Telset.id, Jakarta – Apple dikenal sebagai perusahaan teknologi yang menjual produknya dengan harga selangit. Tren ini sudah dimulai sejak Apple menjual lini komputer mereka, Machintos. Karena banderol harga yang mahal itu, kemudian muncul pameo yang sering kita dengar, “pelanggan Apple membayar lebih untuk mendapatkan yang kurang”. Benarkah?
Tak hanya di lini komputer, Apple juga menjual produk smartphone mereka dengan harga yang sangat mahal. Ya, sejak pertama kali dirilis tahun 2007 hingga sekarang, iPhone selalu dipatok dengan harga yang tinggi.
Bahkan rumornya, produk terbaru Apple yang akan diluncurkan tahun ini, iPhone 8, akan dijual dengan harga yang fantastis, yakni di atas USD 1.000 atau lebih dari Rp 13 juta. Lantas, apakah benar harga iPhone kemahalan?
Co-founder Apple, Steve Wozniak ternyata tidak sependapat dengan anggapan miring tersebut. Dalam sebuah acara konferensi teknologi di Guangdong, Tiongkok, Wozniak mengatakan bahwa apa yang dibayar oleh pelanggan (Apple), adalah harga yang pantas untuk apa yang akan mereka dapatkan.
“Anda harus mendapatkan produk terbaik yang bisa dibuat, dan Apple memiliki kualifikasi tersebut,” ujar Wozniak, seperti tim Telset.id kutip dari laman Ubergizmo.
Lebih lanjut Wozniak mengatakan bahwa dia adalah orang yang berorientasi pada kualitas. Oleh karena itu, saat masih bekerja di Apple, semua produk yang dihasilkan berorientasi ke arah kualitas.
“Dalam hidup, saya tidak menyukai kuantitas sebanyak saya menyukai kualitas. Tapi ini adalah pilihan,” lanjut pria yang sering dipanggil Woz itu.
Akan tetapi, menurutnya, semua itu pada akhirnya akan kembali ke para pengguna itu sendiri. Apakah menurut mereka yang dibayarkan sepadan atau tidak dengan produk yang mereka dapatkan.
Yang pasti, meski dijual dengan harga selangit, namun hingga saat ini produk iPhone masih menjadi ponsel pintar yang sangat diburu oleh masyarakat dunia. [NC/HBS]
