Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikenal cukup aktif di Twitter dengan cuitan-cuitan kontroversialnya. Contoh saja, baru-baru ini pihak Korea Utara meradang karena menganggap cuitan Trump sebagai tantangan untuk berperang. Namun, mengapa Twitter tidak menghapus cuitan tersebut?
Pihak Twitter telah memberikan keterangan resmi terkait alasan mereka tidak menghapus cuitan Presiden Amerika ke-45 yang terkadang kontroversial dan membuat kuping lawan-lawannya panas.
[Baca juga: Korea Utara Sebut Cuitan Trump Sebagai Deklarasi Perang]
“Kami memiliki peraturan yang sama untuk semua akun dan mempertimbangkan berbagai faktor untuk menentukan apakah sebuah cuitan melanggar peraturan atau tidak. Salah satu faktor itu adalah ‘nilai berita’, dan apakah sebuah cuitan memengaruhi kepentingan masyarakat,” ujar perwakilan Twitter, seperti dikutip Telset.id dari laman CNET,
Hal ini menunjukkan bahwa Trump mendapatkan ‘perlakuan khusus’ dari pihak Twitter. Namun perlu diingat, semua cuitan ini diunggah oleh Trump melalui akun pribadi miliknya, dan bukan akun khusus milik kepresidenan Amerika.
[Baca juga: Impian untuk Tinggal di Bulan Semakin Dekat]
Namun pemimpin dari program media sosial digital di University of Southern California, Karen North berpendapat, bahwa apa yang dilakukan oleh Trump sering kali sudah kelewatan. Bahkan beberapa cuitannya dinilai berpotensi melanggar Amandemen Pertama.
“Salah satu masalahnya, menurut kami, seorang presiden seharusnya memiliki standar yang lebih tinggi. Sangat mengejutkan ketika kita melihat seorang presiden mengatakan sesuatu yang kita anggap melanggar norma sosial dan orang-orang mencari cara untuk mengkritik itu,” kata Karen. [NC/HBS]