Telset.id, Jakarta – Ada-ada saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di China. Demi memenuhi kebutuhan data untuk melatih teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mereka menawarkan hadiah peralatan masak.
Panci, cangkir teh, atau ketel bisa didapatkan oleh warga yang bersedia menyetor foto wajah ke perusahaan tersebut. Ternyata, program itu mendapat respons sangat baik dari warga di sebuah desa kecil di Provinsi Henan, China.
Menurut laporan Reuters, warga rela mengantre dengan cara berjejer di pinggir jalan untuk menyetor data wajah ke perusahaan tersebut. Mereka tak mempermasalahkannya asalkan pulang membawa panci, cangkir teh, atau ketel.
{Baca juga: Stasiun Kereta Beijing Pakai Pemindai Wajah dan Tangan}
“Sebuah proyek AI terbesar telah melibatkan 10.000 orang. Mereka berasal dari warga sebuah desa di Provinsi Henan,” kata CEO Qianji Data, Liu Yangfeng, seperti dikutip Telset.id pada Minggu (30/6/2019).
Dari pengamatan Reuters, seorang perempuan tampak berdiri di depan kamera yang disangga tripod. Ia memegang foto diri yang menampilkan kepala, mata, dan hidung terpotong di depan wajah. Foto itu kemudian perlahan berputar.
Warga desa bergantian mengambil nomor antrean. Beberapa di antaranya mengaku sudah empat kali mengikuti proyek serupa Foto-foto warga akan digunakan untuk melatih perangkat lunak AI guna mengenali fitur wajah yang sebenarnya.
{Baca juga: Cegah Siswa Bolos, Sekolah di China Pasangkan “Seragam Pintar”}
“Kami membuat lebih banyak data untuk algoritma AI perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa mengembangkan kecerdasan buatan di China,” kata Liu. Sayang, ia tidak bersedia mengungkap klien yang bekerja sama dengan Qianji Data. [SN/HBS]
Sumber: Reuters