Ketahuan Kasih Diskon Palsu di Harbolnas, Ini Sanksinya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Salah satu daya tarik Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) adalah diskon gede-gedean yang diberikan oleh para e-commerce. Namun sayangnya, terkadang ada beberapa e-commerce nakal yang memberikan diskon palsu atau istilahnya adalah “fake discount“. Lantas, bagaimana dengan Harbolnas tahun ini?

Seperti penyelenggaraan Harbolnas di tahun-tahun sebelumnya, para pelaku e-commerce akan kembali memberikan berbagai macam promo, khususnya diskon besar-besaran di Harbolnas 2017.

Menurut Rusdy Sumantri, Director Consumer Insights of Nielsen Indonesia, sebagian besar calon pembeli di Harbolnas menantikan satu hal, yakni diskon yang disediakan oleh para pelaku partisipan Harbolnas.

“Sekitar 90% pembeli di Harbolnas mengincar diskon,” ujar Rusdy Sumantri, di acara Media Gathering Harbolnas 2017 di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Namun sayangnya, menurut Rusdy, terkadang diskon yang diberikan oleh e-commerce yang ikut dalam Harbolnas bisa dibilang palsu, atau istilahnya adalah “fake discount“.

Sebagai contoh misalnya ecommerce A memberikan diskon hampir 90% untuk produk tertentu yang sebenarnya harga setelah didiskon masih sama dengan harga asli di toko-toko retail lainnya. Lantas apakah kasus fake discount akan terulang kembali di tahun ini?

Menurut Achmad Alkatiri, CMO Lazada Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Harbolnas 2017, kasus diskon palsu ini memang menjadi perhatian utama. Itu sebabnya tahun ini Harbolnas memanfaatkan platform khusus sebagai tempat keluhan bagi para pelanggan.

“Sebut saja keluhan untuk diskon palsu, barang yang tidak sesuai, dan keluhan lainnya,” jelas Achmad .

Ia mengakui, setiap tahun selalu ada (kasus diskon palsu). Namun ia menegaskan jika ada e-commerce yang membiarkan hal ini terjadi, maka konsekuensinya di tahun selanjutnya panitia tidak akan menerima mereka kembali ikut acara Harbolnas lagi.

“Kalau ada yang ketahuan kasih diskon palsu, mereka (e-commerce) tidak akan bisa ikut Harbolnas berikutnya, meskipun itu adalah e-commerce besar,” tegas Achmad.

Namun dia berharap para e-commerce seharusnya bisa meminimalisir kasus ini (diskon palsu) dengan selalu melakukan pemantauan terhadap penjual yang telah memberikan harganya langsung di ecommerce.

Ia menyebutkan, selain melakukan pemantauan langsung, e-commerce juga wajib untuk memberikan arahan kepada para penjual dalam memberikan harga atau khusunya diskon selama Harbolnas berlangsung.

E-commerce harus melakukan monitorin secara real-time untuk mencari harga-harga yang gak masuk akal, diskon-diskon yang gak masuk akal atau tidak,” tegasnya. (FHP/HBS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI