Telset.id, Jakarta – Semakin banyak orang yang tertarik untuk ikut menambang Bitcoin, karena nilai tukar mata uang digital ini terus meroket hingga menyentuh angka Rp 145 juta per 1 Bitcoin. Meski begitu, nilai tukar Bitcoin bisa saja langsung terjun bebas. Lantas, bagaimana cara melihat nilai Bitcoin akan turun atau naik?
Ternyata, Menurut Co-Founder DataTrek Research, Nick Colas, fruktuasi nilai mata uang digital Bitcoin dapat dilihat dari hasil pencarian di Google Search.
[Baca juga: Seram! Iklan di YouTube Disusupi ‘Malware Bitcoin’]
“Dengan mengetahui jumlah orang yang mencari kata ‘bitcoin’ di Google, yang memiliki pangsa pasar pencarian 60 persen pencarian secara global, jadi kita dapat melihat tren tersebut,” ujar Nick seperti dikutip dari laman CNBC.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa jumlah pencarian Google terhadap Bitcoin ternyata berbanding lurus dengan harga tukar. Bahkan, dia mengatakan bahwa data pencarian ini sangatlah akurat.
“Data (pencarian) menunjukkan dengan tepat tren harga yang sama selama 90 hari terakhir,” lanjutnya.
Nick mencontohkan, pada pertengahan November dan pada 17 Desember 2017, terdapat lonjakan pencarian Bitcoin. Pada saat yang bersamaan, harga tukar Bitcoin pun mencapai USD 19 ribu lebih (sekitar Rp 253,8 juta).
[Baca juga: Pernah Jual Album Pakai Bitcoin, Rapper ini Jadi Miliarder]
“Tren penelusuran melejit setelah Thanksgiving di Amerika pada bulan November tahun lalu, dengan lonjakan lebih dari dua kali lipat dalam beberapa minggu saja. Pencarian terhadap Bitcoin bertambah yang menyebabkan penggendutan ‘dompet’, yakni metode dimana para penambang menyimpan Bitcoin mereka,” tambah Nick.
So, jika Anda sering menambang Bitcoin, Anda bisa melihat fluktuasi nilai mata uang digital ini dengan melihat pencarian Google. [NC/HBS]