Telset.id – Zohran Mamdani resmi terpilih sebagai walikota New York, menjadikannya pemimpin Muslim pertama dan termuda dalam sejarah kota tersebut. Kemenangan politisi Demokrat berusia 34 tahun ini diumumkan berdasarkan hasil quick count pemilihan walikota New York yang digelar Selasa (4/11/2025).
Mamdani merayakan kemenangan bersejarahnya dengan mengunggah video simbolik di media sosial. Dalam video pendek tersebut, terlihat Mamdani berada di dalam gerbong kereta bawah tanah yang berhenti tepat di depan City Hall atau Kantor Walikota New York. Suara pengumuman dalam video tersebut menyatakan: “The next and last stop is City Hall (Halte berikutnya dan pemberhentian terakhir adalah Kantor Walikota).”
Media internasional terkemuka seperti BBC, Associated Press, dan The New York Times telah mengonfirmasi proyeksi kemenangan Mamdani. BBC menulis “Democrat Zohran Mamdani projected to win New York mayoral race,” sementara Associated Press melaporkan “Zohran Mamdani wins NYC mayor’s race, capping a stunning ascent.” The New York Times juga mengonfirmasi bahwa Mamdani akan menjadi walikota ke-111 New York.
Reaksi Media dan Publik
Kemenangan Mamdani memicu berbagai reaksi di media sosial, khususnya platform X. Seorang netizen menulis: “Momen bersejarah bagi Kota New York: Zohran Mamdani menjadi wali kota Muslim pertama di kota ini dan pemimpin termuda di usia 34 tahun.” Netizen lain menambahkan: “Zohran Mamdani telah menjadi wali kota Muslim pertama di New York. Untuk menghentikannya, media-media besar dan para jutawan menghabiskan banyak uang dan menyebarkan banyak rumor. Namun, terlepas dari semua itu, Zohran telah meraih kemenangan besar.”
New York Post, media yang dikenal condong ke Partai Republik, melaporkan kemenangan Mamdani dengan judul “Dem socialist Mamdani wins NYC mayoral election as city braces for leftist policies.” Laporan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran tertentu mengenai kebijakan yang akan diterapkan Mamdani sebagai walikota baru.
Baca Juga:
Signifikansi Historis dan Demografis
Kemenangan Mamdani mencatat beberapa rekor penting dalam sejarah politik New York. Selain menjadi walikota Muslim pertama, Mamdani juga menjadi walikota keturunan Asia Selatan pertama dan walikota termuda dalam lebih dari satu abad. Pada usia 34 tahun, Mamdani memecahkan rekor usia yang sebelumnya dipegang oleh walikota-walikota sebelumnya.
Sebagai anggota parlemen negara bagian dari Queens, Mamdani berhasil mengalahkan kandidat-kandidat yang didukung oleh kekuatan politik dan finansial yang mapan. Kemenangannya dianggap sebagai terobosan signifikan bagi komunitas Muslim dan imigran di Amerika Serikat, terutama dalam konteks meningkatnya isu Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir.
Perkembangan teknologi dalam proses pemilihan menjadi faktor penting dalam demokrasi modern. Seperti yang terjadi pada Pilpres AS 2020 yang menjadi pemilu pertama dengan teknologi blockchain, inovasi digital terus mengubah lanskap politik kontemporer.
Platform media sosial juga memainkan peran krusial dalam kampanye politik modern. Meskipun platform seperti Facebook terus mendeteksi ujaran kebencian menjelang pemilu, mereka tetap menjadi saluran penting untuk komunikasi politik. Sementara itu, aplikasi kencan seperti Tinder pernah meminta pengguna untuk memilih dalam Pemilu AS 2020, menunjukkan konvergensi antara teknologi dan partisipasi politik.
Inovasi dalam pemungutan suara juga terus berkembang, termasuk upaya untuk meningkatkan aksesibilitas. Beberapa wilayah telah mengimplementasikan sistem dimana pemilih disabilitas dapat berpartisipasi dalam pemilu via smartphone, meskipun tantangan keamanan siber tetap menjadi perhatian utama.
Isu akses internet dan kebebasan informasi juga relevan dalam konteks pemilu global. Seperti yang terjadi di Iran yang membatasi internet 80% sehingga warga kesulitan mengakses WhatsApp dan layanan asing, akses terhadap informasi menjadi komponen krusial dalam proses demokrasi yang sehat.
Dengan latar belakang sebagai anggota Democratic Socialists of America, Mamdani diperkirakan akan membawa kebijakan progresif dalam pemerintahan New York. Kemenangannya mencerminkan pergeseran politik di kota yang dikenal sebagai pusat keuangan global tersebut, sekaligus menandai babak baru dalam representasi politik kelompok minoritas di Amerika Serikat.
Mamdani akan segera mengambil alih kepemimpinan kota dengan populasi lebih dari 8 juta orang, termasuk mengelola anggaran tahunan yang mencapai miliaran dolar dan menangani berbagai tantangan perkotaan kompleks. Transisi kekuasaan diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang, menyusul pengumuman resmi hasil pemilu.

