Beranda blog Halaman 180

HMD Skyline 2 Bocor: Rilis Juli 2025 dengan Peningkatan Spesifikasi?

0

Telset.id – Jika Anda penggemar smartphone dengan performa tangguh dan desain premium, bersiaplah untuk kabar terbaru tentang HMD Skyline 2. Bocoran dari akun X yang dikenal akurat soal HMD mengindikasikan bahwa penerus Skyline akan meluncur tepat setahun setelah pendahulunya, yakni Juli 2025. Namun, apa saja yang bisa kita harapkan dari seri terbaru ini?

HMD Skyline pertama, yang dirilis Juli 2024, sukses menarik perhatian dengan spesifikasi solid seperti layar P-OLED 6,55 inci beresolusi 1080×2400, refresh rate 144 Hz, dan chipset Snapdragon 7s Gen 2. Kamera utamanya 108 MP dengan OIS, didukung lensa telephoto 50 MP (2x zoom) dan ultrawide 13 MP. Dengan baterai 4.600 mAh dan dukungan pengisian nirkabel magnetik 15W, Skyline menjadi salah satu pilihan menarik di kelas menengah atas.

Bocoran dan Ekspektasi untuk Skyline 2

Sayangnya, bocoran kali ini belum mengungkap detail spesifik tentang Skyline 2. Namun, jika mengikuti tren industri, beberapa peningkatan bisa diprediksi:

  • Chipset Lebih Kencang: Snapdragon 7s Gen 2 mungkin digantikan varian terbaru atau bahkan lompat ke seri 8 Gen untuk performa lebih gahar.
  • Layar Lebih Ciamik: Peningkatan brightness HDR atau refresh rate adaptif bisa jadi opsi.
  • Kamera dengan AI Lebih Canggih: Penyempurnaan software processing dan kemungkinan penambahan fitur videografi pro.
  • Baterai dan Pengisian Cepat: Kapasitas mungkin bertambah, atau dukungan wireless charging lebih cepat.

Uniknya, HMD disebutkan akan menulis angka “2” dalam nama Skyline 2 dengan format superscript (pangkat). Detail kecil ini mungkin jadi ciri khas branding mereka, meski belum jelas apakah berpengaruh pada pengalaman pengguna.

Analisis Pasar: Akankah Skyline 2 Bersaing Ketat?

Dengan jadwal rilis pertengahan 2025, Skyline 2 akan berhadapan dengan rival seperti Galaxy A series terbaru atau Xiaomi 14 Lite. Kunci suksesnya terletak pada:

  • Harga Kompetitif: Skyline pertama dijual sekitar Rp6 jutaan. Jika HMD bisa mempertahankan banderol dengan spesifikasi lebih baik, peluang menang besar.
  • Diferensiasi Fitur: Pengisian nirkabel magnetik di Skyline pertama adalah nilai tambah. Skyline 2 perlu membawa inovasi serupa.
  • Dukungan Software Jangka Panjang: Komitmen update Android dan keamanan jadi faktor penting bagi konsumen.

HMD Global, yang dikenal sebagai “penerus” Nokia di era Android, terus berusaha membangun identitas sendiri. Skyline 2 bisa menjadi penentu apakah mereka mampu bertahan di pasar yang didominasi raksasa seperti Samsung dan Xiaomi.

Kami akan terus memantau perkembangan bocoran ini. Pastikan ikuti Telset.id untuk update terbaru seputar HMD Skyline 2 dan gadget terkini lainnya!

Realme 14T Bocor di Google Play Console: Spesifikasi dan Tanggal Rilis

0

Telset.id – Realme kembali memanaskan persaingan smartphone mid-range dengan kehadiran Realme 14T yang baru saja terlihat di Google Play Console. Bocoran ini mengungkap spesifikasi lengkap dan tanggal rilis resmi yang sudah di depan mata. Apakah ponsel ini layak ditunggu?

Menurut daftar yang muncul di Google Play Console, Realme 14T akan ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 6300, dipadukan dengan RAM 8GB. Yang menarik, ponsel ini akan langsung menjalankan Android 15 begitu dibuka dari kotaknya. Layarnya memiliki resolusi 1080×2400 piksel dan diklaim sebagai panel AMOLED dengan kecerahan puncak mencapai 2.100 nit—cukup untuk penggunaan di bawah terik matahari.

Realme juga telah mengonfirmasi beberapa fitur unggulan lainnya. Realme 14T dilengkapi dengan ketahanan IP69 terhadap debu dan air, baterai berkapasitas besar 6.000 mAh yang mendukung pengisian cepat 45W, serta kamera utama 50 MP. Dengan spesifikasi seperti ini, Realme sepertinya ingin menargetkan pengguna yang mengutamakan daya tahan dan performa harian.

Desain dan Warna yang Menarik

Realme 14T akan tersedia dalam tiga pilihan warna: Silken Green, Violet Grace, dan Stain Ink. Kombinasi warna ini terlihat elegan dan cocok untuk berbagai selera. Sayangnya, belum ada gambar resmi yang bocor untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang desain fisiknya.

Ketersediaan dan Pertanyaan Besar

Yang cukup mengejutkan, Realme 14T ternyata sudah beredar di Polandia selama beberapa hari. Namun, sepertinya belum banyak yang menyadarinya. Apakah ini strategi peluncuran bertahap atau sekadar kesalahan distribusi? Realme sendiri belum memberikan penjelasan resmi.

Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, Realme 14T berpotensi menjadi pesaing serius di segmen mid-range. Tanggal rilis resminya diumumkan pada 25 April 2025, jadi tunggu saja kejutan apa lagi yang akan dibawa oleh Realme.

6 Film Horor Netflix yang Harus Ditonton Sekarang Juga

0

Telset.id – Jika Anda penggemar film horor dan sedang mencari rekomendasi menegangkan di Netflix, inilah saat yang tepat untuk mengeksplorasi koleksi mereka. Meskipun Netflix tidak selalu dikenal sebagai gudangnya film horor, platform ini menawarkan beberapa judul berkualitas yang terkait dengan rilisan terbaru atau karya para bintang, sutradara, dan penulis ternama. Berikut enam film horor di Netflix yang wajib Anda tonton sekarang juga.

1. Talk to Me: Permainan yang Berujung Maut

Film debut dari duo sutradara Danny dan Michael Philippou ini menjadi sorotan berkat ceritanya yang unik dan menegangkan. Talk to Me mengisahkan tentang sekelompok remaja yang terlibat dalam permainan mengundang roh menggunakan tangan boneka. Namun, permainan ini berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka tidak bisa mengendalikan kekuatan gelap yang mereka panggil. Dengan Bring Her Back, film terbaru mereka, yang akan tayang pada 30 Mei, tidak ada salahnya menyegarkan ingatan dengan menonton Talk to Me terlebih dahulu.

2. Cam: Identitas yang Direbut

Dibintangi oleh Madeline Brewer, yang juga dikenal lewat perannya di The Handmaid’s Tale, Cam adalah film horor psikologis yang mengangkat tema teknologi dan identitas. Brewer memerankan seorang model webcam yang terkejut ketika melihat dirinya sendiri—atau seseorang yang mirip dengannya—mengambil alih akunnya. Film ini tidak hanya menegangkan tetapi juga memberikan perspektif unik tentang dunia digital yang penuh bahaya.

3. His House: Horor yang Membawa Trauma

Wunmi Mosaku, yang baru-baru ini memukau penonton lewat penampilannya di Sinners, juga bersinar dalam film horor supernatural ini. His House bercerita tentang sepasang suami-istri pengungsi dari Sudan Selatan yang harus menghadapi teror dari masa lalu mereka di rumah baru mereka di London. Film ini tidak hanya menawarkan ketegangan horor tetapi juga kisah emosional tentang trauma dan harapan.

4. I Know What You Did Last Summer: Nostalgia Slasher Klasik

Dengan reboot film ini yang akan dirilis pada 18 Juli, tidak ada salahnya menonton versi aslinya yang dirilis pada 1997. Dibintangi oleh Jennifer Love Hewitt dan Freddie Prinze Jr., film slasher ini adalah salah satu ikon genre horor tahun 90-an. Ceritanya tentang sekelompok remaja yang dikejar pembunuh setelah menutupi kecelakaan fatal, I Know What You Did Last Summer tetap relevan hingga sekarang.

5. Mr. Harrigan’s Phone: Horor Teknologi ala Stephen King

Diadaptasi dari cerita pendek Stephen King, film ini mengeksplorasi hubungan antara teknologi dan dunia supernatural. Mr. Harrigan’s Phone berkisah tentang seorang anak laki-laki yang menemukan bahwa telepon milik almarhum temannya masih bisa digunakan untuk berkomunikasi—dengan konsekuensi yang mengerikan. Dengan The Life of Chuck, film lain dari sutradara Mike Flanagan, yang akan tayang pada 6 Juni, film ini layak ditonton sebagai pengantar.

6. Little Evil: Komedi Horor yang Menghibur

Bagi Anda yang ingin horor dengan sentuhan komedi, Little Evil adalah pilihan tepat. Dibintangi oleh Adam Scott, film ini menceritakan seorang ayah tiri yang mulai mencurigai anak tirinya adalah antikristus. Sutradara Eli Craig, yang juga dikenal lewat Tucker & Dale vs. Evil, berhasil menciptakan keseimbangan sempurna antara horor dan humor.

Dari horor psikologis hingga slasher klasik, keenam film ini menawarkan pengalaman menonton yang beragam. Jadi, siapkan popcorn dan lampu redup—Anda akan membutuhkannya!

Jangan Ucapkan “Tolong” dan “Terima Kasih” ke ChatGPT, Ini Alasannya

0

Telset.id – Pernahkah Anda mengucapkan “tolong” atau “terima kasih” saat berinteraksi dengan ChatGPT? Jika iya, mungkin Anda termasuk salah satu dari jutaan pengguna yang berusaha bersikap sopan meski sedang berbicara dengan kecerdasan buatan. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini ternyata membebani OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, hingga jutaan dolar?

CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan ini melalui akun X (sebelumnya Twitter). Menurutnya, setiap kali pengguna menambahkan kata-kata seperti “tolong” atau “terima kasih” dalam prompt mereka, perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pemrosesan kata-kata tersebut. Biaya ini terkait langsung dengan konsumsi listrik yang dibutuhkan oleh sistem AI.

Mengapa Kata-Kata Sopan Bisa Mahal?

Pertanyaan ini muncul dari seorang pengguna X dengan akun @tomieinlove, yang penasaran berapa besar biaya listrik yang dikeluarkan OpenAI akibat kebiasaan pengguna mengucapkan kata-kata sopan. Altman menjawab dengan santai, “Puluhan juta dolar terpakai dengan baik. Anda tidak akan pernah tahu.”

Jawaban ini mengindikasikan bahwa meskipun biayanya signifikan, OpenAI tidak terlalu mempersoalkan beban tambahan tersebut. Namun, dari sisi teknis, setiap kata yang dimasukkan ke dalam ChatGPT memerlukan pemrosesan oleh model AI, yang berarti mengonsumsi daya listrik lebih banyak.

Bagaimana ChatGPT Mengonsumsi Listrik?

Model AI seperti ChatGPT membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar. Pelatihan dan operasionalnya bergantung pada hardware canggih seperti GPU (Graphics Processing Unit) dan TPU (Tensor Processing Unit), yang dikenal sangat haus daya. Selain itu, sistem pendingin untuk mencegah overheating juga membutuhkan listrik dalam jumlah besar.

Sebagai gambaran, pelatihan model AI seperti GPT-4 bisa menghabiskan ratusan hingga ribuan megawatt-hour. Setiap prompt yang dimasukkan pengguna, termasuk kata-kata tambahan seperti “tolong” atau “terima kasih”, menambah beban komputasi dan, pada akhirnya, biaya operasional.

Apakah Kita Harus Berhenti Bersikap Sopan ke AI?

Meskipun biayanya tinggi, Altman tampaknya tidak ingin pengguna berhenti bersikap sopan. Jawabannya yang ringan menunjukkan bahwa OpenAI siap menanggung biaya ini sebagai bagian dari interaksi alami antara manusia dan AI. Namun, bagi pengguna yang peduli dengan efisiensi, mungkin lebih baik langsung ke inti permintaan tanpa tambahan kata-kata yang tidak perlu.

Di sisi lain, kebiasaan ini juga mencerminkan bagaimana manusia secara alami memperlakukan AI seperti layaknya manusia lain. Ini menjadi bukti bahwa mesin pun bisa memengaruhi cara kita berkomunikasi, bahkan dalam hal kesopanan.

Jadi, lain kali Anda menggunakan ChatGPT, pertimbangkan untuk langsung ke pokok permintaan. Tapi jika Anda tetap ingin mengucapkan “terima kasih”, setidaknya sekarang Anda tahu bahwa kata-kata itu bernilai jutaan dolar.

Viral di TikTok, Apa Itu Italian Brainrot dan Meme Anomali?

0

Telset.id – Jika Anda pengguna aktif TikTok, pasti sudah tidak asing dengan deretan karakter absurd bernama Italian Brainrot atau meme anomali. Dari hiu bersepatu hingga kentungan berkaki manusia, tren ini membanjiri linimasa dengan keanehan yang justru membuatnya viral. Tapi, apa sebenarnya fenomena ini?

Italian Brainrot adalah kreasi animasi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang menggabungkan makhluk hidup dengan benda mati, sering kali dalam bentuk antropomorfik. Karakter-karakter ini muncul dalam format video, gambar, atau meme dengan gaya “brainrot”—istilah slang internet untuk konten absurd yang sengaja dibuat tidak masuk akal.

Dari Tralalero Tralala hingga Tung Tung Tung Sahur

Meme anomali ini memiliki banyak variasi, masing-masing dengan nama unik. Salah satu yang paling populer adalah Tralalero Tralala, seekor hiu dengan sirip menyerupai kaki yang mengenakan sepatu. Ada juga Tung Tung Tung Sahur, karakter kentungan berkaki dan berwajah manusia yang konon muncul jika Anda tidak bangun sahur. Tidak ketinggalan Bombardiro Crocodillo, buaya dengan badan pesawat tempur.

Uniknya, video-video ini biasanya dilengkapi narasi berbahasa Italia yang dibacakan oleh suara AI. Namun, seiring perkembangannya, bahasa dan cerita pun beradaptasi, termasuk versi bahasa Indonesia yang dipopulerkan oleh akun TikTok @noxaasht.

Asal-Usul dan Popularitas

Menurut Know Your Meme, Italian Brainrot pertama kali muncul di TikTok sekitar awal Januari 2024. Video awal menampilkan Tralalero Tralala dengan narasi Italia, yang kemudian memicu munculnya variasi karakter lain. Di Indonesia, tren ini meledak berkat video Tung Tung Tung Sahur yang telah ditonton lebih dari 65 juta kali.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana AI dan kreativitas internet bisa menciptakan tren global dalam hitungan minggu. Meski terlihat absurd, Italian Brainrot justru menjadi contoh sempurna bagaimana konten “brainrot” bisa menjadi viral karena daya tariknya yang tidak biasa.

Jadi, jika Anda melihat makhluk aneh berkeliaran di linimasa TikTok, sekarang Anda sudah tahu: itu bukan bug, tapi Italian Brainrot sedang beraksi.

AS Soroti QRIS dan Produk Bajakan di Mangga Dua Sebagai Hambatan Perdagangan

0

Telset.id – Pemerintahan Donald Trump kembali menyoroti kebijakan ekonomi Indonesia, kali ini melalui laporan terbaru Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR). Dalam dokumen bertajuk “2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers”, AS menuding sistem pembayaran QRIS (Quick Response Indonesia Standard) dan maraknya produk bajakan di Mangga Dua sebagai penghambat perdagangan. Apa implikasinya bagi hubungan dagang kedua negara?

USTR secara khusus menyoroti kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan penggunaan QRIS untuk transaksi domestik. Menurut mereka, aturan ini berpotensi meminggirkan sistem pembayaran lintas batas (cross-border payment) yang dikelola perusahaan AS. “Pemangku kepentingan internasional tidak diberi tahu tentang perubahan potensial dalam sistem QRIS,” tulis USTR dalam laporannya. Kritik ini muncul di tengah upaya Indonesia memperkuat ekosistem pembayaran digital nasional.

QRIS dan GPN: Perlindungan atau Proteksionisme?

Laporan USTR menyebut, aturan Bank Indonesia tentang Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) turut menjadi perhatian. BI mewajibkan semua transaksi kartu debit dan kredit ritel diproses melalui lembaga switching berlisensi yang berlokasi di Indonesia. Tak hanya itu, pembatasan ekuitas asing sebesar 20% bagi perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam GPN dinilai membatasi kompetisi.

Peraturan BI Nomor 19/08/2017 dan 19/10/PADG/2017 memang secara eksplisit mengatur bahwa perusahaan asing harus bermitra dengan penyedia lokal untuk mengelola transaksi pembayaran dalam negeri. Bagi AS, kebijakan ini dianggap tidak transparan dan berpotensi menghambat inovasi fintech global di Indonesia. Namun, dari sisi BI, aturan ini justru dibutuhkan untuk melindungi kedaulatan sistem pembayaran nasional.

Mangga Dua: Surga Bajakan yang Tak Kunjung Padam

Selain isu pembayaran digital, USTR juga menyoroti maraknya produk bajakan di pusat perbelanjaan Mangga Dua, Jakarta. “Mangga Dua masih menjadi pusat perbelanjaan populer untuk barang bajakan, mulai dari tas, dompet, mainan, hingga pakaian,” tulis laporan tersebut. AS menilai pemerintah Indonesia kurang serius menangani masalah ini, dengan minimnya tindakan hukum terhadap para pelaku.

Ironisnya, Mangga Dua justru menjadi destinasi belanja favorit turis asing yang mencari produk branded dengan harga murah. USTR mendesak Indonesia untuk memperkuat penegakan hukum di pasar ini, termasuk melalui Satgas Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual (HKI). Namun, akar masalahnya mungkin lebih dalam: permintaan pasar yang tinggi dan pengawasan yang longgar.

Laporan USTR ini muncul di tengah ketegangan dagang AS-Indonesia yang terus memanas. Sebelumnya, AS juga sempat mempertanyakan kebijakan mineral mentah Indonesia. Respons pemerintah Indonesia terhadap laporan terbaru ini patut ditunggu, terutama menyangkut dua isu sensitif: kedaulatan sistem pembayaran nasional dan penegakan hukum HKI. Bagaimana Indonesia akan menyeimbangkan kepentingan nasional dan tekanan dagang global?

Pembuat Sepatu Australia Beralih ke iPhone, Efisiensi Meningkat Drastis

0

Bayangkan toko sepatu mewah dengan deretan mesin kasir kuno yang berderit. Kini, bayangkan semua itu digantikan oleh iPhone yang ramping dan canggih. Itulah yang terjadi di R.M. Williams, pembuat sepatu ternama asal Australia yang memutuskan untuk meninggalkan teknologi lama dan beralih sepenuhnya ke perangkat Apple.

R.M. Williams bukan sekadar merek sepatu biasa. Didirikan pada 1932 oleh Reginald Murray Williams, perusahaan ini telah menjadi ikon budaya Australia dengan produk handmade-nya yang terkenal tahan lama. Namun, di balik kesan tradisionalnya, mereka justru menjadi pelopor dalam adopsi teknologi modern untuk operasional bisnis.

Lalu, bagaimana sebuah merek sepatu kelas atas bisa mengubah cara kerja mereka secara revolusioner? Jawabannya terletak pada iPhone dan aplikasi khusus yang mengubah segalanya.

Revolusi Ritel dengan iPhone

Dalam episode terbaru seri ‘Apple at Work’, Apple mengungkap bagaimana R.M. Williams menggunakan iPhone di hampir semua aspek bisnis ritel mereka. Kepala Teknologi perusahaan, Peter Ratcliffe, mengungkapkan bahwa peralihan ini telah membawa dampak signifikan.

“(iPhone) merevolusi pengalaman di dalam toko kami, menghasilkan peningkatan penjualan yang signifikan dan pengalaman pelanggan yang lebih personal,” kata Ratcliffe. Pernyataan ini bukan sekadar klaim kosong. Data internal menunjukkan bahwa penggunaan iPhone menghemat rata-rata satu jam per hari untuk setiap karyawan.

Aplikasi NewStore: Otak di Balik Transformasi

Kunci keberhasilan transformasi digital R.M. Williams terletak pada aplikasi NewStore yang dijalankan di iPhone perusahaan. Aplikasi ini memungkinkan:

  • Pengecekan stok secara real-time
  • Pencarian produk super cepat
  • Pemesanan barang khusus langsung dari lantai toko
  • Penerimaan pembayaran tanpa perlu mesin kasir terpisah

Dengan lebih dari 60 gerai di 15 negara, solusi ini terbukti sangat efektif untuk bisnis yang tersebar secara global. Kyle Grimshaw, Kepala Eksekutif Toko, menambahkan, “Beralih ke iPhone merupakan pengubah permainan. Kami bisa memberikan layanan pelanggan tingkat berikutnya.”

Dampak di Balik Layar

Manfaat iPhone tidak hanya terasa di lini depan. Perangkat ini juga digunakan untuk:

  1. Manajemen inventaris yang lebih akurat
  2. Penjadwalan 1.100+ karyawan
  3. Pemantauan metrik kinerja real-time
  4. Komunikasi internal yang lebih efisien

Bahkan proses pelatihan karyawan baru pun menjadi lebih sederhana. Materi pelatihan dan video penjualan dapat diakses langsung melalui iPhone, memungkinkan staf baru untuk beradaptasi dengan cepat.

Transformasi digital R.M. Williams menjadi bukti nyata bagaimana teknologi mobile bisa mengubah bisnis tradisional. Di era di banyak perusahaan masih bergantung pada sistem warisan (legacy system), langkah berani mereka patut diapresiasi. Pertanyaannya sekarang: bisnis tradisional mana lagi yang akan mengikuti jejak mereka?

Vivo X200 Ultra Resmi Rilis: Kamera Pro dengan Teknologi Mengerikan

0

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone flagship 2025 hanya soal performa dan desain, Vivo X200 Ultra siap mengubah persepsi itu. Resmi diluncurkan di China, perangkat ini membawa sistem kamera yang disebut “mengerikan” berkat kolaborasi dengan ZEISS dan teknologi pencitraan mutakhir. Tak hanya unggul di fotografi, videografi pun menjadi sorotan utama.

Layar dan Ketahanan: Premium Tanpa Kompromi

Vivo X200 Ultra mengusung layar LTPO AMOLED 6,82 inci dengan resolusi 2K (1440 x 3168 piksel) dan rasio screen-to-body 93,3%. Teknologi 10-bit dan dukungan Dolby Vision menjanjikan warna yang hidup dan akurat, sementara refresh rate 120Hz adaptif memastikan pengalaman visual yang mulus. Ketahanan ekstra dihadirkan melalui Armor Glass serta sertifikasi IP68/IP69, membuatnya tahan debu, air, bahkan kondisi ekstrem.

Dapur Pacu: Snapdragon 8 Elite dan Pendinginan Canggih

Di balik bodinya, Vivo X200 Ultra ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite berfabrikasi 3nm, dipadukan RAM LPDDR5X 16GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 1TB. Sistem pendingin canggih menjaga suhu tetap stabil selama penggunaan berat, sementara OriginOS 5 berbasis Android 15 menghadirkan fitur AI seperti transkripsi instan dan terjemahan real-time.

Baterai dan Fitur Tambahan: Daya Tahan Luar Biasa

Baterai 6000mAh dengan teknologi 3rd-Gen Silicon Anode dan Semi-Solid Battery tetap berfungsi optimal hingga suhu -20°C. Dukungan pengisian cepat 90W (50% dalam 10 menit) dan nirkabel 50W melengkapi paket ini, bersama sensor sidik jari ultrasonik, Wi-Fi 7, dan speaker stereo ganda.

Sistem Kamera: Kolaborasi Vivo dan ZEISS yang Memukau

Inilah jantung Vivo X200 Ultra:

  • Kamera Utama: Sensor Sony LYT-818 50MP (1/1.28 inci, f/1.69) dengan low-light superior.
  • Ultrawide: Sensor LYT-818 50MP (14mm) untuk bidangan luas.
  • Telephoto Periscope: Samsung HP9 200MP dengan zoom optik 3.7x dan HyperZoom 100x.
  • Depan: 50MP untuk selfie dan video call berkualitas tinggi.

Teknologi ZEISS APO Color Correction, perekaman 4K HDR 60 fps dengan Dolby Vision, serta dual-chip pencitraan (VS1 dan V3+) memastikan hasil profesional. Aksesori Photography Kit opsional termasuk grip kamera dan telekonverter 2,35x buatan ZEISS semakin menegaskan posisinya sebagai perangkat serius.

Harga dan Ketersediaan

Vivo X200 Ultra tersedia dalam tiga varian warna (hitam, merah, putih) dengan harga mulai CNY 6,499 (Rp14,9 juta) untuk versi 12GB+256GB. Varian tertinggi 16GB+1TB dengan Satellite Communication dan Photography Kit dibanderol CNY 9,699 (Rp22,3 juta). Peluncuran global belum diumumkan, tetapi antusiasme pasar sudah terasa.

Dengan spesifikasi dan harga ini, Vivo X200 Ultra tak hanya menantang dominasi Huawei dan Xiaomi, tetapi juga memberi opsi menarik bagi fotografer mobile yang mengutamakan kualitas tanpa kompromi.

Cara Mudah Membuat Efek Bokeh Profesional dengan Smartphone

0

Telset.id – Pernah melihat foto dengan latar belakang buram yang indah dan bertanya-tanya bagaimana cara membuatnya? Efek bokeh, yang dulu hanya bisa dihasilkan oleh kamera DSLR, kini bisa Anda ciptakan dengan mudah menggunakan smartphone. Teknik ini tak hanya menambah kesan profesional pada foto, tetapi juga membuat subjek utama lebih menonjol.

Bokeh, berasal dari bahasa Jepang “boke” yang berarti kabur, adalah efek visual yang menciptakan latar belakang buram dengan lingkaran cahaya lembut. Efek ini sering digunakan dalam fotografi portrait dan close-up untuk mengisolasi subjek dari latar belakang yang ramai. Kabar baiknya, Anda tidak perlu membeli kamera mahal untuk mencapainya—cukup manfaatkan fitur atau aplikasi pihak ketiga di smartphone Anda.

Apa Itu Efek Bokeh?

Efek bokeh merujuk pada kualitas area yang tidak fokus dalam sebuah foto. Lingkaran cahaya yang muncul di latar belakang biasanya dihasilkan oleh lensa kamera dengan aperture lebar, yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Pada fotografi digital, bentuk lensa kamera menentukan bagaimana lingkaran cahaya tersebut terlihat.

Teknik ini sangat populer di kalangan fotografer DSLR dan film, tetapi kini bisa ditiru dengan smartphone. Dengan bokeh, Anda bisa menambahkan sentuhan artistik pada foto portrait, close-up, atau gambar lainnya di mana latar belakang tidak perlu tajam. Begitu Anda mengenalinya, Anda akan mulai melihat efek ini di mana-mana—dari iklan produk hingga foto-foto di media sosial.

Cara Membuat Efek Bokeh dengan Smartphone

Jika Anda memiliki smartphone dengan kamera dual-lens, membuat efek bokeh sangatlah mudah. Kamera ini mengambil dua gambar sekaligus dan menggabungkannya untuk menciptakan kedalaman bidang yang diinginkan. Anda tinggal memilih bagian yang ingin difokuskan dan area yang ingin diburamkan.

Content image for article: Cara Mudah Membuat Efek Bokeh Profesional dengan Smartphone

Beberapa smartphone flagship dari Apple, Google, atau Samsung bahkan memiliki fitur bokeh bawaan. Cukup buka mode portrait atau serupa, dan kamera akan secara otomatis mengaburkan latar belakang. Beberapa model bahkan menawarkan kamera depan dual-lens untuk selfie dengan efek bokeh yang memukau.

Namun, jika smartphone Anda hanya memiliki kamera tunggal, jangan khawatir. Anda tetap bisa menciptakan efek bokeh dengan bantuan aplikasi pihak ketiga seperti AfterFocus atau Bokeh Lens. Aplikasi ini menggunakan algoritma untuk memisahkan foreground dan background, lalu mengaburkan bagian yang diinginkan. Cobalah beberapa aplikasi untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Tips Memaksimalkan Efek Bokeh

  • Pilih Subjek yang Kontras: Pastikan subjek utama memiliki warna atau bentuk yang mencolok dibanding latar belakang.
  • Jarak Optimal: Jaga jarak antara subjek dan latar belakang untuk hasil terbaik.
  • Cahaya yang Tepat: Gunakan sumber cahaya alami atau buatan untuk menciptakan lingkaran cahaya yang indah.
  • Eksperimen dengan Aplikasi: Jika menggunakan aplikasi, coba berbagai tingkat blur untuk menemukan efek yang paling natural.

Dengan sedikit latihan, Anda bisa menghasilkan foto dengan efek bokeh yang tak kalah dengan kamera profesional. Jadi, siapkah Anda mengubah galeri smartphone Anda menjadi koleksi foto yang lebih artistik?

Samsung Rollable Phone Bocoran: Desain Futuristik dan Fitur AI Canggih

0

Bayangkan sebuah smartphone yang bisa mengembang layaknya gulungan kertas, menawarkan layar besar saat dibutuhkan namun tetap muat di saku celana Anda. Konsep yang terdengar seperti fiksi ilmiah ini kini semakin dekat dengan kenyataan berkat bocoran terbaru Samsung. Render eksklusif yang dirilis berdasarkan paten resmi perusahaan mengungkap desain revolusioner yang siap mengguncang pasar ponsel premium.

Selama bertahun-tahun, industri smartphone terjebak dalam paradigma layar datar dengan peningkatan bertahap. Kehadiran perangkat foldable seperti Galaxy Z Fold dan Z Flip membuktikan bahwa konsumen menyambut baik inovasi bentuk. Namun, teknologi rollable (gulung) yang diusung Samsung ini menawarkan solusi lebih elegan untuk masalah portabilitas versus ukuran layar.

Berdasarkan dokumen paten yang diajukan ke US Patent and Trademark Office pada 15 April 2025, Samsung Display sedang mengembangkan perangkat dengan mekanisme unik yang memungkinkan panel layar meluas secara horizontal. Kolaborasi antara DomoAI dan @xleaks7 menghasilkan visualisasi menawan yang memberi kita gambaran pertama tentang bagaimana perangkat ini akan beroperasi dalam kehidupan nyata.

Desain Minimalis dengan Mekanisme Canggih

Render terbaru menunjukkan perangkat dengan bezel super tipis di tiga sisi, kecuali bagian “chin” yang sedikit lebih tebal untuk menampung komponen mekanis. Ketika dalam mode kompak, ponsel ini memiliki dimensi yang mirip dengan smartphone flagship biasa. Namun, keajaiban terjadi saat mekanisme rollable diaktifkan – layar secara halus mengembang ke samping, menawarkan area tampilan hingga 30% lebih besar.

Desain kamera belakang mengadopsi bahasa visual Galaxy Z Flip 6 dengan dua lensa dan flash yang ditempatkan di sudut kiri atas. Meski demikian, ketebalan bodi sedikit lebih besar dibanding seri Galaxy biasa karena kompleksitas mekanisme rollable. “Ini trade-off yang diperlukan untuk teknologi terobosan,” komentar seorang analis industri yang enggan disebutkan namanya.

AI sebagai Jantung Pengalaman Pengguna

Samsung tidak hanya mengandalkan faktor bentuk inovatif. Perangkat ini dikabarkan akan dipersenjatai dengan kemampuan AI generasi terbaru yang jauh melampaui fitur-fitur konvensional. Berikut beberapa fitur unggulan yang diantisipasi:

  • Instant Translation: Berbicara dalam bahasa Anda dan langsung melihat terjemahan respon lawan bicara muncul di layar secara real-time
  • Smart Summary: AI mampu meringkas pesan panjang atau dokumen menjadi poin-poin penting
  • Contextual Reminder: Sistem akan mengingatkan Anda untuk berangkat tepat waktu berdasarkan lokasi dan kondisi lalu lintas
  • Photo Wizard: Menghapus objek yang tidak diinginkan dari foto, mengubah warna, dan meningkatkan kualitas gambar secara otomatis

Fitur kamera AI juga mendapat peningkatan signifikan. Sistem akan secara cerdas mengenali jenis pemandangan dan menyesuaikan pengaturan optimal sebelum Anda menekan tombol rana. “Point and shoot” mencapai makna baru ketika algoritma mengambil alih pekerjaan teknis seperti penyesuaian pencahayaan dan framing.

Persaingan di Segmen Layar Fleksibel

Laporan terbaru menunjukkan Samsung tidak sendirian dalam perlombaan teknologi rollable. Motorola dikabarkan memiliki proyek serupa, sementara Huawei memilih pendekatan berbeda dengan konsep tri-fold pada Mate XT. Namun, banyak pengamat percaya desain rollable memiliki beberapa keunggulan kunci:

  1. Mekanisme lebih sederhana dibanding lipatan tiga arah
  2. Potensi ketahanan lebih baik karena mengurangi titik tekanan
  3. Transisi yang lebih halus antara mode kompak dan perluas

Render yang beredar hanya menampilkan perangkat dalam mode tertutup, menyisakan misteri tentang seberapa besar layar bisa berkembang. Spekulasi beredar bahwa Samsung mungkin menawarkan beberapa preset ukuran, memungkinkan pengguna memilih area tampilan sesuai kebutuhan spesifik mereka.

Dengan jadwal peluncuran yang belum dikonfirmasi, komunitas tech enthusiast kini berspekulasi apakah perangkat ini akan menjadi bagian dari lini Galaxy Z atau membentuk seri baru sama sekali. Satu hal yang pasti – inovasi bentuk ini, dikombinasikan dengan kemampuan AI mutakhir, berpotensi mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat mobile selamanya.

Telkom Cetak Laba Rp 23,6 T di 2024: Strategi Sukses di Tengah Tantangan Global

0

Telset.id – Di tengah gejolak ekonomi global dan persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) justru mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2024. Perusahaan plat merah ini berhasil membukukan laba bersih Rp 23,6 triliun, membuktikan ketangguhannya sebagai pemain utama di sektor digital Indonesia.

Laba Rp 23,6 Triliun: Bukti Ketahanan Bisnis Digital

Telkom menutup tahun 2024 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 150 triliun, tumbuh 0,5% year-on-year (YoY). Angka ini mungkin terlihat moderat, tetapi margin EBITDA yang tetap stabil di 50% (Rp 75 triliun) menunjukkan efisiensi operasional yang luar biasa. Padahal, perusahaan sempat menanggung dampak program Pensiun Dini (ERP) pada kuartal II 2024.

Laba bersih operasional bahkan lebih tinggi, mencapai Rp 24,1 triliun dengan margin 16,1%. Di kuartal IV 2024, kinerja semakin membaik dengan pertumbuhan pendapatan 2,2% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi Rp 37,7 triliun dan laba bersih Rp 6 triliun (+1% QoQ).

Data & IT Services: Mesin Pertumbuhan Utama

Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services yang tumbuh 3,5% YoY menjadi Rp 90,5 triliun. Layanan TI, konten digital, dan lonjakan lalu lintas data (data payload) menjadi pendorong utama. “Ini mencerminkan tingginya permintaan digitalisasi di Indonesia,” jelas Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.

Segmentasi bisnis lain juga menunjukkan tren positif:

  • Interkoneksi: Tumbuh 1,3% YoY (Rp 9,2 triliun) berkat layanan suara wholesale internasional.
  • Jaringan & Layanan Telekomunikasi: Melonjak 17,4% YoY (Rp 13,4 triliun), didukung layanan satelit dan managed solutions.

Telkomsel & Mitratel: Pilar Kekuatan Konsumen dan Infrastruktur

Anak usaha Telkom, Telkomsel, mencatat pendapatan Rp 113,3 triliun (+10,7% YoY), dengan Digital Business sebagai penyumbang terbesar (Rp 78,3 triliun). Jumlah pelanggan seluler mencapai 159,4 juta, sementara IndiHome (B2C) menembus 9,6 juta pelanggan (+10,6% YoY).

Di sisi infrastruktur, Mitratel menambah 1.390 menara baru (total 39.404 unit) dengan pendapatan Rp 9,3 triliun (+7,2% YoY). Margin EBITDA-nya fantastis: 82,7%!

Enterprise & Data Center: Masa Depan Telkom

Segmen Enterprise tumbuh 5,6% YoY (Rp 20,6 triliun), dipacu oleh Indibiz, layanan satelit, dan e-Payment. Sementara itu, bisnis Data Center dan Cloud Telkom mulai menunjukkan taring dengan pendapatan Rp 2,3 triliun. Kapasitas data center mencapai 38 MW dan 2.420 rack di 35 lokasi global.

“Kami terus memperkuat cloud, cybersecurity, dan kemitraan strategis dengan pemain teknologi global,” tegas Ririek. Langkah ini menegaskan ambisi Telkom sebagai pemain digital kelas dunia.

Di tengah tantangan makroekonomi, kinerja Telkom 2024 layak diapresiasi. Pertanyaannya kini: bisakah mereka mempertahankan momentum ini di 2025?

Galaxy S25 Series: Solusi Multitasking untuk Kartini Modern

0

Telset.id – Perempuan Indonesia kini tak lagi terbatas pada satu peran. Mereka adalah pemimpin, kreator, ibu, dan inovator yang menjalani multitasking dengan gemilang. Di tengah tuntutan zaman, teknologi seperti Galaxy S25 Series hadir sebagai pendukung setia, membantu para Kartini modern menyeimbangkan pekerjaan, passion, dan kehidupan personal.

Dian Sastrowardoyo dan Fen Felicia, dua sosok inspiratif, membuktikan bagaimana Galaxy S25 Series menjadi alat vital dalam keseharian mereka. Dari mengelola proyek kreatif hingga menjaga koneksi dengan keluarga, smartphone flagship Samsung ini menjawab kebutuhan perempuan yang dinamis.

Teknologi sebagai Partner Produktivitas

Andi Airin, Head of MX Marketing & Demand Generation Samsung Electronics Indonesia, menegaskan bahwa Galaxy S25 Series dirancang untuk mendukung multitasking tanpa kompromi. “Perempuan modern tak perlu memilih antara karir atau passion. Dengan fitur Galaxy AI seperti Gemini Live, mereka bisa menjalankan semuanya secara efisien,” ujarnya.

Airin sendiri merasakan manfaat teknologi ini dalam kariernya di industri yang kerap didominasi laki-laki. Gemini Live membantunya mengeksplorasi ide, menyederhanakan alur berpikir, dan tetap produktif di tengah kesibukan.

Dian Sastrowardoyo: Harmonisasi Peran dengan Gemini Live

Bagi Dian Sastrowardoyo, aktris sekaligus filmmaker, kunci produktivitas terletak pada integrasi. “Dengan Gemini Live, saya bisa brainstorming ide film, riset karakter, bahkan menyiapkan presentasi bisnis—semua dalam satu perangkat,” tuturnya.

Content image for article: Galaxy S25 Series: Solusi Multitasking untuk Kartini Modern

Fitur real-time visual processing pada Galaxy S25 Series memungkinkan Dian berdiskusi tentang objek di depannya langsung dengan AI. “Ini menghemat waktu riset yang biasanya memakan berjam-jam,” tambahnya.

Fen Felicia: Breaking Boundaries di Dunia Fotografi

Fen Felicia, fotografer yang menembus batas di industri “male-dominated”, memanfaatkan Galaxy S25 Series untuk proses kreatifnya. “Gemini Live membantu saya merumuskan tema, membuat moodboard, bahkan menentukan palet warna dalam hitungan menit,” ungkapnya.

Tak hanya profesional, Fen juga menggunakan kamera 50MP Galaxy S25 untuk mengabadikan momen personal. “Detailnya memukau, bahkan untuk foto candid anjing saya,” katanya sambil tertawa.

Promo Spesial Hari Kartini

Merayakan semangat Kartini, Samsung menawarkan bonus menarik hingga 12 Mei 2025:

  • Standing Grip Case gratis (senilai Rp749.000)
  • Cashback hingga Rp3.000.000
  • Cashback trade-in Rp3.500.000 untuk Galaxy Wearables
  • Akses gratis Google Gemini Advanced 6 bulan

Galaxy S25 Series tersedia dalam berbagai varian harga dan warna eksklusif, mulai dari Rp14.999.000 untuk model dasar hingga Rp28.999.000 untuk versi Ultra dengan kapasitas 1TB.

Bagi perempuan modern yang ingin produktif tanpa batas, Galaxy S25 Series bukan sekadar smartphone—ia adalah partner cerdas yang memahami ritme hidup multitasking.