Dicaplok Google, Akankah Nasib HTC Seperti Motorola?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Google telah resmi mengakuisisi HTC. Raksasa mesin pencarian itu memberikan mahar sebesar USD USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 14,6 triliun untuk meminang perusahaan asal Taiwan tersebut. Namun, keputusan Google mengakuisisi HTC ini dipertanyakan, karena Google punya masa lalu yang buruk saat mencaplok Motorola.

Banyak analis yang mempertanyakan keputusan Google mengakisisi HTC. Bagaimana tidak, bayang-bayang kegagalan Motorola saat berada dikuasai Google masih berbekas dibenak para analis.

Keraguan itu cukup masuk akal, karena kerja sama yang dilakukan Google dengan Motorola beberapa tahun lalu terbukti gagal. Menurut analis, tidak ada satupun smartphone “buatan Google” yang mampu bersaing di pasaran.

[Baca juga: Serahkan Mahar Rp 14,6 Triliun, HTC Resmi Milik Google]

Mengutip dari laman Live Mint, Motorola malah dipersilahkan oleh Google untuk memproduksi smartphone mereka sendiri selama berada di naungan Google, bukannya mengembangkan perangkat Nexus. Hasilnya, Motorola justru berhasil menciptakan Moto G, sebuah ponsel kelas menengah dengan kualitas premium dengan harga terjangkau.

Kepemilikan Google terhadap Motorola tak berlangsung lama. Pada 2014, Google menjual Motorola ke Lenovo. Seluruh karyawan dari perusahaan Motorola kemudian bekerja untuk Lenovo. Akan tetapi, paten milik Motorola yang berjumlah ribuan tetap menjadi hak pihak Google.

Lantas, bagaimana dengan pembelian Google terhadap HTC? Salah satu analis IDC, Ryan Reith pun menanyakan hal yang serupa. Dia sedikit mempertanyakan keputusan Google membeli HTC.

[Baca juga: Motorola Boyong 3 Jagoan Baru ke Tanah Air, Apa Saja?]

Jika menilik data yang dimiliki oleh IDC, Ryan menyatakan bahwa angka penguasaan pasar HTC pada saat ini hanya di bawah 1 persen saja. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan pasaran Pixel yang memiliki pangsa pasar yang sama, atau jika di translasi menjadi jumlah penjualan menjadi 2,8 juta unit.

“HTC sudah lama melewati masa jaya dalam hal menjadi pemimpin di bidang desain piranti keras, terutama karena mereka tidak banyak menunjukkan karyanya belakangan ini karena menurunnya pendapatan,” ujar Ryan seperti dikutip dari laman Reuters.

Ryan coba melihat apa yang bisa dilakukan oleh Google setelah mengakuisisi HTC. Dia menyatakan bahwa Google dapat mengembangkan beberapa bidang di samping perangkat Pixel.

“Kecuali Google berniat menggunakan piranti keras dari HTC untuk bisnis lain seperti Google Home dan Chromebooks sebagai pendamping smartphone, saya pikir keputusan ini tidak akan berhasil,” lanjutnya.

[Baca juga: Kebiasaan “Unik” Bos Google Setiap Pagi]

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam akuisisi ini Google berhak menguasai divisi ponsel HTC, yang artinya juga akan memboyong tim yang mengembangkan Pixel. Selain itu, Google juga berhak atas paten yang dimiliki oleh HTC.  Dalam kesepakatan ini, HTC juga dipersilakan untuk tetap mengembangkan perangkatnya sendiri, persis saat Google mengakusisi Motorola.

Well, apakah “dejavu” ini akan kembali mengulang kegagalan Google sebelumnya, atau malah bisa lebih sukses? Kita tunggu saja apa yang akan dihasilkan Google setelah mencaplok HTC. [NC/HBS]

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI