Telset.id, Jakarta – Sudah lima bulan Samsung me-recall Galaxy Note 7 dari pasaran, setelah smartphone flaghsip gagal itu sering terbakar. Dan Samsung baru saja mengumumkan bahwa sudah dari 96% dari total Galaxy Note 7 yang telah berhasil di-recall. Itu artinya, tersisa kurang dari 4% lagi Galaxy Note 7 yang masih ada di muka bumi ini.
Karena sudah hampir seluruhnya telah ditarik dari peredaran, akhirnya Departemen Perhubungan Amerika mencabut aturan pada maskapai penerbangan untuk melakukan pemberitahuan saat pra-boarding yang berisi pemberitahuan tentang bahayanya smartphone tersebut ketika terbakar atau meledak.
Sekedar informasi, aturan tersebut berlaku terhitung pada Oktober tahun lalu setelah Federal Aviation Administration (FAA) melarang kehadiran Note 7 dalam setiap pesawat.
[Baca juga: Bencana Note 7 Belum Bikin Kantong Samsung Bolong]
“Bersama dengan para operator, kami telah mengambil tindakan agresif untuk membatasi kemampuan ponsel yang tersisa demi meningkatkan partisipasi dlaam hal recall. Kami berterima kasih kepada Departemen Perhubungan, maskapai penerbangan, bandara, mitra kami dan pemilik Note 7 atas kesabaran dan dukungan mereka saat ini,” jelas Samsung dalam situs resminya.
Keberhasilan Samsung menarik kembali 96% Note 7 dari peredaran memang memerlukan perjuangan yang tidak sebentar, karena perusahaan asal Korea Selatan tersebut memerlukan waktu sekitar empat bulanan.
Keberhasilan tersebut juga tak lepas dari kebijakan Samsung untuk mengeluarkan pembaruan software yang secara permanen akan mematikan Note 7. Kebijakan tersebut telah sukses menarik sekitar 85% perangkat pada Desember lalu.
[Baca juga: Gara-gara Galaxy Note 7, Pesawat Hampir Mendarat Darurat]
Meski penyebab utama kegagalan Note 7 masih diungkapkan oleh perusahaan pesaing berat iPhone tersebut, kabarnya Samsung diperkirakan akan merilis hasil penyelidikan mereka di bulan ini. (FHP/HBS)