Telset.id, Jakarta – Beberapa perusahaan teknologi asal Amerika dikabarkan tengah berlomba untuk menciptakan sarana perjalanan wisata luar angkasa bagi masyarakat dunia. Sebut saja SpaceX, Boeing, dan Blue Origin, yang kini memimpin pengembangan di bidang tersebut.
Namun, ketika Amerika sedang berlomba untuk melakukan hal tersebut, pihak Rusia nampaknya sudah selangkah lebih maju. Pasalnya, Rusia di bawah Rusia Roscosmos, telah merencanakan pembangunan hotel mewah di ISS.
Mengutip dari laman Engadget, untuk melakukan hal tersebut, Roscosmos menggandeng perusahaan bernama RKK Energia, untuk mewujudkan keinginan mereka. Setidaknya, USD 446 juta atau sekitar Rp 6 Triliun sudah dikeluarkan dari kocek mereka agar hotel mewah luar angkasa ini bisa dibangun.
[Baca Juga : Bikin Ngeri, Tiongkok ‘Berondong’ 13 Ribu Situs Dalam 3 Tahun]
RKK Engergia sendiri dikabarkan telah membuat 2 modul hotel tersebut. Namun, pemerintah Rusia dikabarkan hanya akan mendanai satu modul hotel saja.
Berikut ini model dari hotel ruang angkasa milik Roscosmos :
Seperti terlihat di atas, hotel ini akan memiliki kamar tidur dengan empat tempat tidur di ruangan sebesar dua meter persegi, dengan jendela dengan ukuran 9 inci. Selain itu, hotel ini akan memiliki dua stasiun lain, yakni stasiun medis dan kebersihan, serta arena lounge dengan jendela sebesar 16 inci.
Namun, untuk melakukan perjalanan dan menginap di hotel ini selama satu minggu, Roscosmos mematok harga yang tidak murah. Mereka menawarkan harga USD 40 juta atau sekitar Rp 543 miliar hanya untuk menginap selama satu atau dua minggu.
Jika para tamu ingin melakukan penjelajahan dengan menggunakan cosmonaut, akan dibebankan biaya ekstra sebesar USD 20 juta atau sekitar Rp 271 miliar.
[Baca Juga : Diterima Pasar, Nokia Berhasil Mengirimkan 16 Juta Ponsel di Q3 2017]
RKK Energia berharap bisa menerbangkan satu atau dua wisatawan per penerbangan Soyuz, setelah NASA berhenti membeli kursi di kapsul untuk astronot menuju ISS, ketika Boeing dan SpaceX siap untuk membawa wisatawan ke luar angkasa.
Untuk bisa memulai konstruksi, ia harus menemukan 12 penumpang kaya yang bersedia membayar uang muka sebesar USD 4 juta atau sekitar Rp 54 miliar. Sedangkan untuk menutup biaya yang sudah mereka keluarkan, mereka harus mendapatkan 6 penumpang setiap minggu selama 7 tahun berturut-turut.
Sebagai informasi, ISS dikabarkan akan dinonaktifkan pada tahun 2028. Kontraktor ruang angkasa mengatakan bahwa modul tersebut memerlukan waktu lima tahun untuk menyelesaikannya, sehingga harus segera dibangun kembali. [NC/MS]