Telset.id, Jakarta – Kepopuleran mobil bertenaga listrik kian lama kian berkembang. Meskipun begitu, dikarenakan harga kendaraan tersebut yang masih terlalu mahal, maka masyarakat dunia masih memilih membeli kendaraan bertenaga fosil alias bensin.
Beberapa negara seperti Jerman dan Norwegia sudah mempersiapkan target bagi negara mereka untuk bebas dari kendaraan berbahan bakar bensin atau solar. Masing-masing menargetkan pada 2030 dan 2025, seluruh kendaraan di negara tersebut sudah menggunakan tenaga listrik.
[Baca juga: Terkuak! Developer iOS Bocorkan Nama iPhone 8]
Selain kedua negara tersebut, Tiongkok pun ikut membuat aturan yang sama untuk menggunakan kendaraan bertenga listrik. Negeri Tirai Bambu itu menargetkan akan mengganti seluruh kendaraan yang ada di negara mereka dengan listrik. Tingkat polusi yang tinggi menjadi salah satu pertimbangan Tiongkok beralih ke mobil listrik.
Menurut Asisten General Manager Chery Automobile, Liu Zhijia, bahwa polusi merupakan hal yang serius di Tiongkok. Oleh karena itu, dia memperkirakan larangan penjualan mobil bertenaga fosil atau bensin akan dimulai pada 2040 mendatang.
“Penerapan larangan untuk pasar besar seperti Tiongkok bisa lebih dari 2040. Itu akan memberi banyak waktu bagi setiap orang untuk mempersiapkannya,” ujar Liu seperti dikutip dari laman Ubergizmo.
[Baca juga: Samsung Galaxy Note 8 vs LG V30, Pilih Mana?]
Sebelumnya, pemerintah Tiongkok sudah berjanji untuk membatasi penyebaran emisi di negara tersebut pada 2030. Salah satunya adalah dengan mulai mengganti kendaraan berbahan bakar bensin dengan mobil elektrik.
Namun hingga kini, beberapa pihak mengatakan bahwa penjualan mobil listrik akan menemui tembok besar. Bahkan menurut Organisasi Negara Pengekspor Minyak, pada 2040 mobil listrik hanya akan memiliki pangsa pasar sebesar 1 persen dari pasar mobil global yang menggunakan tenaga bensin. [NC/HBS]