HOOQ Fokus Hadirkan Lebih Banyak Film Lokal di Indonesia

Telset.id, Jakarta – HOOQ hari ini baru saja meluncurkan aplikasi Model Hybrid yang memungkinan pelanggannya menikmati layanan Freemium tanpa adanya iklan. Dengan adanya model ini, HOOQ menjadi yang pertama untuk layanan Video on Demand di Asia Tenggara.

Selain meningkatkan kualitas pada aplikasi, HOOQ juga ingin memfokuskan diri pada pengguna di Indonesia yang totalnya saat ini diklaim berada di urutan kedua, setelah India.

“Untuk jumlah, pelanggan HOOQ di Indonesia saat ini berada di urutan kedua setelah India, namun kemungkinan jumlahnya akan meningkat dan akan menjadi yang pertama,” jelas Ravi Vora, CMO HOOQ dalam acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta, Selasa (18/10).

hooq-7

Salah satu hal yang menjadi fokus HOOQ di Indonesia adalah memperbanyak film lokal, entah itu baru maupun lama agar bisa dinikmati oleh para pelanggan.

“Ada 2/3 dari total film selama sepuluh tahun (jumlahnya 3000 film) di HOOQ,” ucap Guntur Siboro, Country Manager HOOQ.

Hebatnya, film-film lokal itu tidak hanya bisa dinikmati oleh pelanggan di Indonesia saja, tetapi juga pelanggan yang ada di luar Indonesia seperti India, Thailand, dan Filipina.

“Semua konten dapat dirasakan oleh pengguna di Indonesia, Begitupun konten Indonesia (lokal) akan tampil juga di negara lainnya,” kata Peter Bithos, CEO HOOQ.

hooq-11

Banyaknya konten lokal pada aplikasi Video on Demand ini, tentu saja mendapat apresiasi dari para pemain industri film di Indonesia.

Menurut Nia Dinata, Sutradara dari film terkenal seperti Berbagi Suami, Arisan!, dan Janji Joni, menyatakan dukungannya pada aplikasi HOOQ. Selain dapat membawa film-film lokal untuk bisa disaksikan oleh orang-orang di luar Indonesia, aplikasi ini juga dinilainya bisa dijadikan alat untuk mencerdaskan bangsa.

“Jika mau mencerdaskan bangsa, harusnya film-film festival juga diputar di HOOQ,” ucap Nia.

Nia menjelaskan, aplikasi ini cocok untuk orang yang cenderung mager (alias malas gerak) untuk sekedar pergi ke bioskop dan menonton film saja. Selain itu, harganya yang terjangkau juga bisa mengurangi jumlah pembajakan film di Indonesia.

“Daripada beli bajakan, lihat saja di HOOQ ya!,” seru Nia. [FHP/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI