Oracle Beberkan ‘Rahasia Dapur’ Google

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id –  Pengacara Oracle Corp mengatakan di pengadilan bahwa Google telah meraup pendapatan USD 31 miliar dan keuntungan sebesar USD 22 miliar dari Android. Sementara Google mengatakan informasi keuangan yang sangat sensitif itu tidak sepatutnya dibeberkan kepada publik.

Perseteruan Google dan Oracle telah berlangsung sejak lima tahun lalu. Kini tensi kedua rakasasa teknologi itu kembali memanas setelah tersulut oleh pernyataan seorang pengacara Oracle yang membeberkan keuntungan yang diraup Google dari Android.

Google disebutkan meraup pendapatan USD 31 miliar dan keuntungan sebesar USD 22 miliar dari hasil menjalankan bisnis dengan menggunakan sistem operasi Android, baik dari penjualan handset maupun penjualan aplikasi di Google Play Store.

“Lihatlah keuntungannya luar biasa besar,” ujar pengacara Oracle, Annette Hurst, kepada hakim federal saat ia membahas pendapatan dan keuntungan Google dari Android yang belum pernah diungkapkan kepada publik.

Data tersebut diungkap oleh pengacara Oracle pada tanggal 14 Januari lalu kepada hakim di pengadilan federal. Hal ini merupakan buntut dari persidangan kasus sengketa paten teknologi antara kedua raksasa teknologi tersebut.

Oracle telah berjuang menuntut haknya kepada Google sejak tahun 2010 atas klaim bahwa perusahaan raksasa mesin pencarian telah menggunakan perangkat lunak Java milik Oracle tanpa izin dan persetujuan untuk mengembangkan sistem operasi Android.

Atas dasar itulah, Oracle mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar USD 1 miliar kepada Google. Tuntutan itu termasuk untuk Android Marshmallow, yang merupakan update terbaru dari Android.

Sebagai informasi, Android yang diluncurkan pada tahun 2008, telah menjadi sumber pendapatan Google yang berlimpah dari hasil penjualan iklan yang muncul di setiap perangkat Android, dan juga hasil penjualan aplikasi atau konten-konten lainnya yang didapatkan dari Google Play Store.

Sangat sensitif

Menanggapi sikap pengacara Oracle yang membeberkan data keuangan Android, pihak Google dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa informasi keuangan yang diungkap oleh pengacara Oracle tidak sepatutnya dibeberkan kepada publik.

Google mengatakan bahwa pengacara Oracle menggunakan informasi keuangan yang bersifat rahasia untuk mengkalkulasikan gugatan. Untuk itu, pada 20 Januari lalu Google mendesak hakim federal San Francisco untuk menarik dan menyegel bagian transkrip yang diungkap ke publik pekan lalu.

Pihak Google berpendapat bahwa tidak dibenarkan pengacara Oracle membeberkan “informasi yang sangat sensitif” di pengadilan kepada masyarakat umum, karena hanya seorang Jaksa yang dapat melihat transkip tersebut.

“Google tidak secara terbuka mengungkap data pendapatan atau keuntungan Android kepada masyarakat umum, karena itu bisnis yang terpisah dari Google. Itu data keuangan non-publik sangat sensitif, dan jika diungkap ke publik bisa memiliki efek negatif yang signifikan pada bisnis Google,” tulis keterangan Google.

Protes Google ini sepertinya “didengar” oleh pihak pengadilan. Terbukti, transkip yang dipermasalahkan Google itu telah menghilang dari data-data pengadilan yang bisa diakses secara elektronik. Tidak jelas apakah hilangnya transkip itu atas desakan Google.

Pertarungan sengketa paten antara Google dan Oracle yang telah berlangsung selama lima tahun ini kembali bergulir, setelah kasusnya sempat dihentikan di Mahkamah Agung AS, di mana Google kalah dalam kasus ini.

Oracle hingga saat ini terus berjuang mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar USD 1 miliar kepada Google. Tuntutan itu termasuk untuk Android Marshmallow, yang merupakan update terbaru dari seri Android.

Sementara Google pada bulan lalu mengatakan bahwa Android N akan menggantikan Java dengan OpenJDK, sebuah versi open source dari Java yang tidak lagi membuat Google harus membayar lisensi kepada Oracle. [HBS]

 

 

Artikel Oracle Beberkan ‘Rahasia Dapur’ Google dikutip dari Telset.

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI