Kinerja
Mi A1 sebenarnya adalah Xiaomi Mi 5X dengan sistem operasi Android Stock. Ya, spesifikasi keduanya bak pinang dibelah dua. Sebut saja seperti prosesor octa-core 2GHz Snapdragon 625, GPU Adreno 506, RAM 4GB, ROM 64GB dan baterai berkapasitas 3.080 mAh.
Tentu beberapa dari Anda akan mengernyitkan dahi jika melihat kapasitas baterai yang terbilang kecil, disaat merek smartphone lain seperti berlomba-lomba menghadirkan baterai berkapasitas 3.500 mAh ke atas.
Tapi Anda jangan khawatir, karena kapasitas baterai yang kecil itu seolah “terselamatkan” berkat adanya prosesor Snapdragon 625. Karena prosesor itu dibangun dengan arsitektur 14nm, maka konsumsi daya yang dibutuhkan pun kecil. Hal ini tentu membuat baterai tidak terlalu diperas habis dan membuatnya menjadi boros.
Terbukti, baterainya benar-benar baru butuh di-charge kembali saat kami menggunakan Mi A1 hampir seharian penuh. Sayangnya, Mi A1 tidak didukung dengan teknologi fast charging, padahal smartphone ini sudah menggunakan port USB-C.
Pindah dari baterai, kinerja Mi A1 memang bisa diandalkan untuk sekelas smartphone mid-end. Berhasil mencetak skor 63.392 poin di AnTuTu menjadi salah satu bukti jika smartphone ini memang bisa diandalkan.
Saat kami mencobanya untuk melakukan berbagai pekerjaan seperti mengetik misalnya, Mi A1 bisa membantu kami dengan baik. Apalagi dengan adanya fitur split screen ala Android Nougat yang memungkinkan kami untuk mengetik sambil menonton YouTube atau membuka aplikasi lainnya.
Bermain game yang hingga kini masih menjadi salah satu kebutuhan utama juga bisa diaplikasikan dengan baik oleh Mi A1. Kami mencoba menjajal game Real Racing 3, PES 2017 dan sedikit mencoba game Arena of Valor (AOV). Hasilnya, Mi A1 mampu melahap ketiga game tersebut dengan baik tanpa ada rasa lag sekalipun.
Selain bermain game, kegiatan yang mutlak dilakukan di sebuah smartphone adalah berselancar di dunia internet atau media sosial. Kami mencoba mengakses Instagram, Facebook, Twitter, hingga berbagai aplikasi messaging seperti BBM, Line hingga WhatsApp secara bergantian, Mi A1 tidak mengalami kendala sedikit pun. Good job!
Kesimpulan
Satu kata yang bisa kami ungkapkan untuk menggambarkan pengalaman kami saat menggunakan Android Stock di Mi A1, yakni smooth. Ya, user interface Mi A1 terlihat halus saat berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Terlihat seperti “nyaris tidak ada beban” yang dipikul oleh Mi A1.
Xiaomi Mi A1 yang dilepas dengan harga Rp 3.099.000 juta memang bisa dibilang sebagai smartphone “perusak harga” yang nyaris sempurna. Bagaimana tidak, smartphone ini membawa “emblem flagship” dengan dual-camera dan juga spesifikasi jempolan untuk smartphone di kelas mid-end.
Hal itu tentu dirasa “terlalu worth-it” ketika smartphone merek lainnya dengan spesifikasi sama atau bahkan berada di bawahnya dilepas dengan harga Rp 3,5 jutaan ke atas. So, Xiaomi Mi A1 bisa jadi jawaban bagi Anda yang menginginkan smartphone middle-level “kelas atas”, dengan harga yang terjangkau. (FHP/HBS)