Telset.id, Jakarta – Tak dapat dipungkiri lagi jika Instagram kini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak dipakai orang. Namun sayang, selain populer dipakai untuk berkomunikasi, layanan berbagi foto ini juga menjadi pilihan para pelaku cyberbully.
Hal ini terungkap setelah lembaga anti bully Ditch The Label melakukan survei. Mereka mengambil sampel dari sekitar 10.000 remaja berusia 12 tahun hingga 20 tahun yang berdomisili di Inggris untuk dijadikan sebagai sumber survei. Hasil yang mereka dapatkan ternyata sangat mengejutkan.
Seperti tim Telset.id kutip dari laman Ubergizmo, Ditch The Label menyebutkan bahwa total sekitar 42 persen korban cyber-bullying mengaku menjadi sasaran bully di Instagram. Selanjutnya, sekitar 37 persen datang dari platform Facebook. Sisanya sekitar 31 persen mendapatkan perlakuan bully dari Snapchat.
Untuk metode pengambilan sampel sendiri, lembaga tersebut menanyakan pertanyaan seputar bully yang mencakup komentar negatif pada postingan tertentu, pesan personal tak bersahabat, serta menyebarkan postingan atau profil akun media sosial tertentu dengan mengolok-olok.
Selain hasil tersebut, lembaga ini juga mendapatkan fakta bahwa Survei tersebut juga menemukan bahwa 70% peserta percaya bahwa platform digital tidak melakukan cukup untuk mencegah penindasan maya.
Meski tercatat sebagai tempat favorit pelaku cyberbully, namun Instagram, Facebook, dan beberapa media sosial lain telah berusaha melakukan peran mereka dalam membatasi penyalahgunaan internet, khususnya kasus cyberbully.
Ya, semoga saja dengan hadirnya hasil survei ini, membuat para pemilik platform media sosial, terutama Instagram, bisa lebih memotivasi mereka lagi untuk meningkatkan usaha melindungi pengguna mereka dari tindakan bully. [NC/HBS]