Galaxy Note 7 Tidak Boleh Digunakan di AS

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id Jakarta – Terus meningkatnya laporan kasus meledaknya baterai Samsung Galaxy Note 7,  pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya bertindak tegas dengan melarang penggunaan dan peredaran phablet buatan Samsung itu.

Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (CPSC) telah mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta para pengguna Samsung Galaxy Note 7 untuk segera menukarkan Galaxy Note 7, dan mengharuskan konsumen untuk mematikan smartphone tersebut

Saat ini CPSC mencatat ada sekitar satu juta unit atau sekitar 97% Galaxy Note 7 yang diperkirakan bermasalah pada baterai telah terdistribusi kepada konsumen di AS, sebelum pengumuman pemerintah AS itu dikeluarkan.

“Konsumen harus segera berhenti memakai Samsung Galaxy Note 7, terutama yang dibeli sebelum 15 September 2016,” tulis pemberitahuan dari CPSC, Jumat (16/9/2016).

Dalam pengumuman tersebut, CPSC meminta pengguna Samsung Galaxy Note 7 untuk segera menghubungi mitra Samsung, baik itu operator seluler atau toko retail di mana mereka membeli perangkat tersebut, agar mendapatkan perangkat pengganti.

[Baca juga: Fans Samsung Keukeh Pakai Galaxy Note 7]

“Hubungi operator, outlet ritel atau situs Samsung.com, tempat Anda membeli perangkat Anda, untuk mendapatkan Galaxy Note 7 baru secara gratis, dengan baterai yang berbeda. Konsumen boleh memilih pengembalian dana atau pergantian perangkat baru,” tulis pengumuman CPSC.

Untuk mengetahui apakah baterai Galaxy Note 7 bermasalah, konsumen bisa mengunjungi situs khusus Samsung dan mendaftarkan nomor IMEI Galaxy Note 7 yang ada pada menu Setting atau kotak pembungkusnya.

Keputusan Samsung untuk menarik Galaxy Note 7 yang bermasalah pada awalnya kurang berhasil, karena malah membuat kebingungan di antara para pemilik perangkat tersebut. CPSC sendiri telah mengungkapkan rasa kecewanya atas cara Samsung menangani masalah tersebut.

[Baca juga: Federal AS, Kecewa Recall Samsung Galaxy Note 7]

Tak ingin masalah semakin runyam karena melihat semakin banyaknya korban, CPSC pun akhirnya memutuskan turun tangan untuk membereskan masalah ini secara tegas. Larangan dari CPSC ini dibuat setelah semakin banyaknya laporan konsumen soal kasus meledak atau terbakarnya baterai Galaxy Note 7.

Khusus untuk wilayah AS, Samsung tercatat telah menerima 92 laporan baterai Galaxy Note 7 meledak. Dari jumlah tersebut, ada 26 orang yang dilaporkan mengalami luka bakar dan 55 laporan kerusakan properti, termasuk kebakaran di mobil dan garasi.

[Baca juga: Maskapai Penerbangan Awasi Ketat Galaxy Note 7]

Sejak dirilis pada 15 Agustus 2016 lalu, Samsung telah menjual sekitar 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di pasar global. Namun sampai saat ini belum ada laporan kasus terbakarnya Galaxy Note 7 di Indonesia. Tentu saja hal itu tidak kita harapkan. [HBS]

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI