Telset.id, Jakarta – Maraknya ponsel asal China yang masuk ke pasar Indonesia membuat peta persaingan pasar ponsel di indonesia semakin ketat. Lihat saja Oppo dan Vivo yang begitu agresif. Namun rupanya hal itu tidak membuat Evercoss gentar untuk dapat bersaing.
Tidak dipungkiri kondisi keuangan kedua brand asal China tersebut (Oppo dan Vivo) seperti “tidak berseri”, dan tahun ini penjualn mereka juga sangat baik dan mampu menemukan pasar mereka. Akan tetapi siapa sebenarnya yang langsung terkena imbasnya?
Suryadi Willim, Marketing Communication Evercoss mengatakan, bahwa sebenarnya Samsung yang “dihajar” oleh para pemain China, sedangkan pemain lokal seperti Evercoss tidak terlalu kena imbas. Pasalnya, pasar yang dimasuki Evercoss berbeda.
“Kami akan tetap fokus memberikan yang konsumen inginkan di kisaran harga Rp 1 juta – Rp 1,5 juta. Ada juga konsumen yang mengingkan produk diharga Rp 2 jutaan, tapi kami melihat jumlah konsumen saat ini masih banyak yang membutuhkan produk dikisaran harga Rp 1jutaan,” ujar Willim, saat peluncuran Evercoss Winner Y Smart di Penang Bistro Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Willim juga menegaskan, pihaknya akan tetap fokus pada campaign mereka, Evercoss ‘Let’s Connect’. Dengan lebih fokus disitu, pihaknya menargetkan pada pangsa pasar di rentang harga Rp 600 ribu hingga Rp 1,5 jutaan. Namun tak menutup kemungkinan Evercoss akan ada di segmen lebih atas pada kuartal kedua 2017 mendatang.
“Rencana kita di Q1 masih rilis ponsel Rp 1 jutaan, bisa jadi di Q2 kita ngeluarin smartphone di harga Rp 2 jutaan, dan bisa bersaing dengan Vivo dan Oppo,” ungkap Willim.
Oleh karena itu, untuk menyiasati gempuran smartphone yang berasal dari luar, Evercoss memiliki andalan pada sisi regulasi yang telah memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Suryadi mengaku bahwa saat ini pihaknya telah memenuhi aturan TKDN yang dikeluarkan oleh pemerintah. (MS)