Beranda blog Halaman 209

Val Kilmer Meninggal di Usia 65, Hollywood Berduka

0

Dunia hiburan berduka. Val Kilmer, aktor legendaris yang terkenal lewat perannya dalam film-film ikonik seperti Batman Forever dan Top Gun, telah meninggal dunia pada usia 65 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh putrinya, Mercedes Kilmer, kepada The New York Times. Penyebab kematiannya adalah pneumonia, setelah hampir satu dekade berjuang melawan kanker tenggorokan.

Perjalanan Karir yang Gemilang

Lahir pada Malam Tahun Baru 1959, Kilmer memulai karir aktingnya di era 80-an dan langsung menjadi idola berkat karisma dan bakatnya yang luar biasa. Ia dikenal sebagai salah satu aktor paling berbakat di masanya, dengan peran-peran tak terlupakan seperti Iceman di Top Gun, Batman dalam Batman Forever, dan Doc Holliday di Tombstone.

Selain film-film blockbuster, Kilmer juga membintangi sejumlah proyek televisi dan menjadi pengisi suara KITT dalam reboot Knight Rider. Di tahun-tahun terakhirnya, ia masih aktif di industri hiburan, termasuk muncul dalam Top Gun: Maverick dan serial Willow di Disney+, di mana ia “berperan” kembali sebagai Madmartigan menggunakan teknologi AI dan suara putranya, Jack.

Perjuangan Melawan Kanker

Sejak didiagnosis kanker tenggorokan pada 2015, Kilmer menjalani berbagai perawatan intensif, termasuk kemoterapi dan dua kali operasi trakeostomi yang membuatnya kehilangan kemampuan berbicara. Meski begitu, semangatnya tak pernah padam. Pada 2021, kehidupan dan perjuangannya diabadikan dalam film dokumenter berjudul Val, yang mengungkap sisi lain dari pria yang selama ini dikenal sebagai bintang layar lebar.

Duka dari Hollywood

Kabar meninggalnya Kilmer langsung membanjiri media sosial dengan ucapan duka dari rekan-rekan selebriti. Josh Brolin mengenangnya sebagai “sosok yang cerdas, penuh tantangan, berani, dan kreatif.” Sementara Josh Gad berterima kasih padanya karena telah “mendefinisikan begitu banyak film masa kecilku.”

Industrial Light & Magic juga mengeluarkan pernyataan resmi: “Kami sangat berduka atas kepergian teman dan kolega kami, Val Kilmer. Dari perannya sebagai Madmartigan, Iceman, Doc Holliday, hingga Jim Morrison, Val telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu yang terhebat.”

Val Kilmer meninggalkan dua anak dan mantan istrinya, Joanne Whalley. Dunia film telah kehilangan salah satu bintang terbaiknya, namun warisannya akan terus hidup melalui karya-karyanya yang abadi.

Bocoran Desain Samsung Galaxy Z Flip 7 FE: Lebih Murah, Tetap Keren!

0

Jakarta – Samsung terus memantapkan langkahnya di pasar ponsel lipat dengan menghadirkan varian yang lebih terjangkau. Setelah sukses dengan seri Galaxy Z Flip sebelumnya, kini bocoran terbaru mengungkap desain Galaxy Z Flip 7 Fan Edition (FE). Ponsel ini diprediksi menjadi solusi bagi penggemar gadget lipat yang ingin merasakan teknologi mutakhir tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Desain Mirip Pendahulu, Tetap Stylish

Menurut render yang dibagikan oleh tipster ternama OnLeaks dan dipublikasikan oleh SammyGuru, Galaxy Z Flip 7 FE tampil dengan desain yang nyaris identik dengan Galaxy Z Flip 6. Layar sampul (cover screen) berukuran 3,4 inci masih dipertahankan, dilengkapi bezel hitam yang cukup tebal dan dua kamera belakang. Desain yang mirip folder ini memang sudah menjadi ciri khas seri Z Flip.

Namun, ada sedikit perubahan pada dimensinya. Galaxy Z Flip 7 FE diklaim memiliki ukuran 165,1 x 71,7 x 7,4mm, membuatnya sedikit lebih sempit dan tebal dibandingkan pendahulunya. Meski perbedaannya tidak signifikan, bodi yang lebih tebal ini bisa mengindikasikan kapasitas baterai yang lebih besar—sebuah kabar gembira bagi pengguna yang mengutamakan ketahanan daya.

Perbedaan dengan Galaxy Z Flip 7 Reguler

Bocoran ini juga menyoroti perbedaan antara Galaxy Z Flip 7 FE dengan varian regulernya. Jika Z Flip 7 FE mempertahankan desain cover screen yang sudah familiar, Z Flip 7 reguler dikabarkan akan mengadopsi layar sampul yang lebih luas, mirip dengan Motorola Razr Plus. Ini menjadi pembeda utama antara kedua varian tersebut.

Sementara itu, informasi mengenai spesifikasi internal masih simpang siur. Namun, kabar yang beredar menyebutkan bahwa Galaxy Z Flip 7 FE akan ditenagai oleh chipset Exynos dan dirilis beberapa bulan setelah peluncuran Z Flip 7 reguler. Strategi ini mirip dengan pendekatan Samsung sebelumnya dalam meluncurkan seri FE.

Harga Terjangkau, Tetap Bawa Fitur Unggulan

Sebagai varian Fan Edition, Galaxy Z Flip 7 FE diprediksi akan menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan seri flagship. Namun, jangan khawatir, Samsung biasanya tetap mempertahankan fitur-fitur inti yang membuat seri Z Flip diminati, seperti layar AMOLED berkualitas tinggi, kamera yang mumpuni, dan tentu saja, desain lipat yang ikonik.

Dengan kehadiran Galaxy Z Flip 7 FE, Samsung semakin memperkuat posisinya di segmen ponsel lipat menengah. Ponsel ini bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin beralih ke gadget lipat tanpa harus mengeluarkan biaya setara flagship.

Lalu, kapan tepatnya Galaxy Z Flip 7 FE akan resmi diluncurkan? Menurut perkiraan, ponsel ini akan tiba di pasaran beberapa bulan setelah Galaxy Z Flip 7 reguler. Jadi, bagi Anda yang tidak terburu-buru, mungkin bisa menunggu varian FE ini untuk mendapatkan harga yang lebih bersahabat.

YouTube Razia Akun Trailer Film Palsu, SAG-AFTRA Minta Alihkan Pemasukan Iklan

0

YouTube baru-baru ini melakukan razia besar-besaran terhadap akun-akun yang menyebarkan trailer film palsu. Konten-konten ini, meski terlihat meyakinkan, sejatinya adalah kreasi ngawur yang dibuat dari potongan film lama dan teknologi AI. Tak hanya menipu penonton, trailer palsu ini juga meraup ratusan juta view—dan yang lebih mengkhawatirkan, dimonetisasi.

Trailer Palsu yang Bikin Heboh

Bayangkan James Bond diperankan Henry Cavill dan Margot Robbie, atau Leonardo DiCaprio muncul di Squid Game season 3. Itulah contoh trailer palsu yang beredar luas di YouTube. Konten semacam ini ternyata cukup populer, bahkan sampai menipu stasiun televisi Prancis dengan trailer Superman palsu yang terlihat sangat profesional.

Menurut laporan Techspot, video-video ini kerap dibuat menggunakan klip dari film lama dan teknologi AI untuk menciptakan narasi yang meyakinkan. Meski terkesan sebagai karya penggemar (fan-made), dampaknya tak bisa dianggap remeh. Bagaimana tidak, beberapa di antaranya mampu meraup ratusan juta view.

YouTube Ambil Tindakan Tegas

YouTube tidak tinggal diam. Platform ini menghentikan program monetisasi dua kanal besar penyebar trailer palsu, yakni Screen Culture dan KH Studio. Keduanya diketahui menghasilkan pendapatan iklan dari konten-konten tersebut.

Nikhil P. Chaudhari, pendiri Screen Culture, berargumen bahwa kontennya hanyalah fantasi penggemar dan kebanyakan penonton menyadarinya. Sementara itu, perwakilan KH Studio mengklaim bahwa tujuan pembuatan akun tersebut adalah untuk bereksperimen dengan kemungkinan-kemungkinan dalam dunia film, bukan menipu.

Tuntutan dari SAG-AFTRA

Alih-alih meminta penghapusan akun-akun tersebut, aliansi SAG-AFTRA—yang mewakili sejumlah studio Hollywood—justru meminta YouTube untuk mengalihkan pemasukan iklan dari video-video palsu tersebut ke pemilik hak intelektual asli.

“Menghasilkan keuntungan dari properti intelektual tanpa izin adalah praktik buruk yang merugikan kreativitas manusia,” tegas pernyataan resmi SAG-AFTRA. Mereka juga menuding perusahaan teknologi seperti YouTube turut diuntungkan dari konten ilegal semacam ini.

Di sisi lain, ada spekulasi bahwa trailer-trailer palsu ini justru memberikan publisitas tambahan untuk film aslinya. Namun, hal ini tetap tidak mengubah fakta bahwa praktik tersebut melanggar hak cipta.

Masa Depan Konten Palsu di YouTube

Dengan tekanan dari SAG-AFTRA dan langkah tegas YouTube, masa depan konten trailer palsu di platform ini tampaknya suram. Namun, pertanyaannya adalah: apakah ini akan benar-benar menghentikan praktik serupa di masa depan, atau hanya memindahkannya ke platform lain?

Yang jelas, kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya perlindungan hak cipta di era digital. Bagi penonton, selalu bijak dalam memilah informasi—jangan sampai tertipu oleh konten yang terlihat meyakinkan, tapi sebenarnya palsu.

Film & Serial Terbaik yang Tayang April 2025 di Streaming Favorit Anda

0

April 2025 menjadi bulan yang menggembirakan bagi para pecinta film dan serial. Platform streaming terkemuka seperti Netflix, Hulu, Disney+, dan Paramount+ menghadirkan deretan judul terbaik, mulai dari klasik hingga rilis terbaru. Berikut rekomendasi terpilih yang wajib Anda saksikan.

Netflix: Nostalgia dan Fantasi yang Memikat

Netflix membuka April dengan dua film legendaris. Pertama, Conan the Destroyer (1 April), film fantasi epik tahun 1984 yang menampilkan Arnold Schwarzenegger di puncak kariernya. Kedua, Field of Dreams (1 April), drama olahraga timeless karya Kevin Costner yang kerap disebut sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Jangan lewatkan juga Draft Day, film underrated tentang manajer NFL yang penuh ketegangan.

Hulu: Dari Fiksi Ilmiah hingga Horor Klasik

Hulu menawarkan beragam genre. Penggemar sci-fi bisa menikmati Arrival (1 April), film Denis Villeneuve tentang kontak pertama dengan alien, serta Interstellar (1 April) yang kembali populer setelah ulang tahun ke-10. Sementara itu, trilogi Jurassic Park (1 April) siap memacu adrenalin. Jangan lewatkan juga In a Violent Nature (22 April), horor unik yang menyoroti perspektif pembunuh.

Disney+: Dokumenter hingga Star Wars

Disney+ menghadirkan Not Just A Goof (7 April), dokumenter spesial ulang tahun ke-30 The Goofy Movie. Ada juga The Abyss 4K (11 April), restorasi film James Cameron yang dinanti-nanti. Untuk penggemar Star Wars, Andor musim kedua (22 April) akan melanjutkan kisah pemberontakan Cassian Andor dengan format episode spesial.

Max dan Peacock: Aksi dan Komedi yang Segar

Max menawarkan Logan (1 April), film penutup Hugh Jackman sebagai Wolverine, serta The Terminator (1 April) yang masih relevan hingga kini. Sementara Peacock menghadirkan Face/Off (1 April), aksi gila John Woo, dan trilogi animasi How to Train Your Dragon (1 April) sebagai persiapan untuk adaptasi live-action.

Shudder: Horor untuk Penggemar Setia

Layanan horor Shudder menyajikan film-film Michael Myers yang kurang dikenal seperti Halloween H20 dan Halloween: Resurrection (1 April). Ada juga Crimson Peak (1 April), gothic romance karya Guillermo del Toro yang memukau secara visual.

Dengan pilihan seberagam ini, April 2025 menjadi bulan yang sempurna untuk mengeksplorasi berbagai genre dari kenyamanan rumah Anda. Manakah yang akan menjadi favorit Anda?

Pesawat SpaceX Tampilkan Pemandangan Menakjubkan dari Kutub Bumi

0

Dunia antariksa kembali mencatat sejarah baru. SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, baru saja merilis video pertama yang menampilkan pemandangan menakjubkan dari kutub Bumi, diambil dari dalam pesawat Dragon yang membawa misi Fram2. Ini adalah pertama kalinya manusia mengorbit di sekitar kutub Bumi, memberikan sudut pandang yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Misi Bersejarah Fram2

Misi Fram2 diluncurkan pada 31 Maret 2025 pukul 21.46 ET dari Kennedy Space Center milik NASA di Florida. Pesawat Falcon 9 membawa empat awak amatir yang akan menghabiskan tiga hingga lima hari di orbit kutub Bumi. Misi ini dinamai Fram2 sebagai penghormatan kepada kapal asli yang pernah mencapai wilayah Arktik dan Antartika Bumi.

Awak misi ini terdiri dari:

  • Chun Wang, miliarder kripto pendiri f2pool dan stakefish, yang juga menjadi komandan dan pendana misi.
  • Jannicke Mikkelsen, sinematografer asal Norwegia.
  • Eric Philips, petualang kutub Australia.
  • Rabea Rogge, peneliti robotika Jerman.

Teknologi dan Tantangan Orbit Kutub

Pesawat Dragon mengorbit di ketinggian 425-450 km dengan kemiringan orbit 60-90 derajat terhadap ekuator. Orbit kutub ini merupakan tantangan besar karena:

  • Tingkat radiasi yang lebih tinggi dari orbit biasa.
  • Memerlukan energi lebih besar karena tidak mendapat manfaat dari rotasi Bumi.
  • Biaya operasional yang jauh lebih mahal.

SpaceX menggunakan pesawat Dragon Resilience yang sama dengan misi Polaris Dawn tahun lalu, yang berhasil melakukan spacewalk komersial pertama dalam sejarah.

Penelitian Penting di Antariksa

Selama misi, awak akan melakukan 22 penelitian penting untuk memajukan pemahaman kita tentang kesehatan manusia di antariksa dan mempersiapkan misi jangka panjang. Beberapa penelitian unggulan meliputi:

  • Percobaan mengambil foto X-ray pertama di antariksa.
  • Studi latihan untuk mempertahankan massa otot dan tulang.
  • Eksperimen menumbuhkan jamur dalam kondisi mikrogravitasi.

Setelah kembali ke Bumi, awak akan keluar dari pesawat tanpa bantuan medis untuk membantu peneliti memahami kemampuan astronot melakukan tugas fungsional setelah berada di antariksa.

Pemandangan Langka dari Orbit Kutub

Dari posisi unik mereka, awak Fram2 berkesempatan mengamati fenomena aurora langka bernama STEVE (Strong Thermal Emission Velocity Enhancement) yang menampilkan garis-garis ungu dan hijau di langit. Video yang dirilis SpaceX menunjukkan pemandangan spektakuler wilayah kutub Bumi yang belum pernah terlihat sebelumnya dari sudut pandang ini.

SpaceX membagikan video pendek melalui akun Twitter resminya dengan caption: “First views of Earth’s polar regions from Dragon.” Video ini langsung menjadi viral dan memukau jutaan penonton di seluruh dunia.

Misi Fram2 membuktikan bahwa eksplorasi antariksa komersial terus mendorong batas-batas baru. Dengan pemandangan menakjubkan dari kutub Bumi dan berbagai penelitian penting yang dilakukan, misi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah penerbangan antariksa manusia.

Gugatan Hukum ke OnlyFans: Dua Pria Sadar Chat Bukan dari Model Asli

0

Dua pria asal Illinois, Amerika Serikat, menggugat platform konten dewasa OnlyFans setelah menyadari bahwa pesan yang mereka terima mungkin bukan dikirim langsung oleh model favorit mereka. Gugatan kelas ini mengklaim bahwa perusahaan induk OnlyFans, Fenix Internet, LLC dan Fenix International Limited, telah melakukan “penipuan” terhadap pengguna dengan mengizinkan pihak ketiga mengelola interaksi antara model dan penggemar.

Dugaan Penipuan dalam Interaksi “Autentik”

Berdasarkan dokumen gugatan yang dilaporkan oleh 404 Media, para penggugat—M. Brunner dan J. Fry—menyatakan bahwa OnlyFans melanggar ketentuan layanannya sendiri dengan membiarkan agen atau manajemen pihak ketiga mengirim pesan atas nama model. Padahal, platform ini mengklaim menyediakan koneksi “langsung” dan “autentik” antara penggemar dan kreator.

“Meskipun kesuksesan OnlyFans dibangun atas janji interaksi langsung, platform ini justru memfasilitasi skema di mana penggemar tertipu untuk membayar interaksi yang sebenarnya tidak autentik,” bunyi gugatan tersebut.

Sudah Jadi Rahasia Umum?

Fakta bahwa banyak model OnlyFans tidak mengelola akun mereka sendiri sebenarnya bukan hal baru. Media besar telah melaporkan fenomena ini selama bertahun-tahun. Namun, Brunner dan Fry merasa dikelabui karena mereka berasumsi bahwa pesan yang mereka terima benar-benar dari model yang mereka ikuti.

Brunner sendiri mengaku berlangganan akun model dengan ratusan ribu pengikut. “Secara logika, bagaimana mungkin seorang model dengan puluhan ribu pengikut punya waktu atau keinginan untuk membalas setiap pesan secara personal?” tulis gugatan itu dengan nada sarkastik.

Kontrak yang “Tersembunyi”

OnlyFans sebenarnya telah mencantumkan klausul tentang keterlibatan pihak ketiga dalam interaksi pengguna. Dalam kontrak antara “kreator” dan “penggemar”, disebutkan: “Penggemar mengakui bahwa pihak ketiga dapat membantu Kreator dalam mengoperasikan akun mereka dan dalam Interaksi Kreator.”

Namun, gugatan ini menilai klausul tersebut “disembunyikan” karena ditempatkan di halaman terpisah dari Syarat Layanan (TOS) utama. Menurut mereka, hyperlink yang mengarah ke kontrak tersebut tidak cukup mencolok, sehingga pengguna mungkin melewatkannya.

“Kontrak ini bersarang dalam TOS, memerlukan tindakan tambahan dari Penggemar untuk dilihat, dan hanya dirujuk dalam Syarat Penggunaan melalui hyperlink yang mengharuskan Penggemar mengunjungi halaman terpisah,” tuntut mereka.

Respons OnlyFans

Hingga berita ini ditulis, OnlyFans belum memberikan komentar resmi terkait gugatan tersebut. Namun, kasus ini memicu perdebatan tentang sejauh mana platform digital bertanggung jawab atas transparansi layanan mereka—terutama di industri yang mengandalkan ilusi kedekatan personal sebagai daya tarik utama.

Apakah gugatan ini akan berhasil? Atau justru dianggap sebagai kelalaian pengguna yang tidak membaca syarat dan ketentuan dengan saksama? Jawabannya masih harus menunggu proses hukum yang berjalan.

“Now You See Me, Now You Don’t”: Akhirnya, Sekuel yang Dinanti Rilis November 2025!

0

Pernahkah Anda membayangkan judul sempurna untuk sekuel film favorit, tapi studio malah memilih opsi yang kurang greget? Itulah yang terjadi dengan Now You See Me 2 pada 2016. Namun, kabar gembira datang dari CinemaCon 2025: Lionsgate akhirnya mendengarkan fans dan resmi mengumumkan judul yang selama ini diidamkan—Now You See Me, Now You Don’t—untuk film ketiga dalam franchise ini. Rilisnya dijadwalkan pada 14 November 2025, dan kabarnya, film keempat sudah dalam tahap pengembangan!

Dibalik Layar: Ruben Fleischer dan Magi Sinematik

Ruben Fleischer, sutradara di balik kesuksesan Zombieland, Uncharted, dan Venom, kembali memegang kendali untuk film ketiga ini. Dalam pernyataan resmi, Fleischer mengungkapkan antusiasmenya: “Menggarap Now You See Me: Now You Don’t adalah salah satu pengalaman terbaik dalam karier saya. Film ini memadukan dua hal yang saya sukai—film heist dan sulap—dan bekerja dengan para pemain berbakat ini benar-benar magis.”

Plot Bocoran: Generasi Baru vs Sindikat Kriminal

Trailer panjang yang ditayangkan di CinemaCon mengungkap alur yang penuh kejutan. Daniel Atlas (Jesse Eisenberg) dan para Horseman (Isla Fisher, Dave Franco, Woody Harrelson) tampil dalam pertunjukan magi spektakuler. Namun, segalanya berubah ketika seorang “sukarelawan” (diperankan oleh Dominic Sessa dari The Holdovers) ternyata adalah pesulap berbakat yang menyamar. Atlas kemudian merekrutnya bersama dua magician muda (Justice Smith dan Ariana Greenblatt) untuk mencuri berlian berbentuk hati milik sindikat kriminal pimpinan Rosamund Pike.

Konflik muncul ketika Atlas mengklaim bahwa Horseman asli “sudah mati” baginya—bukan secara harfiah, tapi akibat perseteruan internal. Adegan-adegan aksi, termasuk pencurian berlian di museum dan kemunculan mendadak Horseman lama, menjanjikan twist khas franchise ini. Adegan penutup trailer memperlihatkan kedelapan karakter—termasuk Morgan Freeman—berkumpul di sebuah mansion untuk merencanakan misi besar. “Delapan pesulap melawan jaringan kriminal global? Peluang kita cukup bagus,” ujar Greenblatt.

Franchise yang Terus Berkembang

Kesuksesan dua film sebelumnya—dengan total pendapatan global mencapai $687 juta—menjadi bukti bahwa kombinasi heist, magi, dan chemistry antar-pemain adalah resep yang tepat. Dengan judul yang lebih catchy dan plot yang lebih kompleks, Now You See Me, Now You Don’t berpotensi menjadi sekuel terbaik sejauh ini. Apalagi, kabar tentang film keempat yang sudah dikembangkan menunjukkan kepercayaan Lionsgate terhadap masa depan franchise ini.

Bagi penggemar setia, November 2025 akan menjadi bulan yang dinanti. Siapkan diri Anda untuk pertunjukan ilusi, kejar-kejaran, dan tentu saja—twist yang tak terduga!

Poco C71 Segera Rilis di India: Spesifikasi dan Harganya Mengejutkan!

0

Pasar smartphone India kembali diramaikan oleh kehadiran Poco C71 yang diprediksi meluncur pada 4 April mendatang. Bocoran terbaru dari Flipkart dan Geekbench mengungkap spesifikasi menarik sekaligus memantik perdebatan: apakah ponsel ini layak jadi pilihan di kelas harganya?

Dibalik Layar Poco C71: Rebranding atau Inovasi?

Menurut listing Geekbench yang terungkap hari ini, Poco C71 akan ditenagai oleh chipset Unisoc T7250—sosok yang sama dengan Redmi A5. Fakta ini menguatkan spekulasi bahwa Poco C71 hanyalah rebranding dari varian Redmi tersebut. Namun, Poco tampaknya menyuntikkan beberapa peningkatan, termasuk opsi RAM 6GB dan dukungan Android 15 sejak awal.

Spesifikasi utama yang telah dikonfirmasi Flipkart:

  • Layar 6.88-inch LCD dengan refresh rate 120Hz dan resolusi HD+
  • Kamera utama 32MP + kamera selfie 8MP
  • Baterai 5,200 mAh dengan fast charging 15W
  • Dukungan wet touch untuk penggunaan dalam kondisi basah

Daya Tahan dan Update Software: Nilai Tambah yang Menjanjikan

Poco menjanjikan daya tahan baterai yang tetap 80% setelah tiga tahun penggunaan—klaim berani di kelas entry-level. Dari sisi software, pengguna akan mendapatkan dua major Android update dan empat tahun pembaruan keamanan. Kebijakan update ini tergolong progresif untuk ponsel dengan kisaran harga di bawah Rp1.5 juta.

Harga Terjangkau, Tapi Bagaimana dengan Performa?

Dengan banderol kurang dari INR 7,000 (sekitar Rp1.3 juta), Poco C71 jelas menargetkan segmen pemula. Namun, penggunaan chipset Unisoc T725 (berbasis 12nm dengan Cortex-A75) menuai kritik dari pengamat. Beberapa komentar di forum teknologi menyebut performanya “selevel smartphone 2016”.

Pertanyaan besarnya: apakah fitur seperti layar 120Hz dan kamera 32MP bisa menutupi keterbatasan chipset lawas ini? Atau justru akan menjadi kombinasi yang kontraproduktif?

Poco C71 vs Kompetitor: Pilihan Bijak untuk Pengguna Entry-Level

Di kisaran harga yang sama, beberapa opsi seperti Redmi 12C atau Realme C55 menawarkan chipset lebih mutakhir. Namun, Poco C71 unggul dalam hal kebijakan update dan janji ketahanan baterai. Bagi pengguna yang mengutamakan pengalaman jangka panjang daripada performa mentah, ponsel ini bisa jadi pertimbangan serius.

Poco C71 akan tersedia eksklusif di Flipkart mulai 4 April. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ponsel ini setidaknya berhasil menyuntikkan dinamika baru di segmen entry-level India.

Samsung Bakal Pakai Baterai Solid-State untuk Wearables, Lebih Aman dan Canggih!

0

Dalam langkah yang dinilai sebagai terobosan besar di dunia teknologi wearables, Samsung dikabarkan akan segera mengadopsi baterai solid-state untuk produk-produk wearable-nya. Kabar ini muncul dari laporan terbaru yang berasal dari Korea Selatan, yang menyebutkan bahwa perusahaan raksasa teknologi tersebut sedang bersiap untuk menghadirkan inovasi baterai yang lebih aman dan efisien.

Mengenal Baterai Solid-State: Keunggulan dan Tantangannya

Baterai solid-state berbeda dari baterai lithium-ion konvensional karena menggunakan elektrolit padat, bukan cair. Perubahan ini membawa beberapa keunggulan signifikan:

  • Kepadatan energi lebih tinggi: Memungkinkan kapasitas lebih besar dalam ukuran yang sama atau lebih kecil.
  • Desain lebih fleksibel: Bisa dibentuk sesuai kebutuhan produk, termasuk bentuk-bentuk unik.
  • Risiko kebakaran minimal: Tidak mengandung elektrolit cair yang mudah terbakar.

Bagi Samsung, aspek keamanan ini tentu menjadi pertimbangan utama, mengingat pengalaman mereka dengan kasus baterai Galaxy Note 7 yang meledak beberapa tahun lalu.

Roadmap Peluncuran: Dari Galaxy Ring hingga Smartwatch

Menurut laporan tersebut, Samsung akan menerapkan teknologi baru ini secara bertahap:

  1. Galaxy Ring: Produk pertama yang akan menggunakan baterai solid-state, diperkirakan meluncur di kuartal keempat 2025 (mungkin Galaxy Ring 2 atau 3).
  2. Earbuds: Akan menyusul di kuartal keempat 2026.
  3. Smartwatch: Baru akan menggunakan teknologi ini di kuartal keempat 2027.

Sayangnya, untuk smartphone, belum ada kabar kapan Samsung akan mengadopsi teknologi ini.

Tantangan Harga: Apakah Layak untuk Dibayar?

Salah satu tantangan utama baterai solid-state adalah biaya produksinya yang masih tinggi. Hal ini kemungkinan akan berdampak pada harga jual produk-produk Samsung yang menggunakannya. Galaxy Ring yang sudah tergolong premium sebelumnya, bisa menjadi semakin mahal dengan hadirnya teknologi baru ini.

Pertanyaannya: Seberapa besar konsumen bersedia membayar lebih untuk keunggulan yang ditawarkan? Apakah keamanan dan efisiensi yang lebih baik cukup menjadi alasan untuk merogoh kocek lebih dalam?

Meski demikian, jika Samsung berhasil memproduksi massal baterai solid-state untuk perangkat kecil seperti wearables, langkah selanjutnya ke perangkat yang lebih besar seperti smartphone mungkin hanya soal waktu.

Motorola Edge 60 Fusion: Revolusi Baru dengan AI dan Desain Pantone

0

Motorola kembali menghadirkan gebrakan dengan meluncurkan seri terbaru Edge 60 Fusion. Tidak hanya menjadi ponsel pertama Motorola yang dibekali Moto AI langsung dari kotak, perangkat ini juga menawarkan sejumlah inovasi lain yang patut diperhitungkan. Dari layar quad-curved hingga kolaborasi eksklusif dengan Pantone, Edge 60 Fusion siap menjadi pesaing tangguh di kelas menengah atas.

Desain Elegan dengan Sentuhan Pantone

Motorola Edge 60 Fusion menghadirkan desain premium dengan layar 6,67 inci quad-curved yang mulus menyatu dengan bingkai dan bodi belakang. Layar ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga telah mendapatkan sertifikasi Pantone Validated untuk akurasi warna. Pilihan material belakang pun tak kalah menarik, dengan opsi vegan leather dan tekstil yang dihadirkan dalam warna-warna hasil kolaborasi dengan Pantone Color Institute.

Layar P-OLED 120Hz yang Memukau

Motorola tidak main-main dengan layar Edge 60 Fusion. Panel P-OLED 120Hz ini menawarkan resolusi lebih tinggi dibanding pendahulunya (1.220 x 2.712 piksel) dengan dukungan HDR10+ dan cakupan warna 100% DCI-P3. Yang lebih mengesankan, layar ini mampu mencapai kecerahan puncak 4.500 nit untuk konten HDR. Motorola juga menggunakan teknologi DC dimming untuk mengurangi flicker pada tingkat kecerahan rendah.

Ketangguhan yang Tak Diragukan Lagi

Edge 60 Fusion dibekali sertifikasi ketahanan IP68/IP69, yang berarti mampu bertahan dalam air tawar sedalam 1,5 meter selama 30 menit serta tahan terhadap semburan air bertekanan tinggi. Layarnya bahkan mampu mendeteksi sentuhan jari yang basah. Tak hanya itu, ponsel ini juga telah lulus uji ketahanan MIL-STD-810H.

Kinerja dengan Dukungan Moto AI

Di bagian dapur pacu, Edge 60 Fusion akan menggunakan chipset Dimensity 7300 atau 7400 tergantung wilayah, dipadukan dengan RAM 8GB/12GB dan penyimpanan 256GB/512GB. Yang menjadi pembeda adalah kehadiran Moto AI yang menawarkan fitur seperti transkripsi dan ringkasan audio, serta Magic Canvas untuk menghasilkan gambar dari teks.

Sistem Kamera dengan Akurasi Warna Premium

Motorola mempertahankan sensor utama 50MP Sony Lytia 700C dengan OIS dari generasi sebelumnya, dilengkapi Photo Enhancement Engine yang secara otomatis menyesuaikan pengaturan berdasarkan pemandangan. Kamera ultra-wide 13MP juga berfungsi sebagai macro dengan jarak fokus hingga 3cm. Kolaborasi dengan Pantone juga mencakup validasi warna untuk kamera, termasuk Pantone SkinTone Validated untuk reproduksi warna kulit yang akurat.

Baterai Besar dengan Isi Ulang Super Cepat

Edge 60 Fusion hadir dengan baterai 5.200mAh atau 5.500mAh tergantung wilayah, didukung pengisian cepat 68W TurboPower. Menurut Motorola, hanya butuh 8-9 menit pengisian untuk penggunaan seharian. Sayangnya, port USB-C hanya mendukung kecepatan data USB 2.0.

Harga dan Ketersediaan

Edge 60 Fusion mulai muncul di situs Motorola regional seperti Jerman dan Spanyol dengan harga €330 untuk varian 12GB/256GB. Di India, ponsel ini akan segera hadir dengan harga mulai ₹21.000.

Dengan kombinasi fitur premium, desain eksklusif, dan harga yang kompetitif, Motorola Edge 60 Fusion siap menjadi alternatif menarik di segmen menengah atas. Pertanyaannya sekarang: apakah Anda siap beralih ke pengalaman smartphone yang lebih cerdas dengan sentuhan seni warna Pantone?

Luxury EV Huawei Maextro S800 Muncul di Sydney, Siap Guncang Pasar Premium?

0

Dua unit sedan mewah Huawei Luxeed Maextro S800 terlihat di pelabuhan Port Botany, Sydney, memicu spekulasi bahwa Australia mungkin menjadi pasar berikutnya untuk kendaraan listrik ultra-premium asal China ini. Ditemukan oleh penggemar EV Oliver M dan dibagikan ulang oleh akun Ludicrous Feed di X, kemunculan kendaraan ini mencuri perhatian.

Spesifikasi Mengesankan untuk Segmen Ultra-Luxury

Maextro S800 adalah hasil kolaborasi antara raksasa telekomunikasi China, Huawei, dan produsen otomotif JAC. Dengan panjang hampir 5,5 meter, sedan ini dirancang untuk bersaing langsung dengan Mercedes-Benz Maybach dan Rolls-Royce. Kendaraan ini belum resmi diluncurkan di pasar domestik China, namun diperkirakan akan dibanderol antara A$220.000 hingga A$330.000.

Di Australia, dengan tambahan biaya pengiriman, distribusi, dan pajak mobil mewah, harga diperkirakan akan dimulai dari A$250.000. Kehadirannya di Sydney mengindikasikan kemungkinan uji coba untuk pasar right-hand-drive, mengingat JAC sudah memiliki pengalaman menjual kendaraan di Australia.

Teknologi Canggih dari Huawei

Maextro S800 tidak hanya menawarkan kemewahan, tetapi juga teknologi mutakhir. Kendaraan ini dilengkapi dengan:

  • Sistem penggerak ganda (dual-motor) dan tiga motor (tri-motor) dengan daya hingga 635 kW
  • Berat mencapai 3,8 ton namun dengan radius putar seperti sedan besar berkat teknologi four-wheel steering
  • 32 sensor, 4 LiDAR, dan serangkaian kamera untuk mendukung mode mengemudi otonom

Sistem self-driving Huawei yang tertanam di S800 dianggap sebagai salah satu yang terbaik di pasar China. Dengan spesifikasi seperti ini, Maextro S800 berpotensi menjadi pesaing serius di segmen kendaraan listrik premium global.

Pasar Australia sebagai Target Strategis

Kemunculan Maextro S800 di Sydney mengikuti tren masuknya merek-merek EV China ke Australia. Tahun lalu, Zeekr memperkenalkan MPV mewah 009, dan kini Huawei melalui Maextro mungkin akan menyusul. Jika rencana ini terealisasi, Australia bisa menjadi pasar right-hand-drive penting bagi merek-merek premium China dalam beberapa tahun mendatang.

Informasi lebih lanjut tentang spesifikasi dan harga resmi diperkirakan akan terungkap menjelang peluncuran resmi di China pada Mei mendatang. Bagi para penggemar otomotif dan calon pembeli kendaraan premium, Maextro S800 patut menjadi perhatian sebagai alternatif baru di segmen ultra-luxury EV.

Huawei Siap Luncurkan Charger Super Cepat untuk Truk Listrik

0

Dalam langkah besar untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di sektor komersial, Huawei mengumumkan rencana peluncuran sistem pengisian daya berdaya megawatt yang mampu mencapai kecepatan hingga 1.500 kilowatt (kW). Teknologi ini diprediksi akan menjadi game-changer untuk truk dan kendaraan komersial listrik lainnya, mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam elektrifikasi transportasi: waktu pengisian yang lama.

Lompatan Besar dalam Teknologi Charging

Pengumuman ini disampaikan oleh Hou Jinlong, Presiden Unit Bisnis Digital Power Huawei, pada forum tahunan yang diselenggarakan oleh EV100 Think Tank di Beijing pada 29 Maret. Menurut Hou, charger baru Huawei ini tidak hanya menawarkan kecepatan pengisian yang jauh lebih tinggi dibandingkan teknologi saat ini, tetapi juga telah dikembangkan bersama lebih dari 20 model truk listrik dengan berbagai produsen otomotif.

Dengan kemampuan puncak 1.500 kW (1.5 MW), charger Huawei ini mampu mengisi penuh baterai berkapasitas 400 kilowatt-hour (kWh) hanya dalam 20 menit. Sebagai perbandingan, teknologi supercharging terbaru BYD yang baru saja diumumkan memiliki kecepatan maksimum 1.000 kW, sementara Tesla V4 Supercharger untuk truk Semi mendukung hingga 1.2 MW.

Mengapa Ini Penting?

Pengisian daya megawatt dianggap sebagai kunci untuk mendorong elektrifikasi armada truk komersial di berbagai skenario penggunaan. Selama ini, adopsi kendaraan listrik di sektor komersial tertinggal dibandingkan dengan kendaraan penumpang. Data dari China Association of Automobile Manufacturers menunjukkan bahwa penjualan kendaraan komersial baru energi di China tahun lalu mencapai 532.000 unit, kurang dari 20% total penjualan kendaraan komersial.

Hou menekankan bahwa stasiun pengisian cepat Huawei telah dilengkapi dengan unit penyimpanan energi dan sistem fotovoltaik surya untuk mengurangi tekanan ekstra pada kapasitas jaringan listrik. Pendekatan holistik ini menunjukkan pemikiran jangka panjang Huawei dalam membangun infrastruktur pengisian yang berkelanjutan.

Persaingan Supercharging Memanas

Pengumuman Huawei ini muncul di tengah persaingan sengit di pasar pengisian cepat China. Dua minggu sebelumnya, BYD mengklaim sebagai perusahaan pertama di industri yang mewujudkan pengisian daya megawatt pada kendaraan produksi. Sementara itu, Zeekr, merek di bawah payung Geely, mengumumkan rencana untuk memamerkan teknologi charger 1.2 MW di Auto Shanghai Show 2025.

Namun, tidak semua pelaku industri mendukung perlombaan kecepatan pengisian ini. CATL, produsen baterai terbesar dunia, mengingatkan bahwa pengisian ultra-cepat tidak boleh mengorbankan keandalan dan umur baterai kendaraan listrik.

Huawei akan menggelar konferensi pers khusus tentang teknologi ini pada 22 April mendatang, yang kemungkinan akan mengungkap lebih banyak detail teknis dan rencana implementasinya.

Dengan perkembangan terbaru ini, industri otomotif China terus memimpin inovasi dalam teknologi kendaraan listrik, khususnya di segmen pengisian cepat yang menjadi kunci untuk memperluas adopsi EV di sektor komersial.