Telset.id, Jakarta – Pernah dengar serangan DDoS besar-besaran yang menghantam perusahaan penyedia teknologi web Dynamic Network Services Inc atau dikenal sebagai DYN? Ya, serangan tersebut berhasil membuat para pengguna Twitter, Spotify, dan lainnya kesulitan mengakses layanan tersebut.
Sekarang, serangan yang sama kembali terjadi dan kali ini yang menjadi korbannya adalah Liberia, yang mengakibatkan matinya internet di seluruh negeri. Serangan cyber tersebut menjadi yang pertama karena belum pernah terjadi sebelumnya bahwa internet di satu negara mati secara total.
Tersangka utama dari kejadian ini adalah Botnet 14 yang merupakan sebuah botnet Mirai yang berhasil mematikan internet di negara dengan populasi sekitar 4.5 juta jiwa tersebut. Sekedar informasi, botnet Mirai merupakan botnet yang bersifat open source yang artinya siapapun bisa memanfaatkannya.
Nah, botnet Mirai ini memanfaatkan berbagai perangkat IOT yang tidak aman untuk “mendorong” lalu lintas dalam jumlah yang sangat besar ke layanan online atau situs. Botnet ini juga merupakan penyebab utama yang menyebabkan perusahaan penyedia DNS sekelas DYN kewalahan.
Menurut Kevin Beaumont, seorang peneliti keamanan sekaligus orang pertama yang menemukan serangan tersebut, adalah salah satu botnet dengan kapasitas terbesar yang pernah dicatat di Medium. Ia juga menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan yang terbesar. Menurutnya, serangan ini hanya menyerang selama beberapa menit selama beberapa minggu di negara ini.
“Serangan ini juga sangatlah berbahaya karena mampu menyebabkan dampak yang serius bagi sistem di dalam negeri ini,” jelas Kevin seperti dilansir Tim Telset.id dari Tech Viral, Senin (7/11).
“Tampaknya, para hacker sedang menguji salah satu teknik dari Denial of Service (DOS) di negeri ini,” tutup Kevin. [FHP/IF]