Telset.id, Jakarta – Demi meningkatkan keamanan, sejumlah perusahaan di Inggris lantas mempertimbangkan untuk tanam chip ke tubuh karyawan mereka. Mereka akan menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Swedia, Biohax untuk melaksanakan rencana tersebut.
Dilansir dari Metro, Selasa (13/11/2018), Biohax merupakan perusahaan yang khusus menyediakan implan chip untuk manusia.
Kepada Daily Telegraph, Biohax mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan hukum dan keuangan di Inggris yang berencana menanamkan microchip ke karyawan mereka.
Perusahaan ini menyatakan, klien mereka percaya bahwa dengan menanamkan chip ke karyawannya, bakal lebih mudah daripada membagikan kartu keamanan ke karyawan.
“Perusahaan-perusahaan ini memiliki dokumen sensitif yang harus dijaga,” kata pendiri Biohax, Jowan Österlund.
“Chip ini akan memungkinkan mereka untuk mengatur batasan bagi siapa pun,” lanjut Österlund.
Tentu saja, tidak semua orang setuju dengan ide ini. Menurut salah seorang juru bicara dari Konfederasi Industri Inggris mengatakan, teknologi telah mengubah cara dalam bekerja, dan aturan baru ini jelas membuat para karyawan tidak nyaman.
“Perusahaan harus berkonsentrasi pada prioritas yang lebih mendesak dan fokus untuk menjalin hubungan yang baik dengan karyawan mereka,” ucapnya.
Biohax mengatakan, microchip yang akan ditanamkan ke karyawan akan berukuran sebesar butir beras, dan dibanderol dengan harga £150 atau sekitar Rp 2,8 juta per unitnya. Chip ini dimasukkan ke dalam kulit antara jempol dan telunjuk.
Selain digunkan sebagai pemancar untuk kebutuhan keamanan, chip ini juga dapat dipakai untuk membuka pintu atau menyalakan mobil. Bahkan, chip itu juga dapat diisi dengan data medis yang dapat diakses jika orang itu pernah mengalami kecelakaan.
Österlund mengungkapkan, bagi perusahaan yang memiliki lebih dari 200.000 karyawan, dapat menawarkan ini sebagai sesuatu yang opsional untuk membuat kehidupan karyawan mereka lebih mudah dan menghemat uang perusahaan. (BA/FHP)