Telset.id, Jakarta – Sebuah laporan terbaru dari Reuters mengatakan bahwa Samsung telah menyimpulkan penyebab terbakarnya Galaxy Note 7. Dan itu tak lain disebabkan oleh baterai, dan bukannya hardware atau software.
Informasi ini didapat dari “orang yang dekat dengan masalah,” dan bukan sumber resmi. Namun Samsung dikabarkan akan merilis hasil lengkap dari penyelidikan pada tanggal 23 Januari, lapor Engadget, Senin (16/1/2017).
[Baca Juga: Januari Ini, Samsung ‘Segera’ Ungkap Penyebab Terbakarnya Galaxy Note 7]
Di saat yang bersamaan, Samsung juga disebut-sebut akan merinci beberapa langkah yang akan diambil perusahaan untuk mencegah masalah yang sama menimpa Galaxy S8 dan perangkat lainnya di masa depan, kata bos Samsung Mobile, Koh Dong-jin.
Samsung sendiri telah menarik sekitar 2,5 juta perangkat dari peredaran tak lama setelah isu meledaknya Galaxy Note 7 pertama kali muncul, dan langsung mengambil langkah untuk menemukan solusi guna meminimalisir kerusakan. Pada awalnya, disimpulkan bahwa masalah ini datang dari Samsung SDI, dan bahwa ponsel dari pemasok lain (ATL) baik-baik saja. Namun, ponsel pengganti kembali meledak, yang mengarah ke penarikan penuh perangkat dari pasaran.
Samsung dikabarkan tidak tahu apa yang menjadi penyebab masalah, bahkan setelah menugaskan ratusan insinyur untuk menyelidiki. Inilah yang kemudian membawa kita pada spekulasi bahwa ada masalah dengan desain hardware atau software.
[Baca Juga: Tinggal 4% Galaxy Note 7 yang Tersisa di Bumi]
Teknisi perusahaan berteori bahwa desain keseluruhan salah dari awal, karena Samsung berusaha menggunakan baterai yang terlalu besar ke dalam bodi yang terlalu ramping. Namun, Samsung pun sepertinya tetap tidak bisa menemukan kesalahan dengan perangkat keras atau perangkat lunak.
Lantas, apakah itu artinya baterai benar-benar menjadi penyebab utama dari terbakarnya Galaxy Note 7? Well, agak mengejutkan jika dugaan ini benar terbukti. Pasalnya perusahaan menggunakan beberapa pemasok untuk baterai. [IF]
