Telset.id, Jakarta – Ada banyak cara dilakukan orang untuk mendukung aksi menentang rasisme atas meninggalnya George Floyd. Salah satunya dilakukan seorang bocah bernama Taylor Cassidy yang membuat video TikTok untuk bela George Floyd.
Beberapa bulan lalu, Taylor Cassidy (17) menghabiskan waktu berjam-jam untuk memukul lengannya guna melakukan tarian bernama “Renegade”. Semuanya berubah ketika Cassidy menonton video aksi kasus George Floyd. Kenapa?
Menurut laporan Reuters, seperti dikutip Telset.id, Rabu (3/6/2020), sejak saat itu Cassidy mulai membuat sandiwara video di TikTok untuk menggambarkan ketidakadilan rasial. Maklum, selama ini ia dan teman-teman juga mengalaminya setiap hari.
{Baca juga: Facebook, Snapchat, dkk Kutuk Kasus Rasisme George Floyd}
“Karena gerakan Black Lives Matter telah hadir di masyarakat untuk waktu yang lama. Generasi saya bisa menggunakan video TikTok bela George Flyod untuk menyebarkan kesadaran melalui lensa pola pikir orang muda,” terang Cassidy, yang berasal dari ras kulit hitam.
Cassidy, yang telah mengumpulkan 1,6 juta pengikut di TikTok sejak bergabung November 2019 lalu, adalah satu di antara jutaan pengguna yang membantu mengubah tujuan tayang video musik viral bentuk pendek menjadi sarana protes rasisme.
“Protes terhadap kebrutalan polisi menyebar ke seluruh AS. Gerakan ini dibentuk tidak hanya untuk menyebarkan kesadaran tentang ketidakadilan di masyarakat, tetapi mengajarkan tentang pentingnya panggilan untuk bergerak,” ujarnya.
Tanda pagar #blacklivesmatter telah masuk daftar trending TikTok dengan tiga miliar tampilan pada Selasa (2/6/2020) pagi waktu setempat. Superstar TikTok seperti Charli D’Amelio memamerkan gerakan dansa untuk membahas George Floyd.
“Saya akan terus menyebarkan pesan-pesan serupa supaya menjadi gerakan bersama dan,” kata D’Amelio, yang berasal dari ras kulit putih, dalam sebuah unggahan yang mengumpulkan lebih dari 47,7 juta tayangan dan 12 juta tanda suka.
Seperti diketahui, aksi demontrasi akibat tewasnya George Floyd semakin memanas di Amerika Serikat (AS). Tak hanya turun ke jalan, aksi protes juga dilakukan netizen di linimasa lewat tagar #BlackLiveMatters dan #JusticeForGeorgeFloyd.
{Baca juga: Suarakan #BlackLiveMatters, Netizen “Demo” Tewasnya George Floyd}
Kasus tewasnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di tangan polisi kota Minneapolis, AS terus menimbulkan gelombang aksi protes. Para demonstran menuntut oknum polisi yang melakukan aksi biadab untuk diadili.
Aksi demontrasi yang semakin besar dan meluas itu bahkan berujung ricuh, hingga membuat pihak kepolisian AS turun tangan untuk membubarkan massa yang beringas melakukan aksi penjarahan.
Aksi demo itu bahkan tak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga digelar di dunia maya. Warganet mengaungkan tagar #BlackLiveMatters dan #JusticeForGeorgeFloyd di Twitter, sebagai bentuk protes mereka pada kasus George Floyd. [SN/HBS]