Beranda blog Halaman 188

Apple Intelligence Tak Berfungsi di Aplikasi Meta, Apa Penyebabnya?

0

Telset.id – Jika Anda pengguna setia iPhone yang kerap memanfaatkan fitur Apple Intelligence untuk menulis postingan Facebook atau membuat emoji kustom di Instagram, bersiaplah untuk kecewa. Kabar terbaru mengungkap bahwa fitur canggih tersebut kini tak lagi berfungsi di seluruh aplikasi Meta, termasuk WhatsApp dan Threads.

Berdasarkan laporan eksklusif dari Sorcererhat Tech (via 9to5Mac), dan telah dikonfirmasi oleh Engadget, Apple Intelligence benar-benar mati di aplikasi Meta per Jumat (18/4/2025). Fitur seperti alat penulisan (termasuk generasi teks dan koreksi otomatis) hingga Genmoji tak bisa diakses. Bahkan, pengguna yang sebelumnya bisa menempelkan stiker keyboard atau Memoji di Instagram Story kini hanya bisa gigit jari.

Spekulasi di Balik Pemblokiran

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi? Salah satu teori yang paling kuat adalah keputusan Meta untuk meng-opt-out dari integrasi Apple Intelligence di aplikasi mereka. Dengan kata lain, raksasa sosial media itu sengaja mematikan akses fitur AI milik Apple di ekosistem mereka.

Alasannya mungkin terkait persaingan. Meta sendiri telah meluncurkan Meta AI, asisten berbasis kecerdasan buatan yang tertanam di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Bisa jadi, ini adalah strategi halus untuk mengalihkan pengguna ke produk mereka sendiri. Namun, baik Meta maupun Apple belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.

Dampak bagi Pengguna

Bagi pengguna yang terbiasa mengandalkan Apple Intelligence, ini tentu menjadi kabar buruk. Fitur seperti proofreading otomatis atau pembuatan emoji ekspresif kini harus dicari alternatifnya. Sementara itu, Meta AI belum sepenuhnya bisa menggantikan kehandalan tools bawaan Apple.

Pertanyaannya: apakah ini hanya gangguan sementara atau awal dari “perang dingin” AI antara dua raksasa teknologi? Jika memang Meta sengaja memblokir, apakah mereka akan membuka keran kembali? Atau justru Apple akan merespons dengan pembatasan serupa terhadap fitur Meta di perangkat mereka?

Skenario terburuknya, pengguna iOS bisa terjebak di tengah persaingan ini. Tanpa integrasi mulus antara Apple Intelligence dan aplikasi Meta, produktivitas dan kreativitas mungkin sedikit terhambat. Namun, di sisi lain, persaingan ketat bisa memicu inovasi lebih cepat dari kedua belah pihak.

Sementara menunggu klarifikasi resmi, satu hal yang pasti: pertarungan dominasi di dunia AI semakin memanas. Dan seperti biasa, konsumenlah yang harus pintar-pintar beradaptasi.

Xbox Spring Sale 2025: Diskon Besar untuk Game Legendaris

0

Telset.id – Jika Anda mencari kesempatan untuk mengoleksi game-game terbaik dengan harga terjangkau, Xbox Spring Sale 2025 adalah momen yang tepat. Penawaran menarik ini tidak hanya untuk pemilik konsol Xbox, tetapi juga gamer PC yang ingin menambah koleksi mereka. Dengan diskon hingga 75%, inilah saatnya memburu game legendaris seperti Red Dead Redemption 2 dan Elden Ring dengan harga yang jauh lebih ringan.

Sale musim semi ini menawarkan berbagai judul game, mulai dari yang sudah lama dirilis hingga yang masih hangat di pasaran. Salah satu yang paling mencolok adalah diskon 75% untuk Red Dead Redemption 2, yang bisa didapatkan hanya dengan $15. Game yang dinobatkan sebagai masterpiece tahun 2018 ini layak dimiliki, terutama bagi mereka yang belum sempat memainkannya. Selain itu, Elden Ring juga tersedia dengan harga $36, sementara Baldur’s Gate 3 bisa dibeli dengan potongan 20% menjadi $56.

Bagi penggemar petualangan unik, ada Stray—game yang memungkinkan Anda bermain sebagai kucing—dengan harga $18. Sementara itu, Alan Wake 2 Deluxe Edition bisa didapatkan seharga $40. Dan jangan lupakan Grand Theft Auto V, yang meski sudah berusia lebih dari satu dekade, masih menjadi favorit banyak orang. Versi enhanced untuk Xbox Series X/S ini ditawarkan hanya dengan $20.

Game Lain yang Patut Dipertimbangkan

Selain judul-judul besar di atas, masih banyak lagi game menarik yang bisa Anda dapatkan dengan harga diskon. Misalnya, Cuphead & The Delicious Last Course bundle dijual seharga $18.89, sementara Borderlands 3 bisa dibeli dengan harga $6 saja. Bagi penggemar dunia sihir, Hogwarts Legacy: Digital Deluxe Edition tersedia dengan harga $20. Ada juga Hitman World of Assassination seharga $28 untuk Anda yang menyukai game stealth.

Xbox Spring Sale 2025 berlangsung hingga 30 April, jadi Anda punya waktu untuk mengeksplorasi lebih banyak pilihan. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengisi koleksi game Anda dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Live-Action Pacific Rim Series Bakal Hadir di Amazon!

Telset.id – Kabar gembira bagi penggemar film sci-fi dan aksi spektakuler! Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa serial live-action Pacific Rim sedang dalam pengembangan di Amazon. Bagaimana keseruannya? Simak analisis mendalam berikut.

Menurut laporan eksklusif dari Variety, serial ini akan menjadi prekuel dari film kultor karya Guillermo Del Toro yang rilis pada 2013. Proyek ini pertama kali diumumkan pada 2024, dengan Eric Heisserer—penulis skenario film Arrival—dikabarkan sebagai pengembang dan penulisnya. Heisserer dikenal mahir mengadaptasi materi kompleks menjadi cerita yang mudah dicerna, seperti yang ia lakukan dalam Shadow and Bone di Netflix.

Strategi Legendary: Mengulang Kesuksesan MonsterVerse

Legendary, studio di balik film Pacific Rim, tampaknya sedang mengadopsi strategi yang sama dengan franchise “MonsterVerse”-nya. Sebelumnya, mereka sukses dengan serial Monarch: Legacy of Monsters di Apple TV+, yang berperan sebagai prekuel sekaligus sekuel untuk film-film Godzilla dan King Kong. Kini, mereka berharap bisa mengulang kesuksesan tersebut dengan dunia Pacific Rim.

Serial ini akan mengeksplorasi kisah sebelum kejadian di film pertama, di mana manusia melawan monster raksasa (Kaiju) menggunakan mecha canggih yang dikenal sebagai Jaeger. Pertanyaannya: apakah serial ini akan fokus pada asal-usul Kaiju, atau justru pada pembentukan program Jaeger? Sayangnya, Amazon belum memberikan konfirmasi resmi terkait plot maupun tanggal rilis.

Warisan Pacific Rim: Dari Layar Lebar ke Serial Animasi

Franchise Pacific Rim telah berkembang pesat sejak film pertamanya. Pada 2018, sekuel live-action Pacific Rim Uprising dirilis, meski tidak sesukses film orisinal. Kemudian, Netflix menghadirkan serial animasi Pacific Rim: The Black pada 2021, yang memperluas lore dunia tersebut. Kini, dengan kehadiran serial live-action, penggemar bisa berharap pada kedalaman cerita yang lebih matang.

Eric Heisserer memiliki rekam jejak yang solid dalam mengolah materi adaptasi. Ia berhasil mengubah cerita pendek eksperimental Arrival menjadi blockbuster yang mendalam, serta menyatukan alur cerita kompleks dalam Shadow and Bone. Tantangannya kini adalah bagaimana ia akan membawa nuansa epik film Pacific Rim ke dalam format serial tanpa kehilangan essensinya.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah serial ini akan menjadi angin segar bagi franchise Pacific Rim, atau justru sekadar nostalgia belaka? Tunggu kabar lebih lanjut dari Telset.id!

Cara Cek Tilang ETLE Online: Panduan Lengkap dan Legal

0

Pernahkah Anda tiba-tiba menerima notifikasi tilang padahal merasa tidak melanggar? Di era digital ini, pelanggaran lalu lintas tak lagi hanya ditilang secara manual. Sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) telah mengubah wajah penegakan hukum di jalanan Indonesia. Dengan kamera canggih yang tersebar di titik-titik strategis, setiap pelanggaran bisa terekam otomatis—bahkan saat Anda tidak menyadarinya.

Sejak diperkenalkan, ETLE menjadi solusi atas keterbatasan petugas di lapangan. Sistem ini mengacu pada Pasal 5 ayat (1) UU No. 11/2008 tentang ITE, serta Pasal 249 dan 272 UU No. 22/2009 tentang LLAJ. Tak main-main, tilang elektronik ini memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tilang konvensional. Lantas, bagaimana cara memastikan apakah kendaraan Anda kena ETLE tanpa harus menunggu surat tilang fisik?

Berikut panduan komprehensif cara cek tilang ETLE secara online—langkah demi langkah dengan analisis mendalam atas dasar hukum dan implikasinya.

Langkah-Langkah Cek Tilang ETLE Secara Online

Mengecek status tilang ETLE kini bisa dilakukan mandiri melalui platform digital. Berikut tahapannya:

  • Akses Situs Resmi: Kunjungi laman tilang.korlantas.polri.go.id—satu-satunya portal valid dari Korps Lalu Lintas Polri.
  • Masukkan Data Kendaraan: Isi kolom dengan nomor polisi lengkap (contoh: B1234ABC) tanpa spasi atau tanda baca.
  • Verifikasi Captcha: Ketik kode keamanan yang muncul untuk membuktikan Anda bukan robot.
  • Cek Hasil: Sistem akan menampilkan detail pelanggaran jika ada, termasuk lokasi, waktu, dan jenis pelanggaran.

Dasar Hukum dan Validitas ETLE

ETLE bukan sekadar proyek teknologi, melainkan inisiatif berlandaskan hukum kuat. Selain UU ITE dan LLAJ, PP No. 80/2012 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor menjadi payung operasionalnya. Yang menarik, rekaman kamera ETLE diakui sebagai alat bukti sah di pengadilan setara dengan keterangan saksi.

“Dalam Pasal 184 KUHAP, rekaman elektronik termasuk alat bukti yang sah,” tegas Komisioner Kompolnas Poengky Indarti. Ini berarti keberatan atas tilang ETLE harus diajukan melalui proses banding resmi, bukan sekadar komplain di media sosial.

Tips Hindari ETLE dan Mekanisme Keberatan

Jika Anda merasa tidak bersalah, sistem menyediakan jalur banding:

  1. Ajukan permohonan keberatan maksimal 7 hari setelah notifikasi.
  2. Lampirkan bukti pendukung seperti rekaman dashcam atau saksi.
  3. Hadiri sidang di pengadilan lalu lintas yang ditunjuk.

Untuk menghindari ETLE, selalu patuhi rambu-rambu—khususnya di zona rawan seperti persimpangan lampu merah dan area sekolah. Ingat, kamera ETLE tak hanya mendeteksi kecepatan, tapi juga pelanggaran seperti:

  • Melawan arus
  • Gunakan HP saat berkendara
  • Tidak pakai helm/seatbelt

Dengan transparansi sistem ini, diharapkan kesadaran berkendara masyarakat meningkat. Bagaimanapun, teknologi hanyalah alat—keselamatan tetap ada di tangan pengemudi.

Fitur Reboot Otomatis Google Play Services: Opsional, Bukan Wajib!

0

Pernahkah Anda membiarkan ponsel terkunci berhari-hari hingga lupa kata sandinya? Google sepertinya membaca kegelisahan itu. Bocoran terbaru mengindikasikan rencana mereka menghadirkan fitur keamanan revolusioner: reboot otomatis setelah perangkat Android terkunci selama 72 jam. Tapi tunggu—jangan buru-buru panik. Rilis resmi Google Play Services versi 25.14 sempat memicu kebingungan. Apakah fitur ini wajib atau pilihan? Google akhirnya angkat bicara.

Dalam catatan pembaruan yang diperbaiki, raksasa teknologi itu menegaskan bahwa fitur ini bersifat opsional dan belum akan diluncurkan dalam waktu dekat. Ini adalah koreksi penting setelah informasi awal seolah menjadikannya kebijakan default. Lantas, mengapa Google merancang mekanisme seperti ini, dan apa dampaknya bagi pengguna sehari-hari?

Mengapa Reboot Otomatis Diperlukan?

Fitur ini dirancang untuk mengamankan perangkat yang lama tak tersentuh. Setelah tiga hari terkunci, ponsel atau tablet akan restart sendiri dan kembali ke status Before First Unlock (BFU). Dalam mode ini, data terenkripsi ketat dan autentikasi biometrik (seperti sidik jari atau pengenalan wajah) dinonaktifkan. Ini adalah lapisan keamanan ekstra untuk mencegah akses tidak sah—terutama jika perangkat hilang atau dicuri.

Namun, Google belum memastikan versi Android mana yang akan mendukung fitur ini. Yang jelas, antarmuka pengguna untuk mengaktifkannya bahkan belum tersedia di Android 16. Artinya, kita mungkin harus menunggu hingga 2025 atau lebih lama lagi.

Galaxy Devices Jadi Pilot Project?

Bocoran awal menyebut Samsung Galaxy sebagai salah satu perangkat pertama yang akan mengadopsi fitur ini. Ini masuk akal mengingat hubungan erat Samsung dengan Google dalam pengembangan Android. Namun, tanpa konfirmasi resmi, kita hanya bisa berspekulasi apakah nantinya fitur ini akan eksklusif untuk Galaxy atau tersedia secara global.

Pertanyaan besar lainnya: bagaimana cara mematikan fitur ini jika tidak diinginkan? Google belum memberikan detail teknis, tapi logikanya, opsi ini akan tersembunyi di pengaturan keamanan—mirip dengan fitur Auto Lock yang sudah ada.

Analisis: Perlukah Khawatir?

Bagi pengguna yang rutin memakai beberapa perangkat sekaligus, fitur ini bisa jadi penyelamat. Bayangkan tablet kerja yang hanya dibuka seminggu sekali—dengan reboot otomatis, risiko peretasan berkurang drastis. Tapi bagi yang malas memasukkan PIN setelah restart, ini mungkin sedikit merepotkan.

Yang pasti, langkah Google patut diapresiasi. Di era ketika keamanan digital semakin krusial, inovasi seperti ini menunjukkan keseriusan mereka melindungi pengguna. Tinggal menunggu implementasi yang ramah dan fleksibel.

Sekarang, tinggal menunggu Google mengumumkan timeline pasti dan daftar perangkat yang kompatibel. Satu hal yang jelas: fitur ini tidak akan tiba besok pagi. Jadi, Anda punya waktu untuk mempertimbangkan—aktifkan atau tidak nantinya?

Samsung Kembali Rilis One UI 7 untuk Galaxy Z Fold 6, Flip 6, dan Fold SE

0

Pernahkah Anda merasa frustasi ketika pembaruan sistem tiba-tiba dihentikan tanpa penjelasan? Itulah yang dialami pengguna Galaxy Z Fold 6, Flip 6, dan Fold SE ketika Samsung tiba-tiba menghentikan distribusi One UI 7.0. Namun, kabar baik datang pada 17 April lalu: pembaruan resmi kembali dilanjutkan, dimulai dari Korea Selatan dengan versi yang lebih stabil.

Sebelumnya, sorotan utama memang tertuju pada seri Galaxy S24 yang juga mengalami penundaan serupa. Tapi, jangan salah—masalah ini ternyata berdampak lebih luas. Samsung sepertinya belajar dari kesalahan dan kini menghadirkan firmware yang lebih matang untuk perangkat foldable andalannya.

Lalu, apa yang berubah? Apakah pembaruan ini benar-benar bebas masalah? Mari kita selidiki lebih dalam.

One UI 7.0 Kembali Hadir dengan Perbaikan

Berdasarkan laporan terbaru, firmware yang kini digulirkan ke Galaxy Z Fold 6, Flip 6, dan Fold SE di Korea Selatan telah melalui penyempurnaan. Meski rincian teknisnya belum diungkap secara resmi, update ini kemungkinan besar membawa perbaikan bug yang sebelumnya memicu penarikan.

Pembaruan ini tidak hanya tersedia untuk pengguna yang belum sempat mengunduh versi sebelumnya, tetapi juga akan menjadi over-the-air (OTA) bagi yang sudah menginstal One UI 7.0. Artinya, Samsung memastikan semua pengguna foldable terbarunya mendapatkan pengalaman yang sama stabilnya.

Cara Mendapatkan Pembaruan One UI 7.0

Bagi Anda yang ingin segera mencoba, langkahnya sederhana:

  • Buka Pengaturan » Pembaruan perangkat lunak.
  • Ketuk Unduh dan instal.
  • Pastikan koneksi internet stabil dan ruang penyimpanan mencukupi.

Meski saat ini baru tersedia di Korea, firmware ini diprediksi akan segera menyebar ke negara lain dalam beberapa hari ke depan. Jika Anda belum melihat notifikasi update, bersabarlah—bisa jadi wilayah Anda masih dalam antrian.

Jadwal Update One UI 7.0 untuk Perangkat Lain

Samsung sebelumnya mengumumkan bahwa seluruh flagship-nya akan menerima Android 15 berbasis One UI 7.0 pada April. Namun, dengan berbagai penundaan, beberapa wilayah mungkin baru mendapatkannya di Mei. Bulan ini juga menjadi waktu yang dinantikan bagi pemilik:

  • Galaxy S23 series
  • Galaxy Z Fold 5
  • Galaxy A55 dan A56

Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi pengguna setia Samsung yang menanti fitur-fitur terbaru. Namun, pertanyaannya: akankah jadwal ini kembali molor? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Dengan komitmen Samsung untuk memperbaiki masalah sebelum memperluas distribusi, setidaknya kita bisa berharap update kali ini benar-benar siap untuk digunakan sehari-hari. Jadi, siapkan perangkat Anda dan pantau terus notifikasinya!

Motorola Razr 60 Ultra Bocor: Spesifikasi Gahar & Desain Futuristik

0

Bayangkan sebuah smartphone lipat yang tidak hanya stylish, tetapi juga dibekali dengan performa tinggi dan layar super canggih. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Motorola Razr 60 Ultra—yang kemungkinan besar akan dipasarkan sebagai Razr+ 2025 di Amerika Utara—siap mengguncang pasar dengan spesifikasi yang membuat kompetitor ketar-ketir. Apakah ini akhir dari dominasi Samsung di segmen ponsel lipat?

Motorola telah lama dikenal sebagai pelopor desain flip phone, dan dengan Razr 60 Ultra, mereka tampaknya tidak main-main. Setelah serangkaian bocoran sebelumnya mengungkap desainnya, kini daftar spesifikasi lengkapnya muncul ke permukaan. Mari kita selami lebih dalam apa yang ditawarkan oleh perangkat ini.

Jika Anda mencari smartphone lipat dengan performa tinggi dan layar yang memukau, Razr 60 Ultra mungkin menjadi jawabannya. Berikut adalah rincian lengkap berdasarkan bocoran terbaru.

Layar Super Canggih dengan Refresh Rate Tinggi

Razr 60 Ultra dikabarkan akan memiliki layar utama berukuran 7 inci dengan resolusi 1440p dan teknologi LTPO AMOLED. Yang membuatnya istimewa adalah refresh rate 165 Hz, yang menjamin pengalaman visual yang sangat halus, baik saat menelusuri menu atau bermain game. Bahkan, touch response rate-nya mencapai 300 Hz dalam mode game dan 130 Hz untuk penggunaan normal. Dengan puncak kecerahan hingga 4.500 nit, layar ini tetap jelas terbaca bahkan di bawah sinar matahari langsung.

Tak kalah mengesankan, layar penutupnya berukuran 4 inci juga menggunakan panel LTPO AMOLED dengan refresh rate 165 Hz dan kecerahan puncak 3.000 nit. Touch response rate-nya bervariasi antara 120 Hz dan 165 Hz, tergantung penggunaan.

Ditenagai Snapdragon 8 Elite & RAM 16GB

Di bawah kapnya, Razr 60 Ultra akan menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite, yang menjamin performa tinggi untuk multitasking dan gaming. Dibekali dengan 16GB RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0 berkapasitas 512GB, perangkat ini siap menangani segala tugas berat tanpa lag.

Sebuah benchmark run sebelumnya telah mengkonfirmasi kekuatan chipset ini, menunjukkan bahwa Motorola serius bersaing di segmen premium. Dengan kombinasi hardware ini, Razr 60 Ultra tidak hanya cepat, tetapi juga efisien dalam konsumsi daya.

Kamera 50MP dengan Ultrawide Macro

Motorola tampaknya melakukan perubahan signifikan pada sistem kamera Razr 60 Ultra. Perangkat ini akan memiliki kamera utama 50MP dengan OIS dan aperture f/1.8, serta kamera ultrawide 50MP yang juga mendukung mode makro. Menariknya, Motorola menghilangkan kamera telefoto yang ada di Razr 50 Ultra dan menggantinya dengan lensa ultrawide ini.

Untuk selfie, pengguna dapat mengandalkan kamera 50MP yang tertanam di layar utama. Dengan konfigurasi ini, Razr 60 Ultra siap bersaing dengan flagship lainnya dalam hal fotografi.

Baterai Besar & Pengisian Cepat

Dengan baterai berkapasitas 4.700 mAh, Razr 60 Ultra menjanjikan daya tahan yang lebih baik dibanding pendahulunya. Perangkat ini juga mendukung pengisian cepat 68W secara kabel dan 30W secara nirkabel, memastikan Anda tidak perlu menunggu lama untuk mengisi ulang daya.

Dimensinya cukup ramping, dengan ukuran 171.48 x 73.99 x 7.29 mm saat terbuka, dan berat hanya 199 gram. Dengan desain yang ringkas dan ringan, Razr 60 Ultra tetap nyaman digunakan sehari-hari.

Android 15 & Tanggal Peluncuran

Razr 60 Ultra akan langsung menjalankan Android 15 saat diluncurkan, memberikan pengalaman software terbaru dari Google. Perangkat ini diperkirakan akan diumumkan pada 24 April mendatang, bersamaan dengan Razr 60 dan kemungkinan model Edge 60 baru.

Dengan spesifikasi yang mengesankan dan desain yang futuristik, apakah Motorola Razr 60 Ultra akan menjadi pesaing serius bagi Samsung Galaxy Z Flip? Jawabannya mungkin akan segera terungkap.

Honor X60 GT Bocoran Spesifikasi dan Tanggal Rilis yang Bikin Penasaran

0

Pernahkah Anda membayangkan ponsel dengan baterai raksasa yang bisa bertahan berhari-hari, ditambah performa flagship dengan harga terjangkau? Bocoran terbaru tentang Honor X60 GT mungkin akan memenuhi fantasi Anda. Ponsel ini resmi dibuka untuk pra-pemesanan di toko online Honor China, dengan peluncuran yang diprediksi terjadi pada 22 April mendatang.

Honor X60 GT bukan sekadar varian biasa. Ia hadir sebagai bagian dari trio perangkat “GT” yang akan diluncurkan Honor pekan depan, bersama Honor GT Pro dan Honor Pad GT. Ponsel ini diposisikan sebagai pelengkap Honor X60 yang sudah beredar di pasaran, dengan sejumlah peningkatan signifikan yang patut diperhitungkan.

Lantas, apa saja yang membuat Honor X60 GT layak ditunggu? Mari kita selami lebih dalam spesifikasi dan fitur unggulannya.

Desain dan Warna yang Menawan

Honor X60 GT akan hadir dalam dua pilihan warna yang belum diungkap secara detail. Namun, bocoran dari toko online Honor China menunjukkan desain yang elegan dengan sentuhan premium. Sebagai ponsel dengan label “GT”, kemungkinan besar perangkat ini akan mengusung bodi ramping namun kokoh, mengikuti jejak pendahulunya yang sukses di pasaran.

Baterai Raksasa dan Charging Super Cepat

Salah satu fitur yang paling dinantikan adalah kapasitas baterainya. Honor X60 GT dikabarkan akan dibekali baterai dengan kapasitas rated 6.120 mAh, yang kemungkinan akan dipasarkan sebagai 6.300 mAh (typical capacity). Angka ini termasuk jumbo untuk kelas ponsel mid-range, menjanjikan daya tahan baterai yang luar biasa.

Tak hanya itu, ponsel ini juga akan mendukung fast charging 90W. Artinya, Anda bisa mengisi baterai dari 0% ke 100% dalam waktu yang sangat singkat. Kombinasi baterai besar dan charging cepat ini menjadi solusi sempurna bagi pengguna aktif yang sering mobilitas tinggi.

Performa Flagship dengan Snapdragon 8+ Gen 1

Di balik bodinya yang mungkin terlihat sederhana, Honor X60 GT diprediksi akan ditenagai oleh chipset Snapdragon 8+ Gen 1. Ya, Anda tidak salah baca. Honor tampaknya akan membawa performa flagship ke segmen yang lebih terjangkau dengan pilihan chipset ini.

Dikombinasikan dengan RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB, Honor X60 GT siap menangani multitasking berat dan gaming high-end tanpa lag. Pilihan spesifikasi ini cukup mengejutkan mengingat biasanya chipset sekelas Snapdragon 8+ Gen 1 hanya ada di ponsel flagship premium.

Harga dan Ketersediaan

Honor X60 GT saat ini sudah bisa dipesan secara pre-order di China melalui toko online resmi Honor. Peluncuran resminya dijadwalkan pada 22 April 2025. Sayangnya, belum ada informasi resmi mengenai harga atau ketersediaan global di luar China.

Berdasarkan posisinya sebagai varian GT dari seri X60, kemungkinan besar ponsel ini akan dibanderol dengan harga yang kompetitif di kelas mid-range premium. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, Honor X60 GT berpotensi menjadi salah satu ponsel dengan value for money terbaik di tahun 2025.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Honor X60 GT layak masuk dalam daftar belanja teknologi tahun ini? Dengan kombinasi baterai besar, performa tinggi, dan harga yang mungkin terjangkau, ponsel ini berpotensi menjadi dark horse di pasar smartphone global.

BYD Sealion 06 Resmi Terdaftar: PHEV dan EV Siap Guncang Pasar

0

Pernahkah Anda membayangkan mobil listrik dengan desain futuristik dan performa tangguh sekaligus ramah lingkungan? BYD, raksasa otomotif asal China, baru saja mengukir babak baru dengan mendaftarkan model terbarunya, Sealion 06, ke Kementerian Perindustrian dan Informatisasi China (MIIT). Langkah ini menegaskan komitmen BYD dalam memperluas jajaran Ocean series-nya, yang sudah mencakup nama-nama seperti Seagull, Dolphin, Seal, dan Sealion.

Sealion 06 bukan sekadar tambahan biasa di lini BYD. Model ini hadir dengan dua varian: plug-in hybrid (PHEV) dan pure electric (EV), memenuhi kebutuhan beragam konsumen. Dengan dimensi 4810/1920/1675 mm (panjang/lebar/tinggi) dan wheelbase 2820 mm, Sealion 06 menawarkan ruang kabin yang lapang untuk kenyamanan maksimal.

Lantas, apa saja keunggulan yang ditawarkan oleh Sealion 06? Mari kita telusuri lebih dalam.

Spesifikasi dan Performa: Kombinasi Semakin Tangguh

Varian PHEV Sealion 06 dibekali mesin 1.5L BYD472QC yang menghasilkan tenaga 74 kW, dipadukan dengan motor listrik TZ210XYC berdaya 70 kW dan output puncak 160 kW. Kombinasi ini tidak hanya efisien dalam konsumsi bahan bakar tetapi juga memberikan akselerasi yang responsif.

Sementara itu, varian pure electric menawarkan dua opsi motor listrik, meski detail spesifiknya masih ditutup rapat. Namun, mengacu pada rekam jejak BYD dalam pengembangan EV, performa dan jarak tempuh Sealion 06 diprediksi akan menjadi salah satu yang terbaik di segmennya.

Desain: Futuristik dengan Sentuhan Khas Ocean Series

Sealion 06 mengadopsi bahasa desain terbaru BYD dengan lampu depan berlapis ganda dan air intake dinamis di kedua sisi fascia depan. Baik varian PHEV maupun EV memiliki elemen desain yang konsisten, memperkuat identitas keluarga Ocean series.

Beberapa detail unik termasuk desain gagang pintu baru dan lampu belakang yang mengikuti gaya klasik lini Ocean series. Desain ini tidak hanya stylish tetapi juga aerodinamis, membantu meningkatkan efisiensi energi.

Strategi BYD: Menyatukan Nama untuk Segmen Sedan dan SUV

BYD berencana menyederhanakan konvensi penamaan produknya. Semua model sedan akan menggunakan nama “Seal”, sementara SUV akan mengusung nama “Sealion”. Langkah ini bertujuan menciptakan matriks produk yang lebih terstruktur, mulai dari kendaraan kecil hingga besar.

Menariknya, Sealion 06 memiliki nama berbeda di beberapa pasar. Di Eropa, model ini dipasarkan sebagai BYD Seal U, menunjukkan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan preferensi regional.

Dengan peluncuran Sealion 06, BYD semakin memperkuat posisinya di pasar kendaraan ramah lingkungan. Apakah model ini akan menjadi pesaing tangguh bagi Tesla dan produsen Eropa? Waktu yang akan menjawabnya.

Google Beri Akses Gratis AI Premium dan Cloud 2TB untuk Mahasiswa AS

0

Telset.id – Mahasiswa di Amerika Serikat baru saja mendapat kejutan menarik dari Google. Perusahaan teknologi raksasa itu memberikan akses gratis ke paket Google One AI Premium Plan, yang biasanya berharga $19,99 per bulan. Penawaran ini mencakup tools AI canggih seperti Gemini Advanced, NotebookLM Plus, dan penyimpanan cloud 2TB—semuanya gratis hingga semester musim semi 2026.

Promo ini sengaja diluncurkan bertepatan dengan musim ujian akhir. Google mengklaim inisiatif ini bertujuan membantu mahasiswa belajar lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi AI terbaru. “Kami ingin memberikan alat terbaik untuk mendukung produktivitas akademik,” jelas perwakilan Google dalam rilis resminya.

Apa Saja yang Didapat Mahasiswa?

Berikut fitur-fitur unggulan dalam paket ini:

  • Gemini Advanced: Asisten AI berbasis model Gemini 2.5 Pro dengan fitur Canvas (bantuan menulis), Gemini Live (brainstorming real-time), dan Deep Research (analisis topik kompleks).
  • NotebookLM Plus: Alat catatan digital yang bisa mengubah silabus atau dokumen penelitian menjadi panduan belajar, peta konsep visual, hingga ringkasan audio.
  • Integrasi Gemini di Docs, Sheets, dan Slides: Mempercepat penyusunan tugas dengan AI langsung di aplikasi produktivitas.
  • Veo 2 dan Whisk: Tools kreasi video pendek dan animasi berbasis teks/image prompt, cocok untuk proyek kreatif.
  • Penyimpanan 2TB: Kapasitas besar untuk menyimpan ribuan file tugas, foto, atau video proyek kuliah.

Menariknya, Google sengaja membandingkan fitur ini dengan pesaing seperti ChatGPT dan Perplexity. “Kami yakin kombinasi AI dan cloud storage akan menjadi solusi lengkap untuk kebutuhan akademik,” tambah mereka.

Cara Mendaftar dan Batas Waktu

Untuk mengklaim penawaran, mahasiswa AS harus:

  1. Verifikasi status mahasiswa melalui situs Google sebelum 30 Juni 2025.
  2. Menggunakan akun Google terdaftar dengan domain email kampus (.edu).

Sayangnya, program ini belum tersedia untuk mahasiswa di luar AS. Namun, Google menyatakan sedang mempertimbangkan ekspansi ke negara lain jika respons positif.

Analis pendidikan teknologi, Dr. Rachel Tan, menyebut langkah Google ini sebagai “strategi penetrasi pasar yang cerdas.” Dalam wawancara eksklusif dengan Telset.id, ia menjelaskan, “Dengan membiasakan mahasiswa menggunakan ekosistem Google sejak dini, mereka menciptakan loyalitas jangka panjang.”

Bagi Anda yang sedang menempuh studi di AS, jangan lewatkan kesempatan emas ini. Bagaimana pendapat Anda tentang peran AI dalam pendidikan? Share di kolom komentar!

Motorola G86 Bocoran: Desain Premium Mirip Edge Series

0

Telset.id – Motorola mungkin sedang menyiapkan kejutan besar untuk segmen smartphone mid-range. Bocoran terbaru menunjukkan Moto G86, ponsel yang biasanya masuk kategori budget, kini mengadopsi desain premium layaknya seri Edge. Apakah ini tanda Motorola ingin menyamakan bahasa desain di seluruh lini produknya?

Gambar yang beredar memperlihatkan Moto G86 dalam dua varian warna: ungu dan biru tua. Yang menarik, versi ungu menggunakan panel belakang dengan material felt dan tekstil—pilihan yang jarang ditemui di ponsel kelas menengah. Sementara itu, varian biru mengusung tekstur faux leather yang lebih familiar namun tetap terkesan mewah. Langkah ini jelas berbeda dari kebiasaan Motorola yang biasanya mengandalkan plastik dengan finishing glossy atau matte untuk seri G.

Spesifikasi Unggulan

Tak hanya desain, Moto G86 juga dibekali fitur yang biasanya ditemukan di ponsel lebih mahal. Layarnya flat dengan bezel tipis di sisi samping, meski bezel atas dan bawah masih terlihat agak tebal. Di bagian kamera, Motorola memasang sensor utama 50 MP berbasis Sony Lytia dengan dukungan optical image stabilization (OIS). Sensor Lytia dikenal memiliki performa solid dan sering digunakan di ponsel mid-to-high-end.

Dukungan Dolby Atmos juga dikonfirmasi, menunjukkan perhatian Motorola terhadap kualitas audio. Bocoran lain mengungkapkan bahwa ponsel ini akan dibekali RAM 8GB dan penyimpanan internal 256GB. Harga yang diisukan sekitar €330 di Eropa, menjadikannya pilihan menarik untuk segmen mid-range.

Ketersediaan Global Masih Dipertanyakan

Sayangnya, belum ada informasi resmi mengenai tanggal peluncuran atau ketersediaan di luar Eropa. Mengingat pendahulunya, Moto G85, tidak pernah dirilis di AS, kemungkinan besar G86 juga akan melewatkan pasar Amerika. Jika benar demikian, ini bisa menjadi kabar mengecewakan bagi penggemar Motorola di sana.

Dengan desain yang mencuri perhatian dan spesifikasi menjanjikan, Moto G86 berpotensi menjadi pesaing kuat di kelas mid-range. Pertanyaannya, akankah Motorola membawanya ke pasar global, atau hanya menjadi eksklusif untuk wilayah tertentu?

iPhone Produksi Naik 4 Juta Unit, Samsung Paling Diuntungkan

0

Telset.id – Dalam langkah tak terduga, Apple dikabarkan meningkatkan produksi iPhone dan iPad secara signifikan untuk kuartal kedua 2025. Menurut laporan terbaru dari Morgan Stanley, raksasa teknologi asal Cupertino itu menaikkan target produksi iPhone dari 41 juta menjadi 45 juta unit. Sementara itu, produksi iPad juga mengalami peningkatan dari 11,5 juta menjadi 13 juta unit. Lonjakan ini mencerminkan kenaikan tahunan sebesar 15% untuk iPhone dan 24% untuk iPad.

Apa yang mendorong keputusan ini? Ternyata, ketidakpastian tarif perdagangan antara AS dan China menjadi faktor utama. Dengan ketegangan perdagangan yang terus memanas dan kebijakan tarif Trump yang berpotensi berubah, Apple tampaknya memilih untuk berjaga-jaga. Meskipun ponsel dan beberapa komponen teknologi sementara dikecualikan dari tarif AS, kebijakan yang berubah-ubah memaksa Apple untuk mengambil langkah antisipatif.

Diversifikasi Produksi: Strategi Apple Menghadapi Ketidakpastian

Apple tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memperluas basis manufakturnya. China dan Vietnam tetap menjadi pusat produksi utama, namun kedua negara ini menghadapi risiko kenaikan tarif masing-masing hingga 145% dan 46%. Untuk mengurangi ketergantungan, Apple semakin gencar memindahkan sebagian produksinya ke India dan Brasil, terutama untuk model iPhone 16e yang akan datang.

Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Apple dalam mengamankan rantai pasokannya. Dengan menyebarkan lokasi produksi, perusahaan berusaha meminimalkan dampak gangguan di satu wilayah terhadap keseluruhan operasinya.

Samsung dan Pemasok Korea Selatan Menuai Keuntungan

Peningkatan produksi Apple ini ternyata membawa angin segar bagi para pemasok komponen asal Korea Selatan. Samsung Display, LG Display, dan LG Innotek—yang memasok layar dan modul kamera untuk Apple—menjadi pihak yang paling diuntungkan. Fakta mengejutkan terungkap: lebih dari 80% pendapatan LG Innotek tahun lalu berasal dari pesanan Apple. Sementara itu, Samsung Display mengandalkan Apple untuk 40% pemasukannya.

Yang menarik, perangkat yang diproduksi saat ini bukanlah model baru, melainkan varian iPhone dan iPad yang sudah diluncurkan sebelumnya. Tampaknya, Apple sengaja menimbun stok sebelum meluncurkan iPhone 17 di akhir tahun ini. Jika tekanan tarif mereda, strategi ini akan memberikan fleksibilitas lebih bagi Apple memasuki musim penjualan tinggi di akhir tahun.

Dengan langkah proaktif ini, Apple membuktikan bahwa mereka tidak mau mengambil risiko. Alih-alih menunggu kebijakan perdagangan yang tidak pasti, perusahaan memilih untuk bertindak cepat demi menjaga kelancaran pasokan. Bagi konsumen, ini berarti stok iPhone dan iPad akan tetap tersedia meski terjadi gejolak perdagangan global.