Telset.id, Jakarta – Acer menghadirkan laptop gaming edisi spesial untuk seri Predator Helios 300 dengan julukan SpatialLabs Edition. Yang unik dari laptop ini adalah menawarkan pengalaman gaming 3D. Apalagi kelebihannya? Yuk, simak review Acer Predator Helios 300 SpatialLabs Edition selengkapnya.
Sebelumnya Telset juga sudah melakukan review Acer Predator Helios 300 versi standarnya. Versi SpatialLabs Edition ini memiliki spesifikasi yang jauh lebih tinggi, dan tentunya memiliki fitur gaming 3D tanpa perlu menggunakan kaca mata khusus.
Laptop gaming 3D ini ditenagai Intel Core i9-12900H dengan kecepatan clock tertinggi hingga 5,00Ghz, dan untuk GPU-nya menggunakan NVIDIA GeForce RTX 3080. Untuk menunjang multitasking dan menyimpan data, laptop ini punya RAM DDR 5 besar berkapasitas 32GB dan penyimpanan SSD NVME berukuran 2TB.
Untuk layarnya menggunakan panel IPS berukuran 15,6 inch dengan resolusi UHD 3840 x 2160 dalam mode 2D, jika pada saat menggunakan mode 3D resolusinya hanya tersedia di resolusi 1920 x 2160.
Nah, untuk mengetahui bagaimana performanya, yuk simak review Acer Predator Helios 300 SpatialLabs Edition.
BACA JUGA:
- Review Acer Predator Helios 300: Performa Gaming Smooth
- Acer Rilis 6 Laptop untuk Arsitek di Architecture Conference 2023
Desain Acer Predator Helios 300 SpatialLabs
Laptop gaming 3D ini secara keseluruhan masih mengusung desain yang kurang lebih sama seperti versi standarnya. Bahkan, menurut saya desainnya lebih simple lagi, karena di bagian atasnya terdapat logo Acer Predator yang berukuran kecil di tengahnya dan logo SpatialLabs yang juga berukuran kecil berada di kanan bawah.
Desainnya sangat cocok sekali buat sebagian orang yang suka laptop gaming berdesain sederhana. Untuk dimensinya, laptop ini memiliki tinggi 276.40 x lebar 359.40 x tebal 27.55 inch dan bobotnya 3 kg.
Dari segi ukuran, perangkat ini termasuk cukup besar dan berat, tapi jangan lupa juga, laptop ini membawa adapter charger 280W dengan berat sekitar 500g atau 1/2 kg. Jadi wajar kalau bobotnya lumayan berat.
Hal itu mungkin akan berpengaruh pada mobilitas Anda, karena membawanya membutuhkan tenaga ekstra. Sejujurnya saya merekomendasikan laptop ini tidak terlalu sering dibawa-bawa, karena akan membuat “punggung pegal”. Namun, jika sesekali dipakai keluar masih cukup oke.
Meski begitu, tenaga ekstra untuk menentengnya bisa terbayar dengan performanya yang menjanjikan, karena jeroan laptop gaming ini termasuk gahar dan sangat kencang.
Frame laptop ini menggunakan bahan alumunium dan seluruh bodinya menggunakan bahan polikarbonat. Jadi, tidak akan banyak jejak sidik jari, sehingga lebih terlihat premium dan solid.
Untuk ventilasi udaranya cukup banyak, ada di sisi atas keyboard, di sisi kanan dan kirinya, dan di bagian bawahnya sekitar 1/4 bagian merupakan ventilasi udara. Selama penggunaan sehari-hari, suhu laptop ini cukup adem, bahkan ketika dipakai gaming juga masih adem.
Selama review Acer Preadator Helios 300 SpatialLabs Edition, kami mengukur suhu tertinginya mencapai dikisaran 60-62 derajat celcius, untuk kondisi rata-rata berada di 40 derajat celcius.
Perangkat ini punya keyboard dengan LED backlit RGB yang memberikan kesan gaming. Tombol powernya bersatu dengan keyboard di bagian kanan atas, posisinya tidak mengganggu karena agak jarang dijangkau. Tombol turbo juga tersedia di posisi kiri atas, tidak menyatu dengan keyboard. Di bagian tengah bawa tersedia light bar.
Keyboard-nya tersedia bersama dengan numpad, tidak lupa ada juga tombol Predator Sense untuk mengakses aplikasi bawaan Acer Predator. Selama penggunaan tidak ada masalah saat pengetikan, keyboard nyaman digunakan. Namun berbeda dengan versi standar, tombol WASD dan panah tidak di-highlight, tidak jadi masalah.
Mungkin yang sedikit terasa kurang dari keyboard nya adalah tidak ada shortcut untuk mengatur volume suara dan tingkat kecerahan layar laptop. Di sisi lain, numpad-nya masih sama seperti versi standar, terasa agak keras ketika ditekan.
Saya sarankan Anda untuk menggunakan mouse, karena touchpad-nya masih termasuk kurang clicky. Pastinya, karena Anda tidak mungkin memakai laptop ini untuk bermain game dengan menggunakan touchpad, bukan?
Untuk portnya, tersedia port ethernet, 2 USB 3.2 Gen 1, USB 3.2 Gen 2, charging port, port audio jack, Thunderbolt 4, HDMI, dan Mini Display Port. Ketersediaan port termasuk lengkap.
Layar Acer Predator Helios 300 SpatialLabs
Acer Predator Helios 300 SpatialLabs Edition memiliki panel layar IPS berukuran 15,6 inci dan punya rasio 16:9 dengan resolusi tertinggi di 4K 3840 x 2160 60Hz dalam mode 2D. Sedangkan ketika digunakan untuk bermain game atau membuka aplikasi dalam mode 3D resolusinya tertinggi berada di 1920 x 2160 60Hz.
Bezel di sisi kanan dan kiri tergolong tipis, namun pada bagian atas cukup tebal karena laptop ini punya webcam yang disematkan di bagian atasnya.
Selama menjajalnya, saya merasakan bahwa layarnya cukup nyaman di mata. Tapi untuk bisa terus merasa nyaman, Anda harus terus mengatur kecerahan layarnya. Karena, kecerahan layarnya menurut saya sangat tinggi, bahkan saat digunakan di outdoor, layarnya masih bisa dilihat jelas tanpa ada masalah sedikit pun.
Untuk hasil warna yang diproduksi layarnya juga termasuk cukup vibrant, ini juga sangat cocok dipakai untuk menonton maratahon drakor terbaru atau menonton anime terbaru di saat weekend atau waktu libur. Warna yang vibrant tersebut juga meningkatkan pengalaman saat gaming.
Bicara soal gaming, hasil produksi layar laptop ini memang cukup bagus tapi sayangnya layarnya hanya mendukung hingga 60Hz, artinya ketika bermain game frame rate tertinggi terkunci di 60 FPS tidak bisa lebih dari itu.
Jika sekadar bermain game petualangan, seperti Shadow of Tomb Raider atau Death Stranding saya rasa ini masih cukup aman. Tetapi, lain hal ketika bermain game kompetitif seperti Valorant, tentunya gamers butuh frame rate yang tinggi untuk memenangkan setiap pertandingan.
Menggunakan monitor eksternal dengan yang mendukung 120Hz atau lebih tinggi merupakan solusi, tetapi mengingat laptop ini harganya di Rp 55 juta tentu seharusnya Acer bisa memberikan yang lebih.
Mungkin salah satu yang bisa dinilai paling menarik dari layar adalah sudah mendukung 3D stereoskopik pada saat main game tertentu, misalnya Shadow of Tomb Raider, salah satu game yang bisa menjalankan mode 3D.
Mode 3D ini juga hanya tersedia di resolusi Full HD. Selain bermain game, fitur ini bisa dimanfaatkan juga untuk menonton film dan membuat render desain 3D, seperti arsitektur bangunan.
BACA JUGA:
- 10 Laptop Gaming Murah di Bawah 10 Juta Terbaik, Spek Gahar!
- Acer Exclusive Store Hadir di PIM 2, Sasar Content Creator dan Gamer
Performa Acer Predator Helios 300 SpatialLabs
Laptop ini menggunakan prosesor Intel Core i9-12900H yang punya base clock 2,90 yang bisa di-overclock hingga 5,00Ghz. Prosesor kencang ini punya 14 core dengan 20 thread, 14 core tersebut berisikan 6 core performa dengan 8 core efisiensi. Prosesor tersebut dikombinasikan dengan RAM DDR5 32GB dengan kecepatan 4800MHz dan SSD NVME 2TB.
Untuk urusan grafis, laptop gaming 3D ini didukung dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 dengan VRAM GDDR6 berkapasitas 8GB. GPU ini saat digunakan full load bisa memakan daya sebanyak 150W. Tampaknya ini alasan mengapa adapter pengisian dayanya mencapai 280W dengan bobot 500gr.
Untuk SSD-nya yang berukuran 2TB masih belum dipartisi, jika kalian ingin membaginya, misalnya 1TB untuk sistem dan aplikasi, dan sisa 1TB lainnya untuk penyimpanan, kalian perlu mempartisinya terlebih dahulu. SSD ini juga membantu penggunaan untuk bisa mendapatkan loading yang lebih cepat diberbagai aplikasi, hingga booting Windows 11.
Saat laptop ini dipakai untuk penggunaan ringan sehari-hari, seperti mengetik dokumen, menonton YouTube atau film, atau keperluan pekerjaan ringan tentu semuanya bisa dilibas tanpa ada masalah. Saya tidak menemukan sedikit pun lag atau crash ketika digunakan untuk melakukan berbagai hal tersebut.
Kurang afdol jika tidak dicoba untuk bermain game-game terbaru saat ini. Saya mencobanya untuk menjalankan Shadow of Tomb Raider, Death Stranding, GTA V, dan Valorant. Hasilnya, sangat memuaskan semua game tersebut mampu dilibas di settingan rata kanan tanpa ada masalah, namun FPS nya mentok di 60 FPS mengingat layarnya 60Hz.
Berbagai game tersebut mampu berjalan dengan lancar di resolusi 4K, ini mampu memanjakan mata setiap penggunanya karena laptop ini bisa memberikan kualitas grafis yang terbaik saat digunakan. Game ini juga berjalan dalam mode 2D, sebagai informasi.
Jika digunakan untuk bermain game dalam mode 3D, laptop gaming 3D ini tentu bisa diandalkan. Saya mencoba game Shadow of Tomb Raider dalam mode 3D, dan hasilnya bisa berjalanan di pengaturan grafis rata kanan, namun terkadang mengalami drop di 40 FPS dalam kondisi banyak NPC.
Untuk pengalaman bermain di mode 3D juga menyenangkan karena tanpa perlu menggunakan kaca mata tambahan layarnya sudah mendukung. Tampilannya juga bisa dilihat secara nyata. Meskipun, pada saat 5 menit awal dan sehabis bermain saya merasa agak pusing karena penyesuaian dengan layarnya.
Untuk mengukur seberapa jauh performanya, kami mencoba laptop gaming 3D ini dalam beberapa pengujian dengan aplikasi benchmarking, antara lain Cinebench R23, 3DMark, dan PCMARK10.
Pengujian Cinebench R23
Kami mencoba pengujian Cinebench R23 untuk mengukur kemampuan prosesor dan kartu grafis dari laptop ini. Hasilnya, laptop ini mendapatkan skor untuk multicore 14.823 poin, sedangkan single-core mencatat skor 1.671. Skornya masih tergolong tinggi untuk sekelas laptop gaming.
Pengujian 3DMark
Selanjutnya, kami mencoba dengan pengujian 3DMark untuk mengetahui sejauh mana laptop ini bisa menjalankan game dan juga aplikasi berat, serta kemampuan rendering 3D. Laptop gaming ini berhasil mencatatkan skor yang tinggi, yaitu 11.486.
Pengujian PCMARK10
Terakhir, kami menguji laptop gaming 3D ini dengan aplikasi PCMARK10 untuk mengetahui ketahanan daya dan kemampuannya menjalankan berbagai aplikasi harian. Hasilnya, laptop gaming ini mendapatkan skor 6.393.
Baterai Acer Predator Helios 300 SpatialLabs
Berbagai komponen kelas atas di laptop ini disokong baterai berkapasitas 90Wh untuk menunjang performa hingga penggunaan sehari-hari. Saya memakainya untuk mengetik, streaming video, browsing, editing gambar, hingga sesekali bermain game, laptop ini mampu bertahan sekitar 4 jam 15 menit.
Dalam penggunaan tersebut laptop sudah terhubung dengan konektivitas WiFi, mouse dengan lampu RGB, Bluetooth diaktifkan untuk menghubungkan ke TWS earphone, dan kecerahan di 40%.
Jika digunakan untuk bermain game terus menerus di pengaturan grafis tertinggi dengan resolusi 4K, laptop ini mampu bertahan dalam waktu 2 jam 10 menit. Bisa dikatakan, daya tahan laptop ini mampu bertahan sedikit lebih baik ketimbang versi standarnya.
Jika ingin terhubung dengan charger-nya yang berkapasitas 280W, tentunya kalian harus menyiapkan tenaga ekstra karena bobotnya yang berat.
Software Acer Predator Helios 300 SpatialLabs
Dalam paket penjualannya, laptop ini sudah tersedia dengan Windows 11 Pro, lengkap dengan berbagai aplikasi Microsoft Office yang bisa langsung digunakan untuk pekerjaan sehari-hari.
Tidak lupa juga tersedia Predator Sense, yang bisa dimanfaatkan untuk mengatur performa laptop, lampu RGB keyboard, light bar, dan kecepatan fan, serta untuk memantau kondisi laptop.
Karena mendukung penggunaan 3D laptop ini sudah tersedia dengan aplikasi SpatialLabs Experience Center, aplikasi ini berfungsi untuk mengakses mode 3D seperti untuk bermain game, memutar video 3D, membuka aplikasi rendering 3D, dan membuat layar penuh dalam mode 3D.
BACA JUGA:
- Acer Pamer Swift Go 16 di CES 2023, Ringan dengan Layar OLED
- 12 Laptop Gaming Murah Terbaik, Harga di Bawah Rp 15 Jutaan
Kesimpulan
Acer Predator Helios 300 SpatialLabs Edition bukan sekedar laptop gaming biasa yang menawarkan performa ngebut untuk bermain game saja, tapi juga powerful untuk dipakai kebutuhan editing, hingga pekerjaan ringan seperti mengetik atau streaming film.
Karena, laptop ini memiliki kemampuan menghadirkan pengalaman gaming 3D, membuatnya lebih spesial. Layarnya sudah bisa memberikan gambar dengan detail yang sangat bagus karena resolusinya sudah mencapai 4K yang sangat memanjakan mata.
Mungkin yang agak disayangkan adalah karena layarnya hanya mendukung refresh rate 60Hz, yang membuatnya tidak smooth pada saat berman game kompetitif.
Untuk performanya tergolong sangat kencang. Dipacu dengan prosesor Intel Core I9-12900H dan GPU NVIDIA GeForce RTX 3080 berukuran 8GB yang dikonfigurasikan dengan RAM DDR5 32GB dan penyimpanan SSD NVME 2TB, laptop ini bisa melibas segala macam pekerjaan dengan lancar, tanpa lag.
Software yang tersedia pun tergolong cukup lengkap dengan adanya Predator Sense untuk mengatur lampu RGB, fan speed, hingga kecepatan CPU dan GPU-nya. Tersedia juga software SpatialLabs Edition untuk mengaktifkan mode 3D untuk bermain game hingga untuk menonton film.
Berbagai komponen kelas atas tersebut disematkan ke dalam laptop dengan desain yang sangat simple. Meski desainnya simple, namun ukurannya besar dan juga bobotnya berat, membuat laptop ini membutuhkan tenaga ekstra untuk ditenteng keman-mana.
Acer Predator SpatialLabs Edition 3D bisa saya simpulkan sebagai laptop yang sangat powerfull dengan komponen kelas atas yang cocok untuk digunakan para gamer hardcore, gamer streamer, content creator, video editor, dan bisa jadi laptop untuk arsitek, berkat adanya fitur 3D.
Bagi yang minat dengan laptop ini, harga Acer Predator SpatialLabs Edition 3D dibanderol Rp 54.999.000. Menurut saya, harga yang ditawarkan ini masih worth it jika melihat spesifikasi hingga fitur yang ditawarkan.
Nah, itu tadi review dari Acer Predator SpatialLabs Edition. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan juga bisa menjadi refrensi sebelum kalian memutuskan membeli laptop baru.
Komentar ditutup.