JAKARTA – Kelompok militan ISIS dikenal sangat kejam saat melakukan aksi teror mereka. Serangan teror ISIS terakir di kota Paris memakan korban hingga 120 orang tewas. Menariknya, grup hacker internasional Anonymous yang telah mengibarkan bendera perang melawan ISIS, punya cara unik untuk “meneror” balik kelompok teroris tersebut.
Sebagai kelompok hacker, pertempuran yang dilancarkan Anonymous tentulah bukan dengan menggunakan senjata, melainkan pertempuran di dunia maya alias cyber war.
Selain menggunakan cara peretasan konvensional yang sering dilakukan para hacker, kelompok Anonymous ternyata juga menggunakan strategi yang unik untuk meneror para pendukung ISIS di Internet.
Seperti diketahui, Anonymous mengincar situs-situs dan juga akun social media yang dicurigai digunakan sebagai media perekrutan online kelompok radikal ISIS. Beberapa waktu lalu sekitar 5.500 akun Twitter pendukung ISIS telah berhasil diblokir.
Nah, seperti dilansir dari Mirror, Selasa (24/11/2015), Anonymous juga menerapkan strategi lainnya untuk menggempur ISIS. Kali ini Anonymous balik “meneror” para pengikut ISIS dengan cara yang cukup unik.
ISIS selama ini diketahui menebar propaganda dan melakukan perekrutan dengan cara membuat video lewat media sosial untuk menarik minat orang-orang yang melihatnya. Nah, oleh kelompok Anonymous link-link video tersebut dialihkan ke tautan lain.
Alhasil, saat orang mengklik tautan yang seharusnya berisi video propaganda ISIS, malah diarahkan ke video konser musik penyanyi kondang, Rick Astley yang menyanyikan lagu Never Gonna Give You Up.
Begitupun kanal komunikasi ISIS di internet telah dibobol kelompok Anonymous dengan memasukkan gambar-gambar porno. Parahnya, “teror” yang dilancarkan Anonymous ini tak cuma berupa gambar wanita bugil, tapi juga gambar pria gay. Hal ini dilakukan Anonymous untuk menghambat proses komunikasi antar anggota ISIS.
Anonymous juga menyerang sistem pembayaran online PayPal diduga banyak memiliki akun yang terkait dengan ISIS. Anonymous disebutkan telah mempublikasi daftar akun PayPal termasuk data-data pemiliknya yang dicurigai ada hubungannya dengan ISIS.
Akun-akun yang dicurigai itu kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk bisa dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut.[HBS]