Review Huawei P20 Pro: Kamera Canggih dan Performa Apik

Telset.id – Huawei seakan mematahkan dominasi Google, Samsung dan Apple di jajaran smartphone dengan kamera terbaik versi DxOMark setelah meluncurkan smartphone flagship terbaiknya sampai sekarang, Huawei P20 Pro. Smartphone ini punya kekuatan utama di sektor kameranya yang juga didukung oleh teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) di dalamnya.

Dibanderol dengan Rp 11,9 jutaan di Indonesia, tentu bukan hanya kamera saja yang diandalkan oleh Huawei P20 Pro kan? Nah, untuk mengetahuinya, Tim Telset.id bakal mengulas smartphone ini secara lengkap lewat review Huawei P20 Pro berikut ini.

Dalam review ini, kami bakal membahas beberapa sektor penting pada P20 Pro, seperti desain, performa dan juga kamera. Check this out!

Desain

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Dalam segi desain, sepertinya Huawei punya pakem sendiri soal “desain full screen” bagi jajaran smartphone-nya. Contoh saja Huawei P20 Pro, desainnya khas dan tidak menyerupai smartphone full screen lainnya, kecuali satu, yakni notch atau poni.

Smartphone flagship Huawei ini mengusung layar memanjang berukuran 6,1 inci beresolusi FHD+ dengan aspek rasio 18,7 : 9. Seperti disebutkan sebelumnya, P20 Pro punya poni atau notch yang memang mulai menjadi tren desain smartphone masa kini.

Ukuran poninya lebih kecil dibandingkan  “smartphone berponi” lainnya, seperti iPhone X misalnya. Pada poni tersebut, terdapat kamera depan, LED notifikasi, sejumlah sensor serta earpiece.

Masih soal bagian depannya, ini lah yang kami sebut soal “punya pakem sendiri soal desain”. Sebab, meski mengusung konsep desain full screen, Huawei P20 Pro punya tombol kapasitif di bagian tengahnya.

Tombol tersebut berfungsi sebagai sensor sidik jari yang sangat responsif dan juga tombol navigasi. Walaupun demikian, ukuran bezel di bagian bawahnya tetap tipis kok, dan tidak “mengubah esensi” dari desain smartphone full screen. Keren!

Pindah ke bagian belakang, Huawei P20 Pro lagi-lagi diberikan desain yang punya karakter oleh Huawei. Contoh sederhananya adalah, adanya tiga kamera dan satu LED flash yang ditempatkan secara vertikal di sisi kiri atas smartphone.

Tepat di bagian bawah LED flash, terdapat logo Leica yang juga diposisikan vertikal, serta logo Huawei di bagian paling bawahnya. Mungkin Anda mengira, kenapa harus vertikal?

Jujur, kamipun beranggapan yang sama. Namun anggapan kami hilang, ketika smartphone diposisikan landscape. Huawei sukses memberikan kesan bahwa P20 Pro merupakan smartphone dengan kemampuan fotografi handal lewat desain ini.

Huawei P20 Pro dikemas dengan bahan dasar metal untuk chassis-nya yang dipadu dengan body berbahan glass curve. Dengan penggunaan bahan tersebut, alhasil membuat P20 Pro punya kesan elegan dan mewah ketika dilihat.

Kedua kesan tadi, ada di bagian belakang yang punya efek cermin dan gradasi warna, khusus untuk varian warna Twilight. Warna unit yang kami review memang Black, namun kesan elegan sama sekali tidak berkurang sari P20 Pro, walau warnanya “terkesan mainstream”.

Secara umum, Huawei berhasil membuat P20 Pro memiliki karakter sendiri yang khas, punya desain elegan dan menawan, serta satu lagi, berjiwa flagship.

Performa

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Karena merupakan smartphone flagship, tentu Huawei P20 Pro ditopang oleh mesin utama high-end dan berkemampuan tinggi. P20 Pro ditenagai oleh prosesor octa-core (4x core Cortex A73 2.4 GHz dan 4x core Cortex A53 1.8 GHz) HiSilicon Kirin 970, GPU Mali G72 MP12.

Kirin 970 sendiri bukanlah SoC baru, karena sebelumnya Huawei telah menyematkan chipset ini untuk Huawei Mate 10, menjelang akhir tahun lalu. Menariknya dari SoC ini adalah, adanya Neural Processing Unit (NPU).

Dengan adanya teknologi tersebut, Huawei P20 Pro punya kemampuan berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan performanya. Tapi, “teknologi berbasis AI” yang kami rasakan pada P20 Pro begitu kental pada sektor kameranya.

P20 Pro juga ditopang oleh RAM 6GB, ROM 128GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh. Semuanya, saling bekerjasama untuk melancarkan seluruh proses yang berjalan di atas sistem EMUI 8.1 berbasis Android 8.1 Oreo.

Sayang, Huawei tak menyematkan slot microSD untuk P20 Pro, padahal smartphone flagship lainnya masih mempertahankan slot tersebut meskipun kapasitif memori internal yang diberikan juga sama besarnya. Tapi, ada nilai tambah dari P20 Pro ini, yakni baterainya.

Untuk sebuah smartphone flagship dengan kapasitas 4,000 mAh, tentu ini merupakan “hal yang jarang”. Baterai besar ditambah dengan proses fabrikasi SoC 10nm, tentu hasilnya adalah baterai yang tahan lama hampir seharian.

Berdasarkan pengujian kami, Huawei P20 Pro mampu bertahan selama 14 jam dan 55 menit dengan sisa baterai 7 persen dan screen on-time selama 8 jam 49 menit dan 47 detik. Meski baterai tahan lama, P20 Pro mendukung pengisian baterai cepat, sehingga pengguna mampu mengisi daya P20 Pro sampai penuh dengan waktu yang cukup singkat, tepatnya 87 menit (berdasarkan Antutu versi 7).

Lantas bagaimana performanya? Saat menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark versi 7, Huawei P20 Pro berhasil memperoleh skor 208.999 poin. Melihat performanya tersebut, tentu Huawei P20 Pro memenuhinya ekspektasi kami dari sebuah smartphone flagship, yakni daya tahan baterai yang efisien dan kinerja tinggi.

Kamera Utama

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Bisa dibilang, daya tarik utama pada Huawei P20 Pro adalah bagian kameranya. Didapuk sebagai smartphone dengan tercanggih oleh DxOMark, P20 Pro mengandalkan tiga kamera utama di bagian belakangnya yang juga didukung oleh teknologi besutan perusahaan kamera asal Jerman, Leica.

Masing-masing kameranya beresolusi 40 MP lensa RGB aperture f/1.7, 20 MP lensa monokrom dengan aperture  f/1.6, serta 8 MP lensa telephoto apeture f/2.4.

Secara default, kamera P20 Pro bisa menangkap gambar dengan resolusi 10MP. Meski demikian, ada opsi lainnya yakni 40MP yang bisa digunakan ketika mengambil gambar.

Tapi kami sarankan untuk menggunakan pengaturan kamera standar saja, yakni 10MP. Sebab, hasil gambarnya memiliki kualitas lebih baik dengan detail yang tambak lebih tajam dibandingkan ketika menggunakan opsi kamera 40MP.

Hal tersebut karena, saat pengambilan gambar terjadi, sistem akan memperkecil foto 40MP menjadi 10MP. Sehingga, kualitas gambar pun menjadi lebih baik. Berikut beberapa hasil foto yang diambil menggunakan kamera utama Huawei P20 Pro:

Seperti yang kami sudah bilang sebelumnya, Huawei P20 Pro sudah punya teknologi berbasis AI di dalamnya, yang sangat terasa di sektor kameranya. Ya, kamera utama P20 Pro punya fitur bernama Master AI, yang secara default akan aktif untuk memudahkan para penggunanya memotret di berbagai suasana atau skenario foto.

Total, ada 19 skenario foto yang diberikan kamera P20 Pro secara otomatis kepada penggunanya. Singkatnya, kamera P20 Pro dapat mengenali objek atau skenario foto yang akan ditangkap oleh pengguna.

Kemudian, AI pada smartphone akan memberikan pengaturan yang paling cocok untuk skenario foto tersebut. Misalnya saja ketika mengambil foto makanan, otomatis kamera P20 Pro akan memberikan pengaturan “Food” yang meningkatkan warna serta detail pada objek makanan yang akan difoto, seperti gambar di bawah ini.

Ada juga mode “Potrait” yang akan otomatis aktif ketika pengguna mengambil wajah seseorang dari jarak cukup dekat. Sesuai namanya, dengan menggunakan mode ini, hasil foto akan punya efek bokeh dengan kualitas detail, warna dan efek blur yang rapi dan sangat baik.

Lalu ada mode “Close-up” yang hampir sama dengan mode Potrait. Bedanya, pengguna bisa mengambil foto efek bokeh dengan beragam objek yang menarik. Semisal, bunga, dedaunan, mainan, dan lainnya.

Ada beragam skenario lainnya yang secara otomatis aktif. Seperti “Greenery” yang cocok sekali digunakan untuk mengambil foto landscape atau pemandangan “serba hijau”. Kemudian ada Night Shot, Cat, Group, Natural, Text, dan masih banyak lagi.

Selain “mode serba AI” tadi, P20 Pro juga menyediakan mode kamera canggih lainnya seperti Monochrome misalnya. Jujur, Huawei mungkin memang jagonya untuk urusan potret dengan mode monokrom, apalagi lensa yang digunakan beresolusi 20MP aperture f/1.6.

Seperti pada gambar di atas, foto tersebut seolah menceritakan suasana pada saat itu juga meski hanya menampilkan warna hitam dan putih saja. Ketika gambar diperbesar, detail dari objek rumah itu masih bisa didapatkan dengan sangat baik. Keren!

Ada juga mode lain yang ditawarkan untuk menghasilkan foto dengan efek tertentu, seperti Panorama, Light Painting dengan empat mode pilihan, HDR, sampai Good Food yang hasilnya tentu saja berkualitas.

Oh ya, jangan lupakan lensa telephoto P20 Pro yang menawarkan optical zoom sampai 3x. Juga, ketika ketiga kamera utama dikombinasikan, mampu menghasilkan hybrid zoom dari 5x sampai maksimum 10x. Kualitas foto yang dihasilkan terbilang baik, seperti pada beberapa contoh gambar di bawah ini:

Secara overall, Huawei P20 Pro memang memberikan foto dengan kualitas detail sampai komposisi warna dengan sangat baik, meski menggunakan konfigurasi serba otomatis yang dibantu dengan AI.

Sedangkan untuk kamera depannya, P20 Pro mengandalkan kamera depan beresolusi 24MP. Huawei memberikan sejumlah fitur menarik bagi penggunanya yang suka selfie. Salah satu yang kami sorot adalah mode 3D Potrait yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto selfie dengan “gaya yang berbeda”.

Seperti Stage Lighting atau Classic Lighting yang mengubah latar belakang gambar menjadi hitam. Secara overall, hasil kamera depan cukup baik, namun terkadang kamera depan P20 Pro memberikan hasil foto dengan wajah yang “terlalu mulus” daripada aslinya, ketika cahaya yang diterima cukup berlebihan.

Kesimpulan

Foto: Hendra Wiradi/Telset.id

Huawei P20 Pro memang menitik beratkan sektor kamera sebagai andalan utamanya. Sehingga untuk urusan kualitas foto, Huawei P20 Pro memberikan kualitas foto maksimal bagi penggunanya ketika mereka menangkap berbagai momen menarik di manapun dan kapanpun.

Tapi selain kamera, Huawei P20 Pro memberikan keunggulan lainnya kepada pengguna. Salah satu di antaranya adalah dapur pacunya yang didukung oleh AI dan baterai berkapasitas super besar. Oleh sebab itu, Huawei P20 Pro mampu memenuhi “standar” dari sebuah smartphone flagship, yakni kerja efisien dan berperforma tinggi dengan konsumsi baterai yang rendah.

Begitupun juga dengan sisi desain, termasuk layarnya. Huawei P20 Pro sudah dikemas dengan desain kekinian yang dipadu dengan bahan dasar berkualitas dan teknologi layar yang mampu memanjakan mata para penggunanya. Well, dihargai Rp 11,9 jutaan, Huawei P20 Pro memang harus diakui telah memberikan banyak hal bagi para penggunanya. (FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related Articles

HARGA DAN SPESIFIKASI
REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI