Telset.id, Jakarta – Penyebab terbakarnya Samsung Galaxy Note 7 masih menjadi “misteri”. Pihak Samsung sendiri hingga kini masih belum merilis sumber penyebabnya. Namun belum lama ini sebuah blog penelitian, Instrumental, mengungkap penyebab terbakarnya produk gagal Samsung tersebut.
Penemuan baru yang diungkap blog Instrumental ini bisa menjadi jawaban yang selama ini ditunggu-tunggu oleh semua orang, khususnya pemilik Galaxy Note 7. Karena memang Samsung sendiri berencana baru akan mengunkap penyebabnya pada bulan depan.
[Baca juga: Bulan Depan, Samsung Ungkap Penyebab Terbakarnya Note 7]
Dilansir Tim Telset.id dari PhoneArena, blog Instrumental menyatakan kemungkinan penyebab utama Galaxy Note 7 meledak/ terbakar adalah karena desain yang terlalu “agresif”, alias memaksakan untuk baterai yang digunakan pada smartphone tersebut.
Samsung merancang sel dengan menggunakan sepasang lapisan polimer yang dilapisi elektrolit untuk digunakan sebagai pemisah antara lapisan positif yang terbuat dari lithium oksida kobalt, dan lapisan negatif yang terbuat dari grafit. Nah, ketika dua lapisan ini bertemu, elektrolit akan memanas dan menyebabkan terjadinya ledakan.
Desain baterai yang dilakukan Samsung sebenarnya bertujuan untuk menjadikan Note 7 sebagai ponsel yang tipis namun memiliki baterai berkapasitas besar. Selain itu, penyebab lainnya adalah tekanan yang diterima oleh baterai ketika menempatkan Note 7 di saku belakang dan kemudian mendudukinya. Hal itu menyebabkan pembengkakan pada baterai.
“Proses desain dan validasi untuk produk baru merupakan sebuah tantangan bagi siapapun. Dalam hal ini, Samsung mengambil langkah yang disengaja namun berbahaya, dan proses pengujian infrastruktur serta validasi pada desain digagalkan sendiri oleh mereka. Mereka mengirim produk yang berbahaya dan tentunya merendahkan salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia itu,” tulis penjelasan dari pihak Instrumental.
[Baca juga: Apes! Maling Ini Curi Galaxy Note 7 dan Meledak]
Jika benar ini hasil temuan ini merupakan penyebab utama kegagalan Galaxy Note, maka Samsung sepertinya membuat dirinya sendiri merugi lebih dari USD 5 miliar atau Rp 67,5 triliun karena memaksakan diri memakai desain tersebut. (FHP/HBS)