Pasar Cryptocurrency Kembali Stabil

Telset.id, Jakarta – Pasar cryptocurrency kembali stabil pada akhir pekan. Sebelumnya, terjadi aksi jual besar-besaran pada Jumat (2/2) sehingga membuat nilai uang digital terjun bebas ke level sangat rendah.

Dilansir dari CNBC, Minggu (4/2) WIB, nilai Bitcoin pada Sabtu (3/2) waktu New York mencapai USD 8.997,91. Tren positif juga dialami oleh Bitstamp, Coinbase, itBit, dan Bitfinex.

Pada Kamis (1/2) hingga Jumat lalu atau dalam kurun waktu 24 jam, nilai kapitalisasi pasar uang digital secara global sempat tergerus lebih dari USD 100 miliar. Kondisi itu dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap manipulasi harga bitcoin di bursa utama.

[Baca juga: Nilai Tukar Bitcoin Sempat Terjun Bebas]

Sejumlah pemimpin bisnis ternama juga bersikap dingin atas keberadaan pasar cryptocurrency. Legenda investasi Warren Buffett, misalnya, pernah mengatakan kepada CNBC dalam sebuah wawancara bahwa pasar uang digital akan berakhir buruk.

Nah, jika Bitcoin naik tujuh persen pada Sabtu pagi, Ethereum mampu mencapai level tinggi 945.21 dolar AS dan Ripple diperdagangkan setinggi 0,89 dolar AS. Bagaimana dengan awal pekan nanti?

Sebelumnya, dikabarkan nilai tukar cryptocurrency sempat turun sebesar 20 persen pada hari Selasa kemarin. Penurunan ini membawa Bitcoin memiliki nilai tukar sebesar USD 11 ribu atau sekitar Rp 146,7 juta pada Selasa (16/1/2018).

[Baca juga: Ini 10 Prediksi Perkembangan Cryptocurrency Bitcoin]

Menurut data yang dimiliki CoinDesk, nilai ini adalah nilai terendah Bitcoin dalam satu bulan terakhir. Beberapa nilai tukar uang digital lain juga dikabarkan sempat menurun sebanyak dua digit (10 persen keatas).

“Ketidak stabilan adalah sesuatu yang biasa pada dunia mata uang digital,” kata analis di perusahaan asal Tel Aviv, eToro, Mati Greenspan.

Salah satu penyebab yang diperkirakan mempengaruhi penurunan tersebut adalah karena pada Senin (15/1) lalu, Bloomerg melaporkan bahwa pemerintah China meningkatkan usaha membatasi jual beli mata uang digital, yang sudah dilarang masuk ke bursa Tiongkok.

[Baca juga: Facebook Blokir Iklan Cryptocurrency dan ICO]

Selain itu, Greenspan memperkirakan bahwa investor di Korea Selatan dan Jepang — sebagai negara paling aktif bertransaksi mata uang digital — menunggu kejelasan regulasi terkait mata uang digital. Dia percaya, turunnya pengguna mata uang digital pada akhirnya menyebabkan penurunan nilai tukar Bitcoin. [SN/HBS]

 

 

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI